Intervensi demam berdarah dengue (DBD) dalam 50 tahun terakhir di Indonesia belum berhasil menurunkan prevalensi kasus. Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI yang disiarkan akun Youtube Komisi IX DPR RI Channel, Selasa (28/11/2023).
“DBD itu 50 tahun terakhir naik Lalu. Apa pun intervensi yang sudah kita lakukan. Faktanya, naik Lalu,” ujar Budi.
Indonesia Kagak pernah menyentuh Sasaran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan insiden rate 10 per 100.000. Setelah mengamati setiap daerah satu per satu, kata dia, Rupanya insiden rate Yogyakarta Dapat berada di bawah Sasaran WHO. Insiden rate Yogyakarta Dapat berada di bawah Sasaran WHO karena melakukan intervensi dengan nyamuk ber-Wolbachia.
“Intervensi ini terbukti sangat ilmiah, terstruktur, sistematis, dan sudah cukup waktunya Buat clinical trial-nya,” ucapnya.
Dilansir dari laman Formal Kemeterian Kesehatan (Kemenkes), Indonesia menerapkan Hasil karya teknologi Wolbachia Buat menurunkan penyebaran DBD. Pemanfaatan teknologi Wolbachia juga diterapkan di Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka. Hasilnya, disebut terbukti efektif. Sebagai pilot project di Indonesia, pemanfaatan teknologi Wolbachia akan dilaksanakan di Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Bontang.
World Mosquito Program (WMP) telah meneliti efektivitas Wolbachia sejak 2011 di Yogyakar dengan dukungan yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melalui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas pada 2011-2015. Wolbachia Dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti. Sehingga, virus dengue Kagak akan menular ke dalam tubuh Mahluk.
Kalau aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Kalau yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang Kagak berwolbachia, maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.
Uji coba penyebaran nyamuk ber-Wolbachia telah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Hasilnya, di Letak yang telah disebar Wolbachia terbukti Pandai menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.
Baca Juga:
Kubu Capres Ganjar dan Anies Kecam Intimidasi Hingga Peretasan WA Ketua BEM UI Melki Sedek Huang
Kowarteg Ganjar Bareng Kiai Kampung di Madura Doa Berbarengan Buat Kemajuan Indonesia
Stafsus Jokowi Respons Sindiran Megawati Sebut Penguasa Bertindak Seperti Orba
Persib Bandung melanjutkan perjalanannnya di kancah Asia pada musim 2025-2026 ini. Tim berjuluk Maung Bandung…
Bisnis digital menjadi semakin Terkenal setelah banyak sektor ekonomi yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Indonesia…
Perhelatan BRI Super League 2025-2026 akan memasuki pekan kedua. Dijadwalkan pekan kedua ini akan berlangsung…
Padi merupakan salah satu tanaman budidaya yang Mempunyai peran cukup Krusial khususnya di Indonesia, mengingat…
Indonesia U-17 akan menjalani matchday kedua di ajang Piala Kemerdekaan 2025. Putu Panji dkk akan…
Emas merupakan sumber daya alam yang Mempunyai nilai eksklusivitas lantaran kelangkaannya dan keindahannya yang seringkali…
This website uses cookies.