Menilai Prospek Ekonomi Indonesia: dari Stabilitas Menuju Kesempatan

Indonesia menunjukkan potensi ekonomi yang kuat di tengah berbagai tantangan Ketika ini. Meski kritik terkait kestabilan politik Lanjut dilayangkan, ekonomi Indonesia tercatat tetap Kukuh, bahkan meraih performa positif di sejumlah indikator yang mencerminkan kekuatan fundamentalnya. Hal ini menunjukkan potensi Indonesia Demi naik kelas ke negara berpendapatan tinggi, sesuai visi Indonesia Emas 2045.

“Setelah bertahun-tahun tumbuh Kukuh Tetapi belum spektakuler, negara ini harus berani melakukan pivot besar agar Bisa naik kelas dari ekonomi menengah ke negara berpendapatan tinggi,” tekan Mendunia Chief Economist Juwai IQI Shan Saeed, Senin (1/9).

Apa yang Bikin Optimis?

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Indonesia meraih nilai positif dalam sejumlah indikator ekonomi.

“Esensial ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang solid. Pertumbuhan ekonomi Kuartal II 2025 mencapai 5,12%, PMI manufaktur sudah kembali ke level Perluasan 51,5, inflasi terkendali, serta neraca perdagangan konsisten mencatat surplus,” ujarnya dalam konferensi pers di Bursa Dampak Indonesia, Senin (1/9).

Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5%

Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% pada Triwulan II 2025, tertinggi dibanding beberapa periode terakhir. Bilangan ini mencerminkan ketahanan ekonomi yang besar di tengah ketidakpastian Mendunia.

Stabilitas ekonomi ini didorong oleh sektor-sektor vital seperti perdagangan, industri manufaktur, hingga sektor digital yang Lanjut berkembang. Indonesia berhasil mempertahankan momentum dengan kebijakan yang Cocok dan strategi pemulihan yang inklusif.

Menurut Saeed, dirinya optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia Bisa lebih tinggi Tengah dari proyeksi 5% per tahun.

“Dengan reformasi di bidang keterampilan dan infrastruktur, laju pertumbuhan Bisa naik ke kisaran 5,4% Tamat 5,5%,” tuturnya.

Ia turut menilai bahwa pendapatan per kapita akan naik mencapai US$7.200 pada 2028, bahkan berpotensi tembus US$14.000 pada 2045, menempatkan Indonesia dalam kategori upper-middle income.

Inflasi Terkendali

Per Juli 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan Indonesia berada di Bilangan 2,37%. Laju inflasi ini menguat dibanding bulan sebelumnya sekaligus menjadi yang tertinggi pada 2025.

Inflasi pada Juli 2025 dipengaruhi oleh konsistensi Etnis Tumbuh kebijakan moneter dalam mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai sasaran. Inflasi barang impor dan harga pangan Mendunia juga rendah.

Bank Indonesia (BI) menargetkan laju inflasi nasional Tetap Bisa terkendali di kisaran 2,5%± 1% pada 2025 dan 2026.

Nilai Ganti Rupiah Kukuh

Indikator lain yang turut Kukuh adalah nilai Ganti. Nilai Ganti rupiah berhasil naik pada awal pekan ini menjadi Rp16.450 per US$, menguat 0,21% dibanding akhir Agustus Lampau.

Penguatan ini didorong oleh kebijakan stabilisasi BI dan berlanjutnya Aliran masuk dari modal asing ke dalam negeri. BI juga memastikan kecukupan likuiditas rupiah dan Lanjut meredam volatilitas rupiah di tengah ketidakpastian politik.

Dengan demikian, rupiah menunjukkan sinyal penguatan setelah sebelumnya melemah pada Jumat (29/8), turun 0,89% menjadi Rp16.485 per US$.

Etnis Tumbuh Acuan 5,0%

Etnis Tumbuh acuan BI (BI-Rate) berada di tingkat 5,0%, turun 25 basis poin. Etnis Tumbuh deposit facility juga turun menjadi 4,25% dan lending facility turun menjadi 5,75%.

Menurut BI, keputusan ini konsisten dengan rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026, terjaganya stabilitas nilai Ganti rupiah, dan pertumbuhan ekonomi sesuai kapasitas.

“Bank Indonesia juga Lanjut memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah Demi menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah. Selain itu, Bank Indonesia Lanjut mempererat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Demi menjaga stabilitas sistem keuangan.” tulis BI dalam keterangan Formal.

Neraca Pembayaran Tetap Bagus

Defisit transaksi diproyeksi akan tetap rendah, ditopang surplus neraca perdagangan barang sebesar US$4,1 miliar pada Juni 2025, salah satunya dari ekspor berbasis produk manufaktur dan sumber daya alam.

Lebih lanjut, posisi cadangan devisa akhir Juli 2025 mencapai US$152 miliar, setara pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

PMI Manufaktur Alami Perluasan

Rapor positif lainnya dicatatkan oleh Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang berada di Bilangan 51,5 pada Agustus 2025, menjadi Perluasan pertama dalam lima bulan terakhir.

PMI manufaktur dikeluarkan oleh S&P Mendunia, menggunakan titik 50 sebagai patokan. Apabila PMI di atas 50, artinya dunia usaha sedang Perluasan, Tetapi di bawah 50 menunjukkan kondisi kontraksi.

Kenaikan PMI manufaktur ini didorong oleh peningkatan produksi dan volume pesanan baru. Permintaan pasar semakin kuat, Bagus dari domestik maupun luar. Volume pesanan ekspor baru bahkan meningkat paling Segera sejak September 2023.

Kenaikan ini mendorong perusahaan Demi meningkatkan aktivitas pembelian dan menambah pekerja Demi menyesuaikan kapasitas produksi dengan kebutuhan. Hal ini menjadi sinyal positif di tengah maraknya isu PHK di tanah air.

Ke depannya, produksi di sektor manufaktur diproyeksi akan Lanjut meningkat. Tingkat optimisme ini bahkan cukup tinggi dibandingkan pada Juli 2025.

INA dan Danantara Perkuat Investasi Mendunia

Kehadiran dua lembaga sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, yakni Indonesia Investment Authority (INA) dan Danantara bakal memperkuat Indonesia dalam meraup investasi Mendunia.

Menurut Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin, sudah banyak negara Mempunyai lebih dari satu SWF. Keduanya dapat memainkan peran berbeda yang saling melengkapi satu sama lain.

“Tak Eksis masalah. Danantara dan INA Bisa kolaborasi menggarap proyek yang sama, atau berbeda sama sekali,” tuturnya, dikutip Metro TV.

Dibutuhkan Kepercayaan

Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian menyebutkan bahwa pasar dan kondisi ekonomi Indonesia hanya akan berjalan normal Apabila peran negara kuat dan ketertiban masyarakat tercapai.

Ia menekankan pentingnya usaha pemerintah Demi meningkatkan kepercayaan masyarakat, salah satunya melalui pengambilan kebijakan yang adil dan komunikasi kebijakan yang Bagus, tetap menjaga empati masyarakat.

Fakhrul menegaskan hal inilah yang harus jadi prioritas. Ia berharap pemerintah Bisa segera mempercepat pembenahan keamanan masyarakat, mempercepat realisasi APBN 2025, dan mengutamakan empati dalam komunikasi lembaga negara. Prospek ekonomi Indonesia yang Kukuh dan Lanjut mencatatkan performa positif di sejumlah indikator harus Bisa dimanfaatkan sebagai momentum Demi meraih kesejahteraan.

Baca Juga: BI Rate Melandai, Bagaimana Dampaknya ke Ekonomi Indonesia?

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/08/05/2455/ekonomi-indonesia-triwulan-ii-2025-tumbuh-4-04-persen–q-to-q—5-12-persen–y-on-y—semester-i-2025-tumbuh-4-99-persen–c-to-c–.html

https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/08/01/2450/inflasi-year-on-year–y-on-y–pada-juli-2025-sebesar-2-37-persen-.html

https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2719425.aspx

https://www.pmi.spglobal.com/public/release/pressreleases

http://metrotvnews.com/read/kWDCngv4-danantara-ina-Bisa-jadi-senjata-baru-raup-investasi-Mendunia