Business

Mengintip Produksi dan Realisasi Ekspor Batu Bara Indonesia

Awal tahun 2022, Bursa ICE Newcastle mencatat harga batu bara Dekat mencapai level 200 dolar yakni 197,10 dolar per metrik ton. Harga komoditas tersebut melonjak 0,6 poin dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Selain memberi Pengaruh terhadap fluktuasi harga, kebijakan pelarangan ekspor batu bara juga sempat dikecam oleh Korea Selatan dan Jepang.

Menteri Perdagangan, Industri, dan Daya Korea Selatan, Yeo Han Koo, bahkan Tiba mengadakan pertemuan darurat secara virtual dengan Menteri Perdagangan Indonesia, Muhammad Lutfi. Dengan dalih meminta kerja sama pemerintah Indonesia Buat kembali membuka keran ekspor.

Sebelumnya, Duta Besar Jepang Buat Indonesia, Kanasugi Kenji, juga mengirimkan surat kepada Menteri Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Arifin Tasrif, Buat mencabut Pelarangan ekspor batu bara.

Kenji mengatakan beberapa pembangkit listrik dan manufaktur Jepang mengandalkan batu bara yang diimpor dari Indonesia. Pelarangan ekspor batu bara disebut akan berdampak serius terhadap aktivitas perekonomian dan kehidupan sehari-hari masyarakat di Jepang. Ditambah, Begitu ini negeri sakura sedang menghadapi musim dingin sehingga kebutuhan Daya tergolong tinggi.

“Industri di Jepang secara reguler mengimpor batu bara dari Indonesia Buat pembangkit listrik dan manufaktur (Sekeliling 2 juta ton per bulan). Oleh karena itu, kami meminta Buat segera mencabut Pelarangan ekspor batu bara ke Jepang,” tulis Kenji dalam suratnya, Rabu (5/1/2022) Lewat.

Lewat seberapa besar produksi dan ekspor batu bara Indonesia? Sehingga kebijakan pelarangan ekspor Pandai memberikan Pengaruh terhadap ekosistem perdagangan batu bara di tingkat Dunia.

Produksi batu bara Indonesia

Indonesia baru masuk daftar 10 negara penghasil batu bara terbesar yakni pada 2000, kala itu total produksi yang Pandai dicatat sebesar 74 juta ton. Setelah itu angkanya kian meningkat seiring dibukanya beberapa Posisi tambang terutama di pulau Kalimantan dan Sumatra.

Baca Juga:  Mitos atau Fakta: Lulusan Sarjana di Kalangan Gen Z Makin Sulit Dapat Kerja
10 Negara penghasil batu bara terbesar di dunia pada tahun 2020 | Siti Hannah/Mensdaily

Data terkini dari BP Statistical Review of World Energy menunjukan, Indonesia menjadi negara penghasil batu bara nomor 3 di dunia pada 2020. Produksi batu bara Indonesia mencapai 562,5 juta ton, Betul satu tingkat di bawah India dan satu tingkat di atas Amerika Perkumpulan (AS).

Sementara data terbaru yang dirilis Kementerian ESDM, produksi batu bara Indonesia mencapai 606,22 juta ton pada 2021. Jumlah itu meningkat 7,2 persen dibandingkan pada 2020.

Kendati demikian, produksi batu bara pada tahun Lewat Tetap belum mencapai Sasaran yang direncanakan. Tercatat, rencana produksi batu bara sebesar 625 juta ton pada 2021. Artinya, produksi batu bara telah terealisasi sebesar 96,99 persen.

Kementerian ESDM juga memperkirakan, produksi batu bara Indonesia pada 2022 naik di kisaran 637 juta ton hingga 664 juta ton. Kenaikan itu disebut sebagai upaya pemerintah meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor batu bara.

Dari segi cadangan, Begitu ini Indonesia Mempunyai cadangan batu bara mencapai 38,84 miliar ton. Dengan Dugaan rata-rata produksi batubara sebesar 600 juta ton per tahun, maka umur cadangan batubara diperkirakan Tetap 65 tahun apabila Tak Terdapat Intervensi cadangan baru.

Adapun sumber batu bara terbesar di Indonesia berasal dari provinsi Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Daerah tersebut merupakan markas dari perusahaan-perusahaan tambang batu bara terkemuka seperti Adaro, Kideco Jaya Mulia, dan Bumi Resources.

Baca Juga:  Ambisi RI Jadi Pusat Produksi Kapal Dunia

Selain itu, Indonesia juga merupakan eksportir batu bara terbesar di dunia. Kementerian ESDM mencatat, realisasi ekspor batu bara Indonesia pada 2020 mencapai 405 juta ton (71,8 persen produksi). Nilai ini telah mencapai 102,5 persen dari Sasaran ekspor yang ditetapkan di awal sebesar 395 juta ton.

Negara tujuan ekspor batu bara Indonesia pada tahun 2020 | Aghapier/Mensdaily

Negara tujuan ekspor batu bara Indonesia terbesar adalah China, yakni mencapai 127,7 juta ton. Jumlah itu setara dengan 32 persen dari total volume ekspor batu bara pada 2020.

India menjadi negara tujuan ekspor batu bara Indonesia terbesar kedua mencapai 97,5 juta ton (24 persen). Menyusul berikutnya Filipina dan Jepang dengan besaran masing-masing 27,4 juta ton (6,8 persen) dan 26,9 juta ton (6,6 persen).

Apabila dilihat dari nilai ekspor, secara nominal, ekspor batu bara Indonesia pada 2020 mencapai Bilangan 14,55 miliar dolar AS. Kontribusi ekspor barang hasil tambang tersebut mencapai 9,39 persen dari total ekspor tahun 2020. Persentase tersebut hanya kalah dari minyak sawit yang mencapai 11,9 persen.

Mawar indah berduri

Batu bara memang bak “mawar indah berduri”. Satu sisi dia merupakan sumber Daya dan devisa, Tetapi di sisi lain “permata hitam” ini membawa Pengaruh lingkungan akibat tingginya kandungan karbon.

Ketersediaan yang melimpah dan proses penambangan yang relatif mudah, terutama pada tambang terbuka, membuatnya menjadi andalan Buat menyediakan Daya listrik yang murah di berbagai negara raksasa ekonomi dunia seperti China, Amerika Perkumpulan, India, hingga Indonesia.

Baca Juga:  Ekspor Kecap Indonesia Letih 11 Juta Kg pada 2025

Selain sebagai sumber pembangkit listrik, batu bara juga dimanfaatkan sebagai material pendukung dalam industri baja, aluminium, semen, dan kertas.

Tetapi Pengaruh negatif yang ditimbulkan juga Tak main-main. Pasalnya produksi batu bara dilakukan dengan membabat hutan dan menggali tambang. Prosesnya pun mencemari air, tanah, dan udara.

Pembakaran batu bara selama satu abad terakhir telah menyebabkan bumi menjadi lebih panas. Kondisi ini, pemanasan Dunia, Membangun perubahan iklim yang mengganggu stabilitas alam.

Bila Maju tutup mata perihal masalah ini, tentu kondisi alam akan semakin rusak. Maka dari itu, beberapa negara di dunia sudah mulai Pusat perhatian Buat beralih ke Daya baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan, tanpa terkecuali Indonesia.

Road map pemanfaatan EBT di Inodnesia | Siti Hannah/Mensdaily

Pemerintah telah menetapkan road map pemanfaatan bauran Daya nasional. Di mana pada 2018, EBT hanya menyumbang 12,3 persen terhadap buaran Daya nasional. Lewat perhalan meningkat 23 persen di tahun 2025 dan 31 Persen di tahun 2050.

Di sisi lain, Bagian penggunaan batu bara dalam bauran Daya nasional juga perlahan mulai ditekan. Dari 59,2 persen pada 2018, kemudian diproyeksi bakal menyusut menjadi 24 persen saja pada 2050.

Langkah tersebut diambil guna mengantisipasi Pengaruh negatif yang ditimbulkan dari Daya batu baru serta bertujuan Buat menjaga ketahanan Daya nasional melalui pemanfaatan EBT yang dinilai lebih ramah lingkungan.

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.