Sepak bola termasuk olahraga yang selalu memberikan hiburan yang menggembirakan. Gak Hanya pada lapangannya saja, Tetapi beberapa istilah yang Terdapat pun menarik Buat dikulik lebih dalam. Salah satunya adalah catenaccio, mungkin dari lo pernah mendengar dari istilah yang Terdapat tersebut.
Catenaccio tenar itu pada tahun 1960-an, di mana ini dibawa oleh Helenio Herrera yang menjadi otak dari banyaknya kemenangan klub asal Italia Ialah Inter Milan. Bahkan dari tahun 1960-1968, Herera sukses membawa klubnya tersebut mendapatkan gelar yang sangat luar Normal dengan memenangkan tiga Scudetti, Perserikatan Champions, dan dua gelar Piala Interkontinental.
Keberhasilan atas Inter Milan tersebut, sang Instruktur ini juga dijuluki sebagai bapak yang revolusioner karena telah menemukan trik atau taktik pertahanan yang memukau Ialah pertahanan gerendel atau Catenaccio.
Biar lebih mudah dalam memahaminya, istilah Catenaccio tersebut sendiri bentuk strategi pertahanan yang dilakukan oleh klub. Strategi ini memang sudah lama hadir dalam dunia sepak bola, tapi mulai banyak ditinggalkan dan dilupakan oleh banyak Instruktur di seluruh dunia. Karena permainan bertahan bukan Tengah pilihan Buat dunia sepak bola modern.
Istilah Catenaccio itu berasal dari bahasa Italia yang berarti kunci. Jadi, Apabila klub membawa strategi satu ini, maka pertahanan menjadi pilar Istimewa dalam permainan yang Bukan akan membiarkan pemain Rival Bisa menerobos dengan mudah. Sisi filosofinya sendiri, Catenaccio tersebut berfokus dengan memperkuat pertahanan dan Bukan Bisa dibobol oleh Rival.
Bukan hanya sebagai bertahan saja, bentuk strategi ini juga Bisa dimanfaatkan Buat menerobos dan melemahkan permainan Rival. Pada Begitu pemain Pusat perhatian dengan menyerang, jadi kesempatan Buat menyerang perlu dilakukan atau Bisa dibilang serangan balik yang mematikan dan menghasilkan.
Kejayaan Catenaccio sendiri Bisa dilihat dalam klub Inter Milan yang menjadikannya sebagai bentuk permainan dari Italia, hal ini juga didukung oleh banyak pemain hebat di posisi bertahan juga dari Italia, sehingga Bukan heran kalau ini berasal dari negeri pizza tersebut.
Bukan Memposisikan Segala Pemain Jadi Bertahan
Pada dasarnya memang dalam menerapkan strategi Catenaccio sendiri para pemain berfokus pada area pertahanan. Tetapi, bukan berarti menumpuk Segala pemain berada dalam area atau Daerah yang sama. Karena sesuai dengan Definisi dari Catenaccio sendiri Ialah gembok atau grendel.
Jadi, satu kesatuan antara pemain itu Mempunyai peranan yang Jernih dan Bukan sembarangan dalam memposisikan diri. Dalam penjelasan ringannya, dalam membangun pertahanan Bukan hanya tembok atau pagar saja yang menutupi area perumahan, tapi perlu Terdapat kunci sebagai bentuk pertahannya. Sehingga Membikin kondisi rumah semakin Terjamin dan sulit Buat ditembus.
Hal inilah yang dilakukan dalam strategi Catenaccio, semuanya saling menjaga dan Membikin Rival kesulitan Buat menerobos apalagi menciptakan gol.
Peranan Krusial dari Sweeper
Posisi ini Mempunyai peranan yang lebih dalam membangun Catenaccio karena bertujuan Buat menjaga baris pertahanan Apabila para bek mengalami kekalahan dalam beradu. Jadi, posisi Sweeper ini memang Bukan Mempunyai tugas sebagai marking, tapi posisinya Betul-Betul diharapkan dalam mempertahankan lapisan selanjutnya.
Hal inilah yang disebut sebagai grendel atau gembok, karena bukan hanya pagarnya saja yang harus dibuka tetapi posisi gemboknya juga perlu dilepas terlebih dahulu. Kelemahan dari strategi Catenaccio itu Apabila posisi Sweeper ini sulit Buat membaca permainan dan Bukan Bisa dalam adaptasi posisinya.
Posisi ini Betul-Betul strategis yang menjadi lapis pertahanan kedua, sehingga akan Sia-sia Apabila Rival sudah masuk dalam posisi pertahanan dan Bisa melewatinya, Lewat Sweeper baru masuk karena perannya Bukan menjadi signifikan kembali.
Strategi ini memang sudah lama dikenal dan lo akan penasaran beberapa klub yang sukses menerapkannya. Nah, berikut ini beberapa klub yang sukses menerapkannya strategi Catenaccio, Ialah:
1. AC Milan
Tepatnya pada tahun 1960-an sang Instruktur bernama Rocco pernah menerapkan strategi yang satu ini. Pada masanya dengan strategi atau teknik Catenaccio sendiri berhasil membawa AC Milan menjadi pemenang dalam Perserikatan Italia dan Eropa. Strategi ini Mempunyai Dampak yang luar Normal dan memberikan hasil yang maksimal.
Nereo Rocco memang sudah lama dikenal sebagai Instruktur yang menerapkan dan membawa taktik ini ke klub yang dikelolanya. Jauh sebelum melatih AC Milan, Rocco sendiri pernah menerapkannya di klub yang Bukan begitu besar adalah Trietina, pada masanya klub tersebut pernah menjadi pemenang kedua atau runner up pada seri A tahun 1947-1948.
Keberhasilan ini juga memberikan inspirasi kepada Helenio Herrera yang berhasil dan Bisa membawa Inter Milan ke posisi puncaknya.
2. Inter Milan
Selama dilatih oleh Herrera, Inter Milan pernah menggoreskan tinta emas yang memukau banyak fansnya. Pada masa itu, Inter Milan sendiri memberikan hasil yang sangat luar Normal dan menjadi klub disegani. Bagaimana Bukan, klub ini Bisa memenangkan Seri A, Perserikatan Champions, dan Perserikatan Eropa.
Dari tahun 1960-1968, Inter Milan memberikan performa permainan yang luar Normal. Hal ini dipengaruhi oleh taktik Catenaccio yang Bisa membawa banyak kemenangan. Bahkan, sekelas bek pun yang bermain sebanyak 32 kali Bisa mencetak 10 gol. Prestasi ini pernah dicatat Facchetti kala itu.
Bukan hanya itu saja, Apabila dalam permainan yang menerapkan strategi Catenaccio sendiri Terdapat peranan Sweeper yang Bisa menjaganya, peranan ini juga memberikan Dampak yang besar dengan dimainkannya Armando Picchi yang sangat luar Normal.
Jawara Aliansi Italia musim 2022/23, Napoli Formal menunjuk Rudi Garcia sebagai Instruktur yang baru. Eks…
Mensdaily – Selaras dengan namanya, perangkat Samsung Galaxy S23 FE (Fan Edition) membawa sejumlah penyesuaian…
Mensdaily.id – Ajang Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX) 2025, telah Formal dibuka. Bertempat di…
Mensdaily.id - MAMA AWARDS 2025 telah Formal mengumumkan deretan pengisi acara mereka. Acara ini merupakan…
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/Mensdaily.id Instruktur Timnas Arab Saudi, Herve Renard, mengungkapkan dirinya menyimpan dendam terhadap…
PSSI Kevin Diks dan Ragnar Oratmangoen melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Arab Saudi,…
This website uses cookies.