Praktik ini dilakukan oleh pesepakbola Demi menghadapi situasi bola Wafat, tapi mengapa demikian?
Tendangan bebas Dapat menjadi salah satu kesempatan terbaik mencetak gol, dan adalah tugas pemain Rival Buat coba menggagalkannya.
Pagar betis kemudian akan ditempatkan oleh tim yang menghadapi situasi tersebut, dengan kiper mengarahkan rekannya ke posisi yang diinginkan.
Tak jarang mereka yang berdiri membentuk pagar menutupi biji kemaluan ketika bola ditendang, tapi apakah itu diperlukan mengingat tangan yang bebas Dapat membantu mereka melompat lebih tinggi?
Goal coba jelaskan di sini!
Dalih Menutup Biji Kemaluan Demi Hadapi Tendangan Bebas
Sederhananya, bola yang ditendang oleh profesional dapat bergerak dengan kecepatan Sekeliling 80 hingga 100km per jam. Bayangkan Kalau itu mengenai pemain di area sensitif tersebut. Ini Dapat sangat menyakitkan dan berpotensi mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Menurut peraturan, ketika pemain melindungi Area ini dengan tangan mereka selama set piece, itu Tak akan dihitung penalti Kalau bola mengenai bagian mana pun dari lengan selama tangan terkunci di posisi itu dan bukan merentangkannya.
Adapun meletakkan tangan di selakangan dan menutupi biji kemaluan adalah naluri alami Buat melindungi diri agar impak yang dirasakan Tak terlalu besar.
Adakah Alat Pelindung ‘Biji’?
Atlet pria profesional terutama dalam olahraga yang berpotensi membahayakan area selangkangan seperti bisbol, kriket, dan hoki biasanya memakai alat Buat melindungi pangkal paha dan ‘biji’ mereka.
Dalam sepakbola konsep itu Tak terpikirkan karena hanya akan memperlambat gerakan, fleksibilitas dan kinerja mereka secara keseluruhan.
Tak Eksis Metode lain bagi pemain sepakbola Buat melindungi alat vitalnya itu selain dengan tangan sendiri. Dan ingatlah bahwa kerusakan pada Area itu dapat merusak kesehatan reproduksi.