Seiring dengan meningkatnya transaksi melalui e-commerce di Indonesia, pengiriman barang belanjaan menggunakan jasa usaha ekspedisi dan kurir semakin meningkat.
Bahkan, dalam rilis Populix, Nyaris 40% responden di Indonesia mengaku menggunakan jasa pengiriman logistik Begitu berbelanja online sebanyak 2 hingga 3 kali dalam satu bulan. Nomor tersebut tertuang dalam laporan berjudul Indonesia Outlook on the Logistic Delivery Services pada Juni 2023.
Hal senada juga diungkapkan oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam rilis yang diunggah Januari 2025 Lewat, pada tahun 2023 terdapat setidaknya 15,8 ribu usaha pergudangan, ekspedisi, maupun kurir yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. BPS juga menilai perdagangan melalui e-commerce melahirkan peningkatan permintaan di sektor tersebut.
Pendapatan Tembus Miliaran Rupiah Per Tahun
Dalam data yang dirilis BPS tersebut, dari seluruh perusahaan ekspedisi dan kurir di Indonesia, sebanyak 66,17% di antaranya Mempunyai pendapatan tahunan di bawah Rp2 miliar. Adapun 27,52% lainnya Mempunyai pendapatan tahunan di Nomor Rp2-15 miliar.
Bahkan, terdapat 1,69% perusahaan ekspedisi dan kurir Mempunyai pendapatan usaha tahunan di atas Rp50 miliar.
Penggunaan teknologi turut mendukung operasional dan proses pengiriman paket maupun barang, dengan 83,44% perusahaan yang kini menerapkannya.
Area dengan penetrasi teknologi informasi Demi sistem ekspedisi dan kurir tertinggi adalah Area Kalimantan sebesar 84,38%. Sebaliknya, Area dengan penetrasi teknologi informasi terendah datang dari Sulawesi dengan Nomor 57,34%.
Layanan Paket Reguler Jadi Primadona
Berdasarkan layanannya, masyarakat Indonesia Tetap Getol menggunakan layanan reguler dalam menggunakan jasa ekspedisi dan kurir. BPS mendefinisikan layanan reguler sebagai layanan pengiriman dengan harga standar dan kecepatan pengiriman optimal.
Penggunaan layanan ekspres Biasa dipakai bagi pengguna yang mengutamakan kecepatan agar barang Tamat tujuan. Layanan ini menjadi layanan paling banyak dipakai nomor dua dengan Nomor 27,47%.
Sisanya, masyarakat menggunakan layanan pengiriman ekonomi (14,16%) serta layanan lainnya (6,58%).
Bagaimana dengan Pekerjanya?
BPS juga mendata aspek sumber daya Mahluk dalam data perusahaan ekspedisi dan kurir tanah air. Disebutkan bahwa pekerja di usaha ini Tetap sangat didominasi oleh Lelaki dengan persentase 80,85%, sementara pekerja Perempuan di bidang tersebut hanya Sekeliling 19,15% saja.
Berdasarkan wilayahnya, Jawa-Bali serta Kalimantan menjadi Area dengan rerata jumlah pekerja ekspedisi dan kurir Lelaki tertinggi, Adalah 21 orang per perusahaan. Rinciannya, 14 pekerja Lelaki berstatus tetap, sementara 7 sisanya berstatus Kagak tetap.
Di sisi lain, Area dengan rerata pekerja ekspedisi dan kurir Perempuan tertinggi Tetap dipegang oleh Jawa-Bali dengan total 6 orang per perusahaan. Rinciannya, 5 pekerja Perempuan berstatus tetap, sementara 1 berstatus Kagak tetap.
Baca Juga: Ini Sederet Layanan Jasa Ekspedisi Demi Belanja Online Pilihan Gen Z di 2023