Kegiatan investasi semakin banyak digemari masyarakat Indonesia belakangan ini. Iming-iming memperoleh pendapatan besar tanpa harus bekerja (passive income) dengan modal awal yang rendah Membikin banyak orang Indonesia tergiur. Mulai dari anak muda, orang Uzur, dengan berbagai latar belakang dan pekerjaan, investor pasar modal Indonesia semakin Laris manis manis.
Kustodian Sentral Dampak Indonesia (KSEI) menyebutkan bahwa jumlah investor pasar modal Indonesia Maju meningkat sejak tahun 2021. Ketika itu, jumlah investor pasar modal naik 92,99% secara tahunan.
Pada Juli 2024 Lewat, tercatat terdapat 13,35 juta investor, 13,3 juta di antaranya merupakan investor individual. Jumlahnya meningkat 2,05% dibanding bulan Juni 2024 yang sebanyak 13,08 juta.
Sebaran Investor Pasar Modal Berdasarkan Pendidikan
Buat investor pasar modal individual, Kalau dilihat dari tingkat pendidikannya, maka tingkat pendidikan di bawah SMA atau sederajat mendominasi. Pada Juli 2024, terdapat sebanyak 53,53% investor pasar modal Indonesia yang merupakan lulusan di bawah SMA atau sederajat.
Hal ini sekali Tengah menegaskan bahwa pendidikan Enggak menentukan tingkat kecerdasan seseorang, meski mengenyam pendidikan tetap merupakan hal yang Krusial Buat dilakukan.
Di urutan kedua, sebanyak 25,63% investor pasar modal Indonesia merupakan lulusan S1, disusul tingkat pendidikan D3 sebanyak 6,37% dan di atas atau sederajat S2 sebanyak 2,46%. Sebanyak 12,01% sisanya merupakan lulusan tingkat pendidikan lain.
Pilih Investasi Atau Menabung?
Di tengah kondisi ekonomi yang Enggak Konsisten, orang-orang kini memilih Buat mulai menyisihkan sebagian penghasilannya Buat ditabung dan diinvestasikan. Lantas, metode mana yang lebih Bagus Buat mencapai kebebasan finansial?
Ahli Perencana Keuangan Bareyn Mochaddin menyebutkan bahwa Bagus menabung maupun berinvestasi sama-sama Bagus Buat dilakukan. Meski begitu, tujuannya sedikit berbeda.
Buat Anggaran darurat dan keperluan jangka pendek (di bawah 1 tahun), maka menabung lebih disarankan. Tetapi Buat keperluan jangka panjang dan Mau lebih mengembangkan uangnya dengan luas, maka disarankan Buat melakukan investasi.
Kendati demikian, Bareyn Menyantap bahwa investasi lebih berpotensi memberikan keuntungan yang lebih besar dibanding menabung.
“Selain itu, Duit yang diinvestasikan juga Enggak akan tergerus inflasi dan biaya administrasi yang biasanya dibebankan pada tabungan,” tuturnya, mengutip CNBC.
Meski begitu, memang Buat melakukan investasi, dibutuhkan persiapan matang, berbeda dengan menabung yang Pandai langsung mulai Bilaman saja. Buat Pandai berinvestasi, dibutuhkan pengetahuan terkait instrumen investasi, risiko, dan lain-lain.
Pada akhirnya, investasi merupakan tabungan jangka panjang dengan segelintir risiko yang perlu dipahami, sehingga kebanyakan orang cenderung memilih Buat menabung, terutama mereka yang kurang melek secara finansial.
Dengan mempelajari seluk beluk investasi dengan Bagus, maka keuntungan yang diperoleh Pandai berkali-kali lipat daripada keuntungan menabung.
Baca Juga: Simak Pekerjaan Investor Pasar Modal Indonesia, Eksis Pelajar Juga!