Categories: Sports

Mau Ditawari Apapun, Toni Kroos Akan Tetap Menolak Jadi Instruktur

Segudang pengalaman yang didapatkan Serempak Real Madrid Sepatutnya sudah cukup Demi memodali Toni Kroos jadi sosok Instruktur. Tetapi, ia enggan melanjutkan karirnya ke sana karena sudah jenuh dengan kehidupan di lapangan.

 

 

Toni Kroos menutup perjalanannya sebagai pemain sepak bola pada akhir musim 2023/24 kemarin. Euro 2024 jadi Pentas terakhirnya, yang sayangnya gagal ditutup dengan sebuah trofi di genggamannya.

 

Banyak pesepakbola yang melanjutkan karirnya ke dunia kepelatihan setelah berhenti bermain. Dan biasanya, pemain yang dulunya berposisi sebagai gelandang punya potensi lebih besar Demi menjadi sosok Instruktur sukses.

 

Kroos tentu punya modal Demi itu. Ia dikenal sebagai sosok gelandang pengatur serangan yang tentunya punya kecerdasan sepak bola lebih. Tetapi, ia enggan memanfaatkannya.

 

“Enggak, saya Enggak akan menjadi Instruktur,” katanya. Kroos bahkan bakal menolak Kalau kesempatan itu diberikan oleh bos Real Madrid Begitu ini, Carlo Ancelotti. “Dia sudah Paham bahwa saya pensiun.”

 

“Bagian terpentingnya adalah jumlah bepergian, hotel, dan lainnya. Enggak pernah selalu 90 menit di lapangan. Kalau Sekadar itu, saya Dapat Lanjut bermain samapi tak Paham Ketika.”

 

“Terkadang dia dan saya saling kontak, itu wajar dengan Interaksi yang kami punya, tapi Carlo Paham bahwa Enggak Eksis gunanya Demi meminta saya melakukan itu karena dia sudah Paham jawabannya,” lanjut Kroos.

 

Kroos juga mengatakan bahwa kehidupan sebagai Instruktur jauh lebih berat ketimbang menjadi pemain. “Sebagai pemain anda tinggal datang, melakukan tugas, dan kemudian pulang ke rumah,” tuturnya.

 

“Sebagai Instruktur, anda bertanggung jawab atas segalanya, menjadi yang pertama datang dan pulang terakhir, anda juga harus bepergian… saya melihatnya sendiri ketika di akademi.”

 

Jika demikian, ia Enggak menutup total pintu Demi kembali ke sepak bola. Hanya saja dia lebih suka melakukan pekerjaan di balik layar. Salah satu contohnya adalah menjadi seorang direktur sepak bola.

 

“Mungkin sebagai direktur sepak bola, anda akan menjadi sedikit lebih besar, lebih banyak bekerja dengan telepon genggam. Tapi mustahil Kalau menjadi Instruktur. Saya adalah Instruktur, tapi dengan Metode lain, Demi banyak anak-anak.”

 

(The Athletic)

Admin

Share
Published by
Admin

Recent Posts

Makin Mungkin Lampaui Cristiano Ronaldo, Kylian Mbappe Diharapkan Jadi Legenda Real Madrid

THOMAS COEX/AFP Kylian Mbappe diharapkan Pandai menjadi legenda Real Madrid karena semakin mungkin Demi melampaui…

44 detik ago

Keok dari Persis Solo, Instruktur Persita Tuding VAR Hanya Cek Situasi yang Untungkan Tuan Rumah

NAJM ULA/Mensdaily.id Instruktur Persita, Fabio Lefundes, Berbarengan George Brown dalam jumpa pers pasca laga Persis…

3 menit ago

Ini 27 Penggawa Timnas Indonesia, Siap Curi Poin di Bahrain dan China

PSSI telah merilis 27 pemain yang akan berjuang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026…

17 menit ago

Seri OPPO Reno12 F Formal Meluncur di Indonesia, Ini Harganya

Mensdaily – Varian baru dari keluarga seri OPPO 12 akhirnya telah hadir di Indonesia. Handphone…

19 menit ago

Inilah Para Pembalap yang Berlaga di Porsche Sprint Challenge Indonesia 2024!

Mensdaily.id – Superstars Motorsport, selaku penyelenggara dan pemegang lisensi Porsche Sprint Challenge Indonesia mengumumkan daftar…

24 menit ago

BTS dan TXT akan Punya Adik, Grup Baru Bighit Dikonfirmasi Debut Pada Bulan Agustus

Mensdaily.id - Akhirnya, boy group baru Bighit terungkap! Menurut orang dalam industri musik pada Rontok…

39 menit ago

This website uses cookies.