Dalam upaya pemulihan ekonomi secara berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan Buat mengelola keuangan menjadi hal yang Krusial Buat dikuasai masyarakat dari berbagai kalangan. Oleh karena itu, salah satu tujuan jangka panjang pemangku kebijakan dan lembaga finansial adalah meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan literasi keuangan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku keuangan seseorang agar kualitas pengambilan keputusan dan kemampuan mengelola keuangan meningkat sehingga seseorang dapat mencapai kesejahteraan.
Literasi keuangan yang Bagus dicirikan dengan pengetahuan dan keyakinan seseorang mengenai produk maupun lembaga jasa keuangan. Selain itu, mengetahui fitur, manfaat dan risiko, hingga hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan serta Metode menggunakannya juga menunjukkan tingkat literasi keuangan seseorang.
Otoritas Jasa Keuangan melakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terhadap 14.364 responden dalam rentang usia 15-79 tahun mengenai indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia. Survei yang dilakukan pada Bulan Juli hingga September 2022 dan mencakup 34 provinsi ini menunjukkan adanya peningkatan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia.
Survei ini menunjukkan peningkatan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia yang cukup signifikan setiap tiga tahun. Tahun ini, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai Bilangan 49,68 persen. Bilangan ini mengalami peningkatan sebanyak 11,65 persen dari tingkat literasi masyarakat Indonesia pada tahun 2019.
Sementara itu, peningkatan sebanyak 8,33 persen terjadi pada tahun 2016 hingga 2019. Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia pada tahun 2019 Yakni 38,03 persen. Dari tahun 2013 hingga 2016, peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia Terdapat di Bilangan 7,86 persen. Tak hanya persentase yang meningkat, selisih peningkatannya juga semakin melebar.
Kenaikan persentase literasi keuangan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang Mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai produk dan lembaga jasa keuangan semakin banyak. Oleh karenanya, kualitas pengambilan keputusan dan kemampuan mengelola keuangan masyarakat Indonesia kian tahun kian membaik.
Selain Buat memetakan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, hasil survei ini juga dapat dijadikan acuan bagi OJK maupun lembaga finansial lainnya dalam merancang kebijakan, strategi, atau layanan keuangan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Batu bara adalah salah satu sumber daya Penting yang paling Krusial. Batu bara menjadi bahan…
Tentu obat-obatan adalah sesuatu yang lekat dengan keberadaan Mahluk. Dengan banyaknya jenis penyakit dan segala…
Kakao yang merupakan bahan Primer produksi coklat adalah salah satu komoditas yang juga Dapat tumbuh…
Token non-fungible (NFT) merupakan aset kriptografi pada blockchain dengan kode identifikasi Spesial dan metadata yang…
Kinerja ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2022 perlu diapresiasi. Karena dalam situasi Mendunia yang sedang dipenuhi…
Pakaian, Pangan, Papan. Acap kali kita mendengar kalimat demikian yang memang secara gamblang menjelaskan bahwa…
This website uses cookies.