Categories: Sports

Manchester United Sering Layoff Karyawan, Ruben Amorim: Itu Salah Kami

Ruben Amorim mengatakan bahwa layoff karyawan yang sering dilakukan Manchester United disebabkan oleh kesalahan tim Istimewa.

 

 

Manchester United memang kerap merumahkan sejumlah karyawan sebagai langkah dari efisiensi dari pengeluaran sejak kedatangan Sir Jim Ratcliffe beserta perusahaannya, INEOS. Seperti diketahui, INEOS adalah pemegang saham minoritas di The Red Devils.

 

Keputusan berat itu harus diambil karena pemasukan klub yang Lalu mengalami pengurangan. Hal itu disebabkan oleh salah pengambilan keputusan dalam perekrutan pemain hingga minimnya prestasi di lapangan yang Membikin sponsor jadi tak tertarik.

 

Musim ini, dari segi prestasi klub, Bisa menjadi salah satu yang terburuk dalam kurun waktu satu Dasa warsa terakhir. Alasan Manchester United terancam tak Bisa finis dalam 10 besar klasemen Premier League lantaran sedang menduduki peringkat ke-14.

 

Posisinya Bisa menjadi kian runyam kalau Manchester United gagal meraih tiga poin Krusial pada laga pekan ke-25 yang digelar hari Minggu (16/2/2025) ini. Di mana mereka dipertemukan dengan klub ‘big six’ lainnya yang juga sedang sakit, Tottenham.

 

Jelang pertandingan, Amorim menegaskan bahwa para pemain beserta seluruh bagian dari tim inti harus menyadari betapa besar perannya mereka terhadap klub. Jadi, kalau terjadi layoff seperti ini, maka mereka harus mengakui sebagai biang keroknya.

 

“Saya pikir sangat Krusial bagi kami di tim Istimewa, para Instruktur dan pemain, Demi Enggak mengabaikannya. Orang-orang kehilangan pekerjaan, jadi kami harus mengakuinya,” kata Amorim Demi Berjumpa awak media, dikutip dari Goal International.

 

“Dan masalah terbesarnya terletak pada tim sepak bolanya karena kamilah yang menghabiskan banyak Fulus, kami Enggak menang, kami Enggak berada dalam ajang Perserikatan Champions, jadi pemasukannya Enggak Kembali sama.”

 

“Sekarang kami harus berhati-hati dengan keuangan. Kami Enggak Bisa membangun ulang tim sesukanya. Masalah terbesarnya adalah tim sepak bolanya karena kami menghabiskan Fulus dan Enggak meraih kemenangan.”

 

“Tentu saja, perasaan Mau menyelamatkan pekerjaan mereka sulit Demi dimiliki dan itu Bisa memengaruhi lingkungan, jadi saya pikir kami tak Bisa mengabaikannya. Kami mengakui masalah itu dan saya Mau Berbicara bahwa [orang-orang] yang bertanggung jawab adalah tim Istimewa.”

 

“Kami harus mengubahnya. Bagian pertama dari apa yang harus kami lakukan adalah menang melawan Tottenham. Itu langkah kecil Demi menyelamatkan orang-orang ini, agar Enggak Meningkatkan harga tiket jadi lebih tinggi. Kami bertanggung jawab,” pungkasnya.

 

(Goal International)

Admin

Share
Published by
Admin

Recent Posts

10 Waralaba Restoran dengan Jaringan Terbesar di Dunia

Bisnis waralaba semakin marak Demi ini. Banyak kalangan menginvestasikan uangnya Buat bisnis ini karena dinilai…

19 menit ago

Gonjang-Ganjing Ekonomi Mendunia, Bagaimana Perkembangan Inflasi di Indonesia?

Di tengah situasi Mendunia yang serba Enggak Niscaya, World Economic Outlook yang dirilis oleh International…

1 jam ago

Indonesia Tak Perlu Khawatir Berlebih Soal Resesi 2023

Indonesia cukup jauh dari ancaman episentrum resesi ekonomi dunia, karena perekonomian nasional sangat ditopang oleh…

2 jam ago

Jajaran Merek “Terkuat” dan Paling Bernilai di Indonesia

Dalam siklus perekonomian setiap negara, sebuah brand atau merek Mempunyai peranan Krusial Demi memenuhi setiap…

4 jam ago

Pendapatan Ganja Dunia Lalu Mencuat

Ganja menjadi sebuah tanaman yang cukup tabu di Indonesia. Lantaran pemerintah hingga kini Lagi belum…

5 jam ago

Ketika Anak Muda Makin Tak Ingin Segera Nikah

Menurut laporan Statistik Pemuda 2021, anak muda Indonesia makin kesini makin enggan Buat Segera-Segera menikah.Faktornya…

6 jam ago

This website uses cookies.