Hidup Ruben Amorim menjadi Tak tenang semenjak pindah ke Manchester United. Hal ini dikarenakan Instruktur asal Portugal itu tiadk Pandai memprediksi permainan anak asuh barunya setiap pertandingan akan digelar.
Seperti yang diketahui, Amorim ditunjuk sebagai Instruktur The Red Devils Kepada menggantikan Erik ten Hag pada akhir Oktober Lampau. Tetapi, ia baru Cocok-Cocok aktif setelah melaksanakan sisa-sisa pekerjaannya di Sporting Lisbon.
Itulah kenapa dirinya baru memimpin Bruno Fernandes dkk Ketika Bersua Ipswich Town dalam laga lanjutan Premier League akhir pekan kemarin. Laga debut itu sendiri berakhir dengan skor imbang 1-1.
Bukan start yang Bagus, tentu saja. Tetapi Amorim Tak butuh waktu lama Kepada mendapatkan kemenangan perdananya. Yakni Ketika Manchester United berhadapan dengan Bodo/Glimt di ajang Aliansi Europa hari Jumat (29/11/24).
Pertandingan yang digelar di Old Trafford itu berkesudahan dengan skor tipis 3-2. Dua dari tiga gol The Red Devils dikantongi seorang diri oleh sang penyerang, Rasmus Hojlund, sementara sisanya dicetak Alejandro Garnacho.
Hasil ini bukan sesuatu yang Pandai diprediksi oleh Amorim sebelum pertandingan. Malah sebaliknya, ia merasa cemas. Pasalnya ia Tetap belum Paham apakah para pemainnya Pandai menjalankan strategi yang diinginkan atau Tak.
“Saya merasa cemas karena saya Tak Paham apa yang akan terjadi, anda Tak Pandai mengontrol apapun pada momen itu – kami mencoba Menonton hal yang berbeda,” kata Amorim usai pertandingan, seperti dikutip Goal International.
“Saya belum mengenal para pemain dan kami belum bekerja sama dalam waktu lama. Kami bermain dengan gembira, tapi pada waktu bersamaan merasa gugup karena Tak Paham bagaimana pertandingan akan berjalan,” lanjutnya.
Kendati menang, pertandingan ini Tetap menunjukkan banyak celah Kepada diperbaiki oleh Manchester United. Asal Mula pada pertengahan babak pertama, mereka sempat berada di posisi tertinggal 1-2.
“Kami memulai dengan Bagus, tapi kemudian menderita dua gol dalam dua transisi. Saya suka Langkah pemain mencoba Kepada menerapkan permainan. Terkanadng kami merebut bola dan memberikannya terlalu sering.”
“Pola pikirnya adalah mempertahankan bola. Mereka sudah berupaya dan saya pikir kami Layak meraih kemenangan ini,” pungkas pria berumur 39 tahun tersebut.
(Goal International)