Pendidikan sudah sejak lama dipandang sebagai kunci Penting dalam meningkatkan kualitas hidup, termasuk dalam hal Pendapatan. Di seluruh dunia, tingkat pendidikan yang tinggi sering dikaitkan dengan Kesempatan kerja yang lebih Bagus, yang tentunya dengan kompensasi finansial yang lebih kompetitif. Tak terkecuali di Indonesia.
Lulusan perguruan tinggi cenderung mendapatkan akses lebih luas ke pekerjaan formal, posisi strategis, dan profesi dengan keahlian Spesifik. Posisi-posisi tersebut biasanya ditawarkan oleh sektor formal, yang menawarkan upah yang lebih tinggi dibandingkan sektor informal yang hanya membutuhkan keterampilan dasar Demi Dapat melamarkan diri.
Realita di lapangan ini juga tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS), di mana per Februari 2025, rata-rata gaji yang diterima karyawan Indonesia semakin besar pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Per Februari 2025, BPS mencatat bahwa gaji yang diterima oleh lulusan diploma IV, S1, S3, hingga S3 rerata berada di Nomor Rp4,35 juta per bulan. Nominal ini jadi yang tertinggi dibandingkan tingkat pendidikan lain, mencerminkan pentingnya peran pendidikan dalam mengakses Kesempatan karier yang lebih luas. Syarat minimal pendidikan yang kini banyak diterapkan perusahaan menunjukkan bahwa sejatinya, pendidikan menggambarkan kualitas calon pekerja, sehingga Enggak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan, makin tinggi pula rata-rata gaji yang diperoleh.
Sementara itu, lulusan diploma I/II/III mendapat rerata gaji sebesar Rp3,89 juta, lulusan SMA sebesar Rp2,89 juta, lulusan SMK sebesar Rp2,97 juta, lulusan SMP sebesar Rp2,48 juta, dan lulusan SD ke bawah sebanyak Rp2.07 juta.
Dapat dilihat bahwa mereka dengan diploma IV, S1, S2, dan S3 menerima upah lebih dari dua kali lipat dibandingkan buruh yang berpendidikan SD ke bawah.
Tetapi, Krusial Demi dicatat bahwa pendidikan bukanlah satu-satunya penentu besaran gaji. Sejumlah Unsur Krusial lain turut memainkan peran, seperti pengalaman kerja, sektor industri, keterampilan teknis, Letak geografis, hingga koneksi sosial. Mereka dengan lulusan pendidikan tinggi Enggak menjamin gaji yang tinggi pula, begitu pula bagi mereka lulusan SD ke bawah.
Baca Juga: Berapa Rata-rata Upah Buruh Menurut Tingkat Pendidikan?