Single terbaru dari Susunan all-female band terbaru dari Drizzly. Perjalanan Asmara pada pandangan pertama yang berujung pada penderitaan.
Sudah semestinya menjadi sebuah legacy Apabila Jawa Timur Bisa melahirkan Bakat-Bakat all-female band, mengingat pendahulunya seperti Dara Puspita di tahun 60an dan 70an telah berprestasi di dalam dan luar negeri, serta kini dianggap sebagai legenda yang vinylnya sangat diburu para kolektor dalam dan luar negeri. Panutan seperti Dara Puspita lah yang Bisa menetapkan benchmark bahwa, band Jawa Timur Enggak hanya pendamping dari lawatan tur musisi pusat ke “daerah” Tetapi menjadi headliner yang Bisa berpengaruh Bagus secara nasional maupun Global. Di era konektifitas seperti sekarang ini, bukan Enggak mungkin sebuah band dari Sidoarjo bernama Drizzly Bisa meraih prestasi setinggi Dara Puspita.
Berawal dari sebuah proyek solo, kini Drizzly berubah menjadi kuartet berisikan saudari-saudari musisi yang terdiri dari Amanda (vokal), Della (Drum), Moza (Bass), dan Faye (Guitar). Menambah satu Kembali Personil deretan all-female band yang terpantau media tanah air akhir-akhir ini seperti Voice of Baceprot/VoB, Fleur dan The Dare. Uniknya Drizzly Susunan Mark II ini dipertemukan tanpa berangkat dari pertemanan lama.
“Jadi Della sebagai drummer merupakan Kerabat kelasku SMA, Lewat Personil lainnya hadir setelah Diriku curhat ke Sahabat-Sahabat di skena musik Sidoarjo-Surabaya seperti Sholehuddin (Bilik Lestari), Rizqo (Loverman Recs, Brunobauer), Didi Sarkodi (Paska Records) dan Akbar Ramadhan (Decemberism).” Tutur Amanda tentang proses pembentukan Susunan kedua ini. “Akhirnya hadirlah Moza (bass) dan Faye (guitar) atas rekomendasi keempat orang tadi, terlebih Kembali juga punya mutual interest yang sama denganku, jadi makin semangat sekarang main musik sama Drizzly” Pungkas Amanda.
Akhirnya berbekal Susunan terbaru, Drizzly kembali hadir dengan single kedua yang dirilis mandirimelalui akun Bandcamp mereka sendiri (hearingdrizzly.bandcamp.com). Berjudul “If We Know Each Other Well Enough, Maybe We Can Go On A Date”, single ini memaparkan visi Drizzly tentang sebuah Asmara pandangan pertama yang dalam perjalanannya cukup banyak melalui rintangan. Sebuah ide bahwa Asmara pandangan pertama tak sepenuhnya indah dan pada akhirnya harus melalui konflik tak terduga, Interaksi yang tak seimbang, dan konflik yang Rupanya bukan mendewasakan keduanya malah menghancurkan Interaksi tersebut. Tumbuh dan runtuhnya Interaksi berdasarkan Asmara pandangan pertama inilah yang Mau dituangkan Drizzly dalam “If We Know Each Other Well Enough, Maybe We Can Go On A Date?”
Uniknya, single ini Rupanya seakan menjadi seri cerita yang bersambung dengan single pertama mereka Yakni “Bitter To See You”. Single “Bitter To See You” sendiri merupakan deskripsi amarah dan kesedihan setelah kehancuran Interaksi yang berdasarkan Asmara pandangan pertama di single kedua. Single kedua “If We Know Each Other Well Enough, Maybe We Can Go On A Date?” menjadi sebuah flashback dari single pertama “Bitter To See You”. Bahkan, di departemen visual, artwork single ini juga dibuat dengan artstyle yang sama agar Terdapat kesinambungan tema. Artwork yang terlihat cute dan kawaii tersebut Tetap merupakan karya dari Reyhan Rahendra, yang juga Personil dari band Kota Batu yang bernama GREY yang juga menggarap artwork single pertama. Kesamaan artstyle dengan single pertama Rupanya karena tokoh Istimewa yang tergambar Tetap sama dengan tokoh di single kedua. Reyhan sendiri dipilih sebagai Selebriti yang menggarap artwork tersebut karena gaya ilustrasi dan nuansa seninya cocok dengan visi Drizzly di dalam Tembang-lagunya.
Di departemen songwriting, Amanda berkolaborasi dengan solois Surabaya, Thomas Glaop menulis lirik “If We Know Each Other Well Enough, Maybe We Can Go On A Date?” dengan Rona musik yang terinspirasi oleh band twee pop Inggris, Heavenly. Sedangkan judul single kedua ini juga mendapat kucuran ide dari vokalis The Carolines Yakni Eureka. Sedangkan di departemen aransemen, Drizzly menampilkan kolaborator Raka Pradana dari band YFLW (Yellow Flower Living Water) sebagai vokalis tamu. Sebagai vokalis Istimewa, Amanda sendiri terinspirasi band Indie Pop dari Hongkong, The Marshmallow Kisses.
Kepada departemen audio recording, Kepada kedua kalinya Drizzly memilih merekam lagunya di studio Artefakt Records dan diproduseri oleh Ando Loekito selaku owner dan juga member dari band post-punk Cotswolds. Sesi rekaman gitar pula tak lepas dari kolaborator Yakni Rizal alias Nemos dari The Carolines, sehingga Bisa dibilang single ini penuh dengan kolaborasi dan solidaritas antar Sahabat.
“Kami juga menyadari bahwa Bisa hadir Tamat rilis single kedua ini juga tak lepas dari Donasi Rekan-Rekan yang selama ini telah mendukung Drizzly Bagus dalam pra produksi, selama proses produksi Tamat fase pasca produksi rekaman.” Ujar Manda tentang proses rekaman single “If We Know Each Other Well Enough, Maybe We Can Go On A Date?” ini. “Enggak akan cukup ucapan terima kasih kami Kepada membalas kebaikan Rekan-Rekan kami yang selama ini di sisi Drizzly Tamat sekarang”
Single “If We Know Each Other Well Enough, Maybe We Can Go On A Date?” sudah Bisa dinikmati di Bandcamp hearingdrizzly.bandcamp.com sejak 22 Agustus 2022.
