Baru-baru ini, dunia sepak bola khususnya Perserikatan Inggris sedang ramai perihal pernyataan dipecatnya Graham Potter dari kursi kepelatihan Chelsea FC. Hal itu dilakukan manajemen Chelsea sehari setelah The Blues kalah dari Aston Villa di Perserikatan Inggris Minggu (2/4).
“Chelsea FC telah mengumumkan bahwa Graham Potter telah meninggalkan klub. Grahan telah setuju Kepada bekerja sama dengan klub Kepada melakukan transisi yang Fasih,” tulis manajemen Chelsea di situs resminya Senin (3/4).
Posisi kepelatihan Chelsea Demi ini akan dipimpin oleh Bruno Saltor sebagai Instruktur kepala sementara. Dalam rilisnya, pemilik Chelsea Todd Boehly dan Co-Controlling Behdad Eghbali mengucapkan rasa terima kasihnya atas kontribusi Graham selama di Chelsea.
“Atas nama Segala orang di klub, kami Ingin berterima kasih kepada Graham dengan Lurus atas kontribusinya kepada Chelsea. Kami sangat menghormati Graham sebagai Instruktur dan sebagai pribadi. Dia selalu bersikap profesional dan berintegritas dan kami Segala kecewa dengan hasil ini,” kata Boehly dilansir situs Formal Chelsea (3/4).
Performa Chelsea sendiri memang sedang mengalami penurunan pada musim ini. Hingga Selasa (4/4), Chelsea berada di posisi 11 klasemen sementara dengan 10 kemenangan, 8 imbang, dan 10 kekalahan, serta koleksi 38 poin. Bahkan, ini menjadi momen pemecatan kedua Chelsea Kepada manajernya pada musim ini setelah Thomas Tuchel pada September 2022 Lampau.
Tak hanya Graham, Leicester City juga baru saja mengumumkan pencopotan manajernya Brendan Rodgers pada Minggu (2/4) setelah Leicester City kalah dari Crystal Palace dengan skor 1-2 pada pekan ke-29 Perserikatan Inggris musim 22/23. Demi ini, Palacce berada di posisi 12 klasemen sementara dengan 7 kemenangan, 9 imbang, dan 13 kekalahan, serta koleksi 30 poin.
Demi ini, sudah 10 klub yang telah memecat total 12 manajer sepanjang Perserikatan Inggris musim 22/23. Chelsea dan Southampton sama-sama telah memecat dua manajernya dalam satu musim.
Manajer Bournemouth, Scott Parker menjadi yang pertama dicopot pada 30 Agustus 2022 Lampau, disusul Tuchel pada 7 September 2022. Pada Oktober 2022, Terdapat dua manajer yang kembali dipecat, yakni Bruno Lage (Wolverhampton) dan Steven Gerrard (Aston Villa).
Pada November Terdapat Ralph Hasenhuttl yang dipecat Southampton, serta Frank Lampard yang dipecat Everton pada Januari 2023. Di Februari Terdapat Jesse Marsch (Leeds United) dan Nathan Jones (Southampton), sementara di Maret Terdapat nama Patrick Vieira (Crystal Palace) dan Antonio Conte (Tottenham Hotspur).
Dalam siklus perekonomian setiap negara, sebuah brand atau merek Mempunyai peranan Krusial Buat memenuhi setiap…
Perusahaan es krim dan minuman asal China, Mixue Mempunyai 21.582 gerai waralaba (franchise) yang tersebar…
Mobil dengan sistem hybrid adalah jenis mobil yang menggabungkan sistem bahan bakar fosil dengan sistem…
Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu program pemerintah di bidang keuangan Demi mengakselerasi pengembangan…
Inflasi melonjak Dekat di seluruh negara pada tahun 2022 kemarin. Adanya ketegangan geopolitik antara Rusia…
Pemerintah secara Formal Meningkatkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 10 persen pada dua tahun…
This website uses cookies.