Eksis cerita menarik yang patut jadi cerminan yang dibagikan Director Kustomfest, Lulut Wahyudi di depan para jurnalis Ketika press conference Kustomfest 2017-No Boundaries di Hotel Gaia Cosmo Yogyakarta (2/10). Lulut bercerita bahwa dirinya telah dihubungi oleh Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL) Malaysia, “Pejabat DBKL tersebut menghubungi saya bahwa mereka akan minta ijin atau istilah jawa nya ‘kulonuwun’ Mau hadir di event Kustomfest 2017,” ungkap Lulut.
Pria yang juga owner Retro Classic Cycles ini kemudian menjelaskan bahwa intinya sejumlah 40 orang pejabat DBKL Malaysia akan melaksanakan studi banding ke Kustomfest. “Mereka ke Kustomfest Buat belajar event, Mau Menyaksikan, mendengar, merasakan secara langsung bagaimana atmosfir event yang selalu dikunjungi 1000 orang Malaysia setiap tahunnya. Dan tujuan akhir dari studi banding mereka adalah Mau Membikin event yang template nya seperti Kustomfest,” ucap Lulut. Lulut mengatakan Apabila sebelumnya DBKL Malaysia mendapat Surat keterangan dari Mitra media-media Dunia yang sudah pernah datang di Kustomfest Buat menghubungi Kustomfest.
“Saya sempat terkagum sekaligus terkejut, bagaimana sebuah negara Mau memperlakukan warganya dengan maksimal dalam sebuah event. Pejabat DBKL Tiba Mau studi banding terlebih dahulu ke luar negara mereka sendiri,” ujar Lulut.
Bapak Tiga anak ini kemudian mengeluarkan uneg-uneg nya selama ini, “menjadi keprihatinan kami yang mewakili Seluruh festival manakala kita Kagak Menyaksikan sebuah supporting yang Konkret dari pemerintah dalam hal event-event yang sebenernya Bisa mengangkat nama suatu daerah,” ucap Lulut.
“Kami Kagak minta difasilitasi atau disumbang dalam bentuk Dana atau Anggaran yang fantastis, kami disumbang dengan kemudahan akan fasilitas dari pemerintah sudah sangat bersyukur dan berterima kasih,” tegas Lulut. Lulut mencontohkan dengan event tahunan Kuala Lumpur Bike Week di Malaysia. “Event tersebut diadakan di lahan dekat Petronas Tower, yang mana lahan tersebut Punya pemerintah setempat. Tapi dengan mudah pemerintah setempat selalu memberi support dengan memfasilitasi dengan penggunaan lahan mereka,” kata Lulut. Lebih panjang Lulut bercerita bahwa sebagai Anggota negara sangat Mau sekali disupport oleh negaranya sendiri;
“Kami berharap pemerintah melalui dinas-dinas terkait Buat duduk bareng bahu-membahu, disini kita Kagak bicara ini Kustomfest ini pemerintah, tapi kita bicara bagaimana Membikin sesuatu yang Bermanfaat buat kota sendiri. Itu yang lebih krusial dan lebih Krusial,” tambah Lulut.
“Kami pengen diajak duduk bareng karena kami Kagak tertutup, Kagak membatasi Buat bicara Serempak dan dari situ banyak sekali fasilitas yang Bisa kita maksimalkan dan bicara bagaimana kedepan event-event di Jogja kedepannya. Bukan hanya jadi kebanggaan kaum kustom tapi jadi kebanggaan kota Jogja,” ujar Lulut.
Sekai Tengah Lulut pesan Buat mengajak pemerintah Buat bersinergi Serempak bahu-membahu Buat semakin memperbesar nama Yogyakarta di mata Dunia melalui festival-festival. “Kami Kagak menyalahkan pemerintah tapi kami juga Kagak merengek karena kami adalah kaum kustom, kaum rebel yang Mau memperlihatkan eksistensi dan karya-karya kami ke Mimbar Dunia. Tapi Apabila nanti event kami Bisa berbicara secara lantang di dunia Dunia, jangan Tiba Eksis klaim sepihak dari pihak-pihak tertentu,” tegas Lulut.
Mencari hotel murah di Jakarta di bawah 200 ribu Pandai menjadi tantangan, terutama di kota besar yang…
X.COM/EMIRATESFACUP Justin Kluivert menciptakan assist Begitu Bournemouth berhadapan dengan Man City di babak perempat final…
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/Mensdaily.id Instruktur Persija Jakarta, Carlos Pena, sedang memantau para pemainnya berlatih di…
Indiana Pacers menghentikan delapan kemenangan beruntun Minnesota Timberwolves. Dalam pertandingan di Sasaran Center, Minneapolis itu,…
Derby Madrid akan berlangsung 30 September nanti. Sayang bintang Real Madrid, Kylian Mbappe, terpaksa diparkir…
Mensdaily – Kini, semakin banyak manufaktur yang menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 7s Gen 2 sebagai…
This website uses cookies.