Tim penyelamat Indonesia pada 14 Juli mengurangi pencarian 17 orang yang masih hilang setelah sebuah feri tenggelam di dekat Pulau Bali awal bulan ini, kata seorang pejabat.
KMP Tunu Pratama Jaya, feri yang membawa 65 orang, tenggelam hampir 30 menit setelah meninggalkan Pelabuhan Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, menuju Bali pada 3 Juli.
Hingga sore hari tanggal 14 Juli, 18 orang dipastikan meninggal dunia dan 30 orang selamat, ungkap Ribut Eko Suyatno, seorang pejabat di Badan SAR Nasional.
Semua penumpang adalah warga negara Indonesia, kecuali satu warga negara Malaysia yang termasuk di antara korban tewas, lapor media lokal.
Pencarian tingkat nasional, yang berlangsung selama sekitar dua minggu dan melibatkan sekitar 500 orang, termasuk tim penyelamat, polisi, dan personel militer, secara resmi dihentikan pada 14 Juli.
Tim tingkat provinsi akan terus mencari orang-orang yang hilang selama tujuh hari ke depan, kata Bapak Suyatno.
“Setelah hari ini, tim SAR Jawa Timur akan mencari korban hilang. Sekitar 100 personel akan dilibatkan,” ujarnya.
Tim penyelamat selama akhir pekan menemukan bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya, yang juga membawa 22 kendaraan.
Para pejabat kini sedang bersiap untuk mengevakuasi bangkai kapal, tambahnya.
Berdasarkan laporan awal Komite Keselamatan Transportasi Indonesia, feri tersebut tenggelam karena air laut masuk ke ruang mesin setelah pintunya terbuka, lapor media lokal.
Feri tersebut mulai miring dan kemudian tenggelam, kata komite tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka masih menyelidiki penyebab utama insiden tersebut.
