Business

Koperasi Simpan Pinjam dalam Kacamata Statistik

Rontok 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia yang pada tahun ini penyelenggaraannya akan dilaksanakan di Bali Demi memeriahkan Presidensi Indonesia dalam G20. “Pemulihan Ekonomi Melalui Kedaulatan Pangan dan Kekuatan Berbarengan Koperasi” menjadi tema yang diambil pada tahun ini.

Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dalam kurun waktu 3 tahun terakhir jumlah koperasi aktif di Indonesia Lalu meningkat hingga menjadi 127.846 pada tahun 2021. Sebelumnya, jumlah koperasi aktif di Indonesia merosot jauh ke Bilangan 126.343 unit pada tahun 2018 dari 152.174 unit koperasi aktif pada tahun 2017.

Jumlah koperasi aktif di Indonesia tahun 2017-2021 | Mensdaily

Jumlah ini kembali menurun pada tahun 2019 menjadi 123.048 unit koperasi. Jumlah koperasi aktif kembali meningkat pada Begitu pandemi Covid-19 yakni tahun 2020 dengan sebanyak kurang lebih 4 ribu unit koperasi kembali beroperasi. Sehingga pada tahun 2020, Indonesia Mempunyai sebanyak 127.124 koperasi yang aktif beroperasi.

Koperasi pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Patih R. Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896 setelah Menyaksikan banyak pegawai negeri tersiksa serta menderita akibat Tumbuh yang terlalu tinggi dari rentenir. Kemudian berdirilah bank yang mengadopsi koperasi kredit dan sistem ini berkembang dengan sangat pesat di Indonesia Asal Mula didorong oleh kebiasaan gotong royong masyarakat Indonesia yang tinggi.

Baca Juga:  Menilik Anggaran Kesehatan Indonesia Tahun 2022

Hingga Begitu ini telah banyak jenis koperasi yang berdiri dan beroperasi di Indonesia, salah satunya ialah koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu jenis koperasi yang bergerak di jasa keuangan dalam menjalankan usahanya. Koperasi simpan pinjam menghimpun Biaya dalam bentuk tabungan serta deposito dan menyalurkannya dengan Mekanisme yang mudah serta Segera.

Sebaran koperasi simpan pinjam terkonsentrasi di Jawa, Sumatra punya Member terbanyak

Koperasi simpan pinjam memegang peranan Krusial sebagai alternatif Lembaga keuangan yang efektif Demi menjangkau kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah. Hasil survei BPS bertajuk “Statistik Koperasi Simpan Pinjam” yang dirilis pada Juni 2022 mengungkapkan bahwa 92,29 persen koperasi simpan pinjam di Indonesia merupakan koperasi Primer. Sementara itu sisanya, 7,71 persen merupakan koperasi sekunder.

Sebaran koperasi simpan pinjam di Indonesia tahun 2020 | Mensdaily

Berdasarkan Kawasan, sebaran koperasi simpan pinjam terbnyak berada di Pulau Jawa dengan cakupan sebesar 58,95 persen. Artinya, lebih dari Separuh total koperasi simpan pinjam terletak di Jawa. Di Jawa, koperasi simpan pinjam terkonsentrasi di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat. Adapun persentasenya masing-masing sebesar 30,47 dan 12,01 persen.

Sumatra menempati posisi ke-2 Kawasan dengan sebaran koperasi simpan pinjam terbanyak yakni sebesar 17,42 persen. Koperasi simpan pinjam di Sumatra sebagian besar berada di Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.

Baca Juga:  Road to Harbolnas 2023, Kemendag Gelar Mall to Mall Cameron Produk Unggulan UKM

Posisi ke-3 Kawasan dengan sebaran koperasi simpan pinjam terbanyak pada tahun 2020 diraih oleh Sulawesi dengan total sebesar 8,60 persen. Sebagian besar koperasi simpan pinjam di Sulawesi bertempat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Bali dan Nusa Tenggara menempati posisi ke-4 dengan raihan sebesar 8,04 persen unit koperasi simpan pinjam. Di sisi lain, Pulau Maluku dan Papua Mempunyai komposisi terkecil di antara pulau lainnya dengan total sebesar 1,88 persen koperasi simpan pinjam terletak di Kawasan tersebut.

Tetapi bila berbicara mengenai keanggotaan koperasi simpan pinjam, Sumatra menjadi jawara dengan rata-rata Member sebanyak 700 orang per koperasi pada tahun 2020. Kalimantan menyusul di posisi ke-2 dengan rata-rata sebanyak 650 orang per koperasi dan Jawa di posisi ke-3 dengan rata-rata 615 orang per koperasi.

Rata-rata jumlah Member koperasi simpan pinjam di Indonesia tahun 2020 | Mensdaily

Adapun secara berurutan di posisi ke-4 hingga ke-6 koperasi simpan pinjam dengan Member terbanyak diraih oleh Sulawesi (575 orang/koperasi), Bali dan Nusa Tenggara (542 orang/koperasi), serta Maluku dan Papua (401 orang/koperasi).

Bila menilik lebih jauh, mayoritas koperasi simpan pinjam menerapkan sistem pengembalian pinjaman secara konvensional atau dengan Tumbuh pinjaman dengan persentase mencapai 83,46 persen pada tahun 2020. Sementara itu, 16,54 persen sisanya menerapkan sistem bagi hasil.

Baca Juga:  TikTok-Tokopedia Dikabarkan Merger, Sasaran Transaksi Rp610 Triliun!

Jawa bukukan sisa hasil usaha terbesar

Berdasarkan data dari BPS, kinerja keuangan koperasi simpan pinjam tahun 2020 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun kenaikan sisa hasil usaha (SHU) koperasi simpan pinjam mencapai 14,85 persen pada tahun 2020 menjadi Rp210 juta per koperasi dari yang sebelumnya Rp183 juta pada tahun 2019.

Rata-rata sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di Indonesia tahun 2020 | Mensdaily

Jawa berhasil membukukan rata-rata SHU terbesar yakni sebesar Rp231 juta per koperasi pada tahun 2020. Berikutnya, Sulawesi menempati posisi ke-2 dengan rata-rata SHU sebesar Rp 210 juta dan Kalimantan di posisi ke-3 dengan rata-rata sebesar Rp184 juta per koperasi.

Secara berurutan di posisi ke-4 hingga ke-6 diraih oleh Sumatra (Rp177 juta/koperasi), Bali dan Nusa Tenggara (Rp164 juta/koperasi), serta Maluku dan Papua (Rp159 juta/koperasi). Kenaikan SHU pada tahun 2020 didorong oleh kenaikan pendapatan operasional khususnya Tumbuh yang naik 2,72 persen pada tahun 2020 menjadi Rp766,14 juta.

Selain itu, penurunan beban pajak juga Mempunyai andil besar terhadap kenaikan SHU. Adapun beban pajak koperasi pada tahun 2020 turun sebesar 21,11 persen dari tahun sebelumnya.

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.