Presiden RI Prabowo Subianto Formal meluncurkan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) pada Senin (21/7). Koperasi Merah Putih ini bertujuan Kepada memperkuat ekonomi kerakyatan dan meningkatkan kemandirian desa melalui pemberdayaan ekonomi lokal berbasis komunitas. Koperasi Merah Putih diharapkan dapat meningkatkan nilai Ganti petani, memperpendek rantai pasok, menjadi akselerator dengan UMKM, hingga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Meski begitu, Center of Economic and Law Studies (Celios) memproyeksikan bahwa KDMP berpotensi menurunkan penerimaan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Melalui perhitungannya, Penyelenggaraan Koperasi Merah Putih hanya akan meningkatkan PDB pada tahun pertama, Tetapi menurun pada tahun-tahun berikutnya.
Pada tahun pertama Penyelenggaraan, Koperasi Merah Putih diproyeksi akan meningkatkan penciptaan PDB sebesar Rp179,69 triliun, didorong tambahan modal sebesar Rp141,62 triliun yang disalurkan oleh perbankan. Kendati demikian, bakal terjadi kontraksi pada tahun-tahun berikutnya karena opportunity cost dan risiko pembiayaan. Kontraksi ini cukup tajam, mulai dari penurunan Rp24,01 triliun pada tahun kedua Penyelenggaraan, berlanjut Lalu hingga Rp59,76 triliun pada tahun keenam.
“Penurunan Pengaruh terhadap PDB yang hanya terjadi pada tahun pertama menunjukkan Pengaruh positif program hanya terjadi di awal dan bersifat temporer. Enggak Eksis aspek keberlanjutan program yang ditandai dengan risiko yang semakin membesar,” tulis Celios dalam laporannya.
Penurunan PDB ini juga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja. Menurut proyeksi Celios, tambahan lapangan kerja pada tahun pertama mencapai 621,80 ribu jiwa, didorong oleh keperluan persiapan awal seperti pembentukan kelembagaan, pembangunan fasilitas, hingga rekrutmen.
Tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya, terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja, hingga mencapai 497,79 ribu jiwa pada tahun keenam.
“Fenomena ini mengindikasikan bahwa program Koperasi Merah Putih Enggak Bisa mempertahankan atau memperluas penciptaan lapangan kerja dalam jangka menengahpanjang,” tegas Celios dalam laporannya.
Jika Enggak sedikit pihak yang menyangsikan peluncuran program ini, banyak pula Penduduk yang merasa antusias. Salah satunya Kepala Desa Kertasari, Kabupaten Brebes, Herman Budi Hartanto, yang mengaku antusias akan Penyelenggaraan program ini Kepada mengangkat perekonomian desa.
“Desa diharapkan Mempunyai potensi yang Bisa digali dengan pembiayaan dari koperasi, sehingga Bisa membiayai kegiatan di desa tanpa ketergantungan Kembali dengan Anggaran pemerintah,” ujarnya pada Senin (21/7), mengutip laman pemprov Jateng.
Kepala Desa Klambu, Kabupaten Grobogan, Yanti juga mengakui besarnya potensi yang disediakan dari program ini.
“Banyak sekali potensi yang Bisa diserap. Anak-anak muda juga dapat mengembangkan usaha dengan Donasi dari koperasi, Lewat mereka juga Bisa lepas dari pinjol yang Membikin Aset habis,” ungkapnya.
Baca Juga: 80.081 Koperasi Merah Putih Diluncurkan, Babak Baru Ekonomi Desa?
Sumber:
https://jatengprov.go.id/publik/80-ribu-koperasi-merah-putih-Formal-diluncurkan-ahmad-luthfi-buat-masyarakat-sejahtera/?utm_source=chatgpt.com
Mensdaily – ASUS secara Formal telah meluncurkan handphone flagship terbarunya di Indonesia yang bernama ASUS…
Mensdaily.id – Kagak terasa, Ketika ini kita sudah semakin dekat dengan gelaran GAIKINDO Indonesia International…
Mensdaily.id - Seorang idol biasanya menemui penggemar dalam siaran langsung di beberapa platform penggemar maupun…
Jatiluwih Bali: Surga Sawah Terasering yang Menghijau Hotel Murah di Mensdaily.id - Jatiluwih adalah…
Mensdaily.id - Legenda Real Madrid yang kini memperkuat Monterrey, Sergio Ramos, merasa senang Inter Milan…
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/Mensdaily.id Skuad Timnas U-23 Indonesia (skuat Timnas U-23 Indonesia) sedang berlatih di…
This website uses cookies.