Tahun 2025 menjadi periode penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Berhasil melalui pandemi Covid-19, banyak yang menilai ekonomi Indonesia kini melemah. Pertumbuhan ekonomi melambat, daya beli masyarakat menurun, tingkat pengangguran meningkat, banyaknya pekerja yang terkena pemutusan Interaksi kerja (PHK), hingga minimnya lowongan kerja yang tersedia, mendorong pelemahan ekonomi dalam negeri. Ditambah Kembali tekanan inflasi, naiknya Spesies Mengembang Mendunia, dan ketidakpastian kondisi dunia, mendorong sektor strategis seperti manufaktur, perdagangan, dan pertanian cenderung menurun performanya.
Sejalan dengan itu, survei Snapcart mengungkapkan bahwa mayoritas publik Indonesia merasa pesimis dengan kondisi ekonomi Begitu ini.
“Menurut survei ini, 41% dari responden Indonesia percaya bahwa kondisi ekonomi di Indonesia lebih Bukan baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, 37% merasa kondisinya tetap sama, dan 22% bahkan menilai adanya perbaikan,” ujar Sales Executive dari Snapcart, Liza Amelia di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Terdapat ragam Dalih yang mendorong mayoritas responden menilai ekonomi Indonesia kini memburuk.
Menurut survei tersebut, 35% menganggap harga produk dan jasa menjadi mahal, yang Membikin mereka menilai kondisi ekonomi di Indonesia Begitu ini memburuk. Sementara itu, 21% responden menyaksikan banyaknya pekerja yang di-PHK, 14% menekankan rendahnya lowongan kerja, dan 10% responden menilai daya beli menurun. Masifnya pekerja yang kena PHK ditambah sulitnya mencari kerja Membikin pendapatan masyarakat menurun, yang mengakibatkan daya beli melemah.
Edukasi Jadi Prioritas
Meski di tengah melemahnya kondisi ekonomi, edukasi Tetap menjadi prioritas. Menurut survei, 50% responden mengutamakan pengeluaran Buat edukasi. Sementara itu, 35% responden memprioritaskan alokasi Biaya Buat tabungan dan biaya darurat, sedangkan 15% responden lainnya mengutamakan makanan dan kebutuhan pokok lain.
Prioritas akan keperluan edukasi mencerminkan kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai kunci masa depan generasi muda guna memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia.
Sebaliknya, pengeluaran Buat liburan dan berwisata jadi yang paling banyak kena pangkas, seperti dipilih oleh 57% responden. Lebih lanjut, 52,48% responden memilih memotong pengeluaran Buat fesyen dan aksesoris, serta 51,98% responden mengurangi pengeluaran Buat makan keluar di restoran.
Adapun survei Snapcart ini dilakukan pada Mei 2025 secara daring, melibatkan 1.993 responden.
Baca Juga: Tingkat Ekonomi Masyarakat Indonesia 2024