Kasus Covid-19 aktif di Indonesia kembali melonjak. Bahkan, perkembangan terakhir akumulasi lonjakan sudah mencapai 2.070 kasus Covid-19 aktif per Minggu (17/12/2023) pukul 16.00 WIB. Tertentu, pada Minggu (17/10223) Eksis penambahan 216 kasus Covid-19.
Berdasarkan laman Formal Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sudah Eksis 128 orang yang telah dinyatakan sembuh pada Minggu (17/12/2023). Sedangkan yang dinyatakan meninggal dunia hari itu hanya satu orang.
Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Standar Pusat (RSUP) Persahabatan, Erlina Burhan mengungkapkan, kenaikan kasus Covid-19 di Singapura perlu diwaspadai. Covid-19 di Singapura naik dua kali lipat atau tembus 20.000 kasus. Varian Covid-19 EG.5 dan HK.3 mendominasi 70 persen kasus di Singapura.
Sisanya, varian BA.2.85 yang Maju berevolusi dengan kemampuan menginfeksi berkurang. Induk varian Covid-19 EG.5, HK.3, dan BA.2.85 adalah Omicron. Pada Oktober 2023, Singapura melaporkan mayoritas pasien Covid-19 meninggal dunia berusia 60 tahun ke atas atau 25 orang. Sedangkan pasien berusia 0-11 tahun dan 12-59 tahun masing-masing hanya satu pasien yang meninggal dunia.
Kenaikan Covid-19 juga dilaporkan di Malaysia dan Indonesia. Demi Indonesia, penyebab kenaikan Covid-19 adalah varian EG.5, EG.2, dan XBB 1.5 yang sebenarnya banyak ditemukan di Amerika Perkumpulan.
Menurut Erlina, gejala berbagai varian Covid-19 sekarang cenderung serupa. Gejalanya relatif ringan sebagaimana Omicron. Dari demam tinggi, batuk, rhinorrhea (hidung berair), kehilangan penghidu dan pengecap, serta nyeri tenggorokan.
“Ini bukan flu atau influenza, karena flu jarang gejala nyeri tenggorokan,” ujar Erlina dalam webinar Waspada Peningkatan kasus Covid-19 yang disiarkan akun Youtube RSUP Persahabatan.
Baca Juga:
Riset Sebut Remaja Bisa Habiskan Hingga Rp200 Ribu Per Minggu Demi Rokok
Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza Hancur Diserang Militer Israel
Penyakit di Gaza Meningkat, Bencana Kesehatan di Depan Mata