Karya seni buatan ilustrator Indonesia, Sony Wicaksana digunakan perusahaan hiburan Amerika Perkumpulan (AS), Marvel buat promosi Sinema Venom: The Last Dance.
Akun Instagram Formal Sinema Venom: The Last Dance mengunggah karya ilustrator asal Surakarta itu. Karya itu menggambarkan sosok Venom yang tengah menjulurkan lidahnya.
“Get Tickets Now! Venom: The Last Dance Exclusively In Movie Theatres October 25,” tulis promosi dalam unggahan di akun Instagram @venommovie.
Unggahan itu juga menautkan secara langsung akun Formal Punya Sony Wicaksana.
Sony Motion Picture Group sebagai pengembang Sinema tersebut mengungkapkan bahwa Sinema ketiga waralaba Venom bertajuk “Venom: The Last Dance” akan menjadi penutup dari trilogi yang dibintangi Tom Hardy itu.
Chairman Sony Motion Picture Group, Tom Rothman dalam wawancara Serempak Deadline menerangkan masa depan dari trilogi Sinema yang mengisahkan salah satu musuh Istimewa Spiderman tersebut.
Tom menuturkan beberapa judul Sinema yang akan datang seperti “Spiderman: Beyond of the Spider-Verse” begitu juga Sinema Spiderman berikutnya yang dibintangi Tom Holland akan menjadi peristiwa yang signifikan bagi penggemarnya. Begitu juga dengan Sinema “Venom:The Last Dance”.
Plot Sinema
Secara garis besar Sinema ini berkisah mengenai Eddie Brock dan symbiote alien Venom dalam petualangan baru yang gelap dan penuh aksi.
Cerita dimulai setelah peristiwa dalam Sinema sebelumnya, di mana Eddie Brock telah hidup berdampingan dengan Venom dan mencoba menyeimbangkan hidupnya sebagai jurnalis sekaligus host dari symbiote alien. Tetapi, keduanya mulai menghadapi konflik batin yang lebih dalam ketika Venom merasa Kehausan akan kebebasan dan kekerasan, sementara Eddie berusaha keras mempertahankan kendali dan integritasnya.
Di tengah Interaksi mereka yang penuh ketegangan, muncul ancaman baru dalam bentuk symbiote lain yang lebih kuat dan lebih berbahaya. Symbiote ini, yang disebut Toxin, adalah hasil dari eksperimen genetik rahasia yang dilakukan oleh organisasi misterius. Toxin lebih brutal dan mematikan dibanding Venom, dan ia Mempunyai misi Demi menghancurkan Venom dan Segala symbiote lainnya.
Eddie dan Venom dipaksa bekerja sama Demi melawan Toxin, tetapi Interaksi mereka Lanjut goyah. Di sisi lain, Eddie juga menghadapi ancaman dari kehidupan pribadinya, termasuk mantan kekasihnya yang kembali ke kehidupannya dengan rahasia yang mengejutkan.
Sinema ini menampilkan aksi penuh kekerasan, pertempuran epik antara symbiote, dan momen emosional ketika Eddie harus memutuskan apakah ia akan tetap Serempak Venom atau akhirnya berpisah Demi selamanya.
Pada klimaks cerita, Eddie dan Venom harus Membikin keputusan akhir apakah mereka dapat hidup Serempak dalam damai atau Apabila perpisahan adalah satu-satunya Langkah Demi menghentikan kehancuran yang disebabkan oleh Toxin. Plotnya menggabungkan elemen aksi, horor, dan drama emosional tentang Interaksi kompleks antara Mahluk dan symbiote.
Baca Juga:
Donald Trump Disebut Ingin Buat Kebijakan Seperti Sinema The Purge
Anggun C. Sasmi akan Debut Akting di Sinema “Para Perasuk” Karya Wregas Bhanuteja
Gaduh Sinema Kiblat, MUI Imbau Tak Sembarangan Guna Istilah atau Simbol Keyakinan
X.COM/ALNASSR_EN Cristiano Ronaldo mencetak gol ke gawang Al Kholood. Mensdaily.id - Ujian berat menanti Cristiano…
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/Mensdaily.id Wasit bernama Rio Permana Putra sedang berkomunikasi ke pemain dalam laga…
Banjarmasin, Mensdaily.id — Tim Barito Putera Legend, sukses meraih trophy Juara pada festival sepak bola…
Toni Kroos memutuskan pensiun di akhir musim 2023/24 Lewat. Mantan pemain asal Jerman itu pun…
[Ilustrasi Oleh Pixabay]Mensdaily – Sebelum membeli MicroSD atau SD Card, kita perlu memastikan standar kartu…
Mensdaily.id – Kita Segala Mengerti bahwa penjualan mobil di Indonesia tahun 2024 sedang Tak Bagus-Bagus…
This website uses cookies.