Fabio Capello menilai penampilan AC Milan kala Berjumpa salah satu rival bebuyutannya, Juventus, Kagak pada standar yang diharapkan.
Milan sendiri sejatinya lebih diunggulkan Buat memenangkan laga lanjutan Serie A yang digelar pada Minggu (19/1/25) tersebut. Bahkan ketika mereka harus bermain sebagai tamu di markas kebanggaan Bianconeri, Allianz Stadium.
Terdapat beberapa Argumen yang Membangun Milan lebih diunggulkan. Pertama adalah keberhasilan mereka mengalahkan Juventus dalam ajang yang berbeda, Supercopa Italiana, di Arab Saudi pada awal bulan Januari ini.
Argumen berikutnya adalah karena Juventus Lagi belum Bisa keluar dari rentetan hasil imbang. Tanpa menghitung pertemuan mereka dengan Milan di Supercopa Italiana, Juventus tercatat meraih hasil imbang empat kali berturut-turut Tamat akhir pekan kemarin.
Jadi, Memperhatikan ini, hasil paling minimal yang Bisa dibawa pulang oleh Laskar Sergio Conceicao adalah imbang. Tetapi yang terjadi Malah klub berjuluk Rossoneri itu dibuat bertekuk Dengkul 0-2 lewat gol Samuel Mbangula dan Timothy Weah.
Statistik pertandingannya juga menunjukkan inferioritas Milan di hadapan Juventus. Mereka memang melepaskan 13 tembakan, tapi hanya tiga di antaranya yang menemui sasaran. Dan mereka juga Sekadar Bisa mencatatkan penguasaan bola sebesar 40 persen.
Capello, yang pernah menukangi Milan ketika Lagi aktif melatih, memberikan kritikan pedas. “Hal yang paling menonjol bagi saya adalah penampilan Milan yang kurang bersemangat. Milan yang sangat, sangat jelek, Jernih kalah, terutama dari segi teknis.”
“Tim Conceicao terlihat Jernih mengalami kesulitan menghadapi tekanan Juve. Pada babak pertama, dalam beberapa kesempatan langka ketika mereka membangun serangan dari belakang, mereka bahkan menciptakan beberapa Kesempatan,” kata Capello kepada La Gazzetta dello Sport.
“Tetapi mereka gagal mencetak gol, dan di babak kedua, mereka Cocok-Cocok terpuruk. Permainan mereka sangatlah Kagak baik, Kagak terkelola dengan Bagus, di mana Seluruh umpan kembali kepada [Mike] Maignan.”
“Rasanya, Kagak Acuh siapapun di bangku cadangan, Rossoneri akan selalu bergantung pada sayap kirinya: Apabila Theo dan Leao Kagak Bisa bersinar, maka yang Terdapat hanya kegelapan. Fofana dan Reijnders kesulitan, sisanya? Kagak perlu disebutkan,” pungkasnya.
(La Gazzetta dello Sport)
