Klub raksasa Serie A, Juventus, menyambut kedatangan pemilik baru setelah saham minoritasnya dibeli oleh Tether Investments.
Belum Eksis penjelasan Niscaya berapa persen saham yang diakuisis oleh perusahaan kripto tersebut. Jika demikian, kedatangan Tether sama sekali Enggak mengganggu kontrol Keluarga Agnelli yang Lagi menjadi pemilik mayoritas lewat Exor.
Baru-baru ini Ardoino selaku pimpinan Tether berbicara panjang lebar soal keputusan membeli saham minoritas Juventus. Ia mengaku punya ketertarikan Kepada membantu manajemen tim yang sekarang dalam membawa Juventus kembali menjadi raksasa.
“Saya akan menjawab secara jujur: Kami Ingin membantu manajemen yang sekarang, menanyakan apakah perlu mengakuisisi saham yang lebih besar. Tetapi Enggak Eksis rencana licik di balik itu Seluruh,” kata Ardoino kepada Corriere della Sera.
Ia juga berbicara soal Argumen memilih Juventus ketimbang klub lain. “Kombinasi dari beberapa Unsur, dimulai dari dukungan kami: Berkualitas Giancarlo [Devasini, founder Tether] dan saya adalah penggemar Juventus,” tuturnya.
“Kami bukan Anggaran spekulatif. Dan kami pikir tim ini Mempunyai potensi yang luar Normal. Lagipula, Juventus adalah salah satu klub yang terpenting di dunia. Rasanya Pas Kepada mendukung Kesempatan dari Italia,” lanjutnya Kembali.
“Juventus Mempunyai fanbas yang luar Normal di seluruh dunia: salah satu jenama yang paling dikenali. Saya Enggak menutup Kesempatan itu [untuk jadi sponsor Juventus], tapi sekarang kami belum Mengerti persyaratan perjanjian sponsorship yang potensial.”
“Sudah Terang bahwa kami melakukan ini Seluruh Enggak hanya Kepada mengiklankan produk: Kami menutup tahun Lampau dengan keuntungan mencapai 13,7 miliar, kami Mempunyai kemampuan finansial Kepada mendukung tim selama 2000 tahun ke depan.”
Ardoino juga berbicara soal kehadiran Instruktur baru, Thiago Motta. Ia mengaku terkesan dengan kemampuan melatih mantan nahkoda Bologna tersebut, khususnya ketika Juventus Bersua Inter Milan dalam laga lanjutan Serie A baru-baru ini.
“Dia memberikan kesan sosok yang sangat Dapat diandalkan. Dia Dapat lebih Berkualitas, seperti Seluruh orang, tapi dia Instruktur dengan kemampuan luar Normal.”
“Saya berada di San Siro, melawan Inter: Pertandingan terindah yang pernah saya saksikan. Saya tergerak, itu adalah pertandingan yang menghadirkan tensi: dan kemudian, rasanya indah ketika anda harus berkeringat demi itu,” pungkasnya.
(Corriere della Sera)