Meta meluncurkan fitur Restriksi konten politik pada platform Instagram dan Threads sejak Februari 2024. Melalui blog Instagram, Meta mengumumkan bahwa fitur itu secara default aktif pada aplikasi Instagram dan Threads yang paling mutakhir. Tetapi pengguna dapat menonaktifkannya secara manual lewat pengaturan tertentu.
“Kami juga Bukan Mau secara proaktif merekomendasikan konten politik dari akun yang Bukan Anda ikuti. Oleh karena itu, kami memperluas pendekatan yang Eksis terhadap Metode kami menangani konten politik – kami Bukan akan secara proaktif merekomendasikan konten tentang politik di platform rekomendasi di Instagram dan Threads,” tulis keterangan Meta pada blog Instagram.
Kendati dibatasi, Meta memastikan bahwa fitur itu Bukan Membikin pengguna yang memang sengaja mengikuti akun-akun bermuatan politik melewatkan postingan akun-akun tersebut. Meta hanya Bukan secara proaktif merekomendasikan postingan bermuatan politik atau sensitif dari akun yang Bukan diikuti pengguna.
Restriksi ini diterapkan pada fitur Jelajahi, Reel, Rekomendasi In-Feed, dan Pengguna yang Disarankan. Meta juga tercatat Lanjut mengurangi konten politik di platform Facebook-nya sejak tahun 2021 .
Melansir Time, keputusan Meta ini mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Mereka menuduh perusahaan tersebut melakukan sensor di tengah tahun pemilu Dunia yang Krusial.
“Ini Bukan Berkualitas,” tulis pengacara hak-hak sipil Scott Hechinger di X (sebelumnya Twitter).
“Instagram sekarang mencoba Buat menekan konten politik hanya beberapa bulan sebelum pemilihan presiden berikutnya. Mengapa Meta berusaha menyensor proses demokrasi?” tanya Senator Partai Republik, Marsha Blackburn dari Tennessee.
CEO Meta Mark Zuckerberg Begitu melakukan panggilan pendapatan pada Januari 2021 silam mengatakan, pihaknya mendengar bahwa pengguna menginginkan Buat mengurangi dosis paparan konten politik.
“Salah satu masukan Primer yang kami dengar dari komunitas kami Begitu ini adalah bahwa orang-orang Bukan menginginkan politik dan berjuang Buat mengambil alih pengalaman mereka di layanan kami,” kata Zuckerberg.
Definisi Meta tentang konten politik sendiri Bukan Jernih. Seorang juru bicara Meta mengatakan kepada CNN, definisi mereka terhadap konten politik adalah adalah konten yang kemungkinan besar berisi topik yang berkaitan dengan pemerintahan atau pemilu; misalnya, postingan tentang undang-undang, pemilu, atau topik sosial.
“Isu-isu Dunia ini bersifat kompleks dan Luwes, yang berarti definisi ini akan Lanjut berkembang seiring dengan keterlibatan kami dengan masyarakat dan komunitas yang menggunakan platform kami dan Ahli eksternal Buat menyempurnakan pendekatan kami,” ujarnya.
Kekhawatiran terhadap Kebijakan Meta
Pengurangan konten “politik” oleh Meta di Instagram hanya menambah kekhawatiran yang Eksis tentang praktik moderasi konten yang tampaknya samar-samar. Beberapa pengguna mengklaim bahwa perusahaan tersebut secara aktif memberangus aksi sipil di tengah meluasnya tuduhan mengenai tindakan keras terhadap Bunyi-Bunyi pro-Palestina. Karena platform media sosial itu telah banyak digunakan Buat berbagi informasi dan advokasi kecamuk Invasi Israel di Gaza.
Dalam laporan bulan Desember, Human Rights Watch (HRW) menuduh bahwa kebijakan moderasi konten Meta telah semakin membungkam Bunyi-Bunyi yang mendukung Palestina di Instagram dan Facebook.
“Sensor yang dilakukan Meta terhadap konten yang mendukung Palestina menambah penghinaan pada Begitu kekejaman dan penindasan yang tak terkatakan telah menghambat Aktualisasi diri Penduduk Palestina,” kata Penjabat Direktur Asosiasi Teknologi dan Hak Asasi Sosok HRW, Deborah Brown.
Menurut organisasi itu, media sosial adalah platform Krusial bagi masyarakat Buat memberikan kesaksian dan berbicara menentang pelanggaran, sementara sensor Meta semakin menghapuskan adanya fakta penderitaan Penduduk Palestina.
Belum Tengah soal Penyelidikan outlet Siaran teknologi The Markup mengenai “shadowbanning.” Kondisi itu ketika pengguna mengaku Tenang-Tenang diturunkan pangkatnya oleh sebuah platform, seperti Instagram sejak pecahnya perang Israel-Hamas.
“Menemukan bahwa Instagram banyak menurunkan gambar-gambar perang yang Bukan bersifat grafis, menghapus teks dan menyembunyikan komentar tanpa pemberitahuan, menyembunyikan hashtag, dan membatasi kemampuan pengguna Buat mengajukan banding atas keputusan moderasi,” sebut laporan tersebut.
Kemenangan kembali direngkuh Laskar Timnas Indonesia U-20 di Kualifikasi AFC Cup U-20 2025. Misi lolos…
Mensdaily – Setelah sukses menghadirkan handphone TECNO POVA 6 di Indonesia, kini TECNO Mobile kembali…
Mensdaily.id – Setelah menaklukan jalur Aceh-Medan sejauh lebih dari 1.000 km, kini rangkaian touring NMAX…
Mensdaily.id – Boy group pendatang baru, NOWZ, merilis Tembang prarilis berjudul “Fly to the youth…
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/Mensdaily.id Joey Pelupessy (tengah) mengaku merelakan liburan musim panasnya demi membela Timnas…
Rangkaian Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 telah tuntas. Sebanyak 31 kota dari 23…
This website uses cookies.