Indonesian Cinema Legend Garin Nugroho and Director Razka Robby Ertanto Launch ‘Spirit of the Kantil’ at Cannes Market

Sutradara film Indonesia ternama Garin Nugroho, salah satu tokoh sinema terpenting di Asia Tenggara, telah meluncurkan proyek produksi terbarunya di Cannes Market bersama sutradara Razka Robby Ertanto.

“Spirit of the Kantil” (judul lainnya “Bedoyo”), yang diproduksi oleh Summerland Film Production, adalah drama sensual yang berakar kuat pada tradisi mistis Jawa, dengan Nugroho berperan sebagai penulis dan produser.

Nugroho, yang kariernya yang luar biasa telah berlangsung selama beberapa dekade dengan karya-karya yang diakui seperti “Opera Jawa” (2006), “Serambi” (2005), dan yang terbaru “Samsara” (2024), secara konsisten telah mendorong batasan-batasan sinema Asia Tenggara. Film-filmnya telah ditampilkan di festival-festival bergengsi termasuk Cannes, Venice, dan Berlin, menjadikannya sebagai suara penting dalam sinema dunia dan seorang pejuang yang berdedikasi dalam penceritaan budaya Indonesia.

Film ini mengeksplorasi hubungan yang rumit antara keindahan, kekuasaan, dan tradisi di Indonesia pada tahun 1950-an melalui segitiga hasrat dan mistisisme: Adista, seorang wanita kaya yang menguasai seni tarik-menarik yang esoteris melalui bunga kantil; Citresa, seorang penari bedoyo yang sangat cantik yang lahir di bawah pohon kantil; dan Kripala, suami Citresa dan seorang komposer yang sedang berjuang. Saat Adista menarik Citresa ke dunianya yang penuh ritual dan upacara kuno, hubungan mereka semakin dalam sementara Kripala terjerumus ke dalam kecemburuan dan kemarahan yang merusak.

Sebagai produser, Nugroho telah membina gelombang baru sinema Indonesia, mendukung karya-karya penting seperti “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak” (2017) karya Mouly Surya dan “Yang Terlihat dan Tak Terlihat” (2017) karya Kamila Andini, melanjutkan warisannya dalam bimbingan dan pelestarian budaya.