Indonesia tengah mempercepat upaya untuk memperkuat posisinya di era digital, dengan Menteri Komunikasi dan Urusan Digital Meutya Hafid menyerukan tindakan yang mendesak dan terkoordinasi terkait agenda kecerdasan buatan (AI) nasional. Berbicara pada rapat pimpinan kementerian di Jakarta, Menteri Hafid menggarisbawahi arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat implementasi di seluruh lembaga pemerintah dan memberikan hasil yang nyata.
“Presiden sekali lagi mengingatkan kita bahwa kita perlu mempercepat pekerjaan kita,” katanya, mendesak kementeriannya untuk bertindak tegas dalam menyelaraskan inisiatif digital strategis dengan prioritas pembangunan nasional.
Inti dari upaya ini adalah finalisasi peta jalan AI nasional Indonesia. Dirancang untuk mendorong ekosistem AI yang inklusif dan bertanggung jawab, peta jalan tersebut dikembangkan dengan koordinasi yang erat bersama 39 kementerian dan lembaga. Kolaborasi antarlembaga ini bertujuan untuk mengefisienkan upaya dalam memajukan tata kelola digital, meningkatkan sumber daya manusia, dan mendorong inovasi sektoral.
Peta jalan tersebut memprioritaskan lima sektor utama: perawatan kesehatan, pengembangan bakat digital, reformasi birokrasi, infrastruktur kota pintar, dan ketahanan pangan. Area-area ini dipilih untuk memastikan teknologi AI berkontribusi langsung pada kemajuan yang merata dan kesejahteraan publik, sekaligus mempersiapkan Indonesia menghadapi tantangan dan peluang masa depan dalam ekonomi digital.
Menteri Hafid juga menekankan pentingnya memperkuat dinamika internal kementeriannya. Ia menyerukan peningkatan koordinasi, pelaporan yang lebih sistematis, dan kohesi yang lebih besar di antara tim untuk memastikan pelaksanaan program pemerintah yang lebih cepat dan lebih berdampak.
Kepemimpinan kolaboratif, katanya, sangat penting untuk membangun birokrasi digital yang responsif dan siap menghadapi masa depan. Penyelarasan yang lebih kuat dan umpan balik yang lebih cepat akan sangat penting dalam mencapai hasil.
Selain kebijakan, Kementerian Komunikasi dan Digital juga berfokus pada pengembangan kapasitas akar rumput. Dalam sosialisasi baru-baru ini di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta, Menteri Hafid, melalui staf khususnya Alfreno Kautsar Ramadhan, mengajak para mahasiswa untuk secara aktif membentuk transformasi digital Indonesia dengan menguasai perangkat dan konsep AI.
“Dengan mempelajari cara memanfaatkan AI, kalian tidak akan tergantikan. Sebaliknya, kalian akan muncul sebagai aktor terkemuka di era disrupsi teknologi yang dibawa oleh AI,” kata Ramadhan kepada para mahasiswa, yang menyoroti komitmen Kementerian untuk memberdayakan generasi yang cakap secara digital.
Ia mencatat bahwa Menteri membayangkan STMM berkembang menjadi “politeknik urusan digital”, pusat inovasi dan kolaborasi yang menjembatani kesenjangan antara akademisi, industri, dan pemerintah. Inti dari visi ini adalah tujuan nasional untuk mengembangkan sembilan juta talenta digital pada tahun 2030. Sektor pendidikan harus menjadi penggerak percepatan digital.
Untuk mendukung target ambisius ini, kementerian telah meluncurkan beberapa program pengembangan talenta, termasuk kemitraan penting dengan perusahaan teknologi global yang telah berkomitmen sebesar US$1,7 miliar untuk pelatihan keterampilan digital di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat menghasilkan lebih dari 800.000 profesional yang siap kerja dan mempercepat kesiapan negara untuk transformasi yang digerakkan oleh AI.
Ramadhan menambahkan bahwa inisiatif seperti ini juga membantu mendemokratisasi akses ke keterampilan teknologi tinggi, khususnya bagi kaum muda di daerah pedesaan dan daerah tertinggal, memastikan tidak ada yang tertinggal dalam transisi digital.
Ia menekankan pentingnya inklusivitas, kreativitas, visi jangka panjang, dan kemampuan beradaptasi dalam mempersiapkan lanskap digital yang berubah dengan cepat. Keadilan dalam akses ke perangkat dan pelatihan akan menentukan keberhasilan.
Pesan Menteri Hafid yang lebih luas adalah kepemimpinan proaktif dan tanggung jawab bersama. “Ibu Menteri ingin Anda berperan aktif dan bukan sekadar penonton. Beliau berharap Anda akan muncul sebagai inovator dan pemimpin yang berani bertindak,” kata Ramadhan kepada para siswa.
Seiring dengan upaya Indonesia untuk terus maju dengan agenda AI nasionalnya, baik koordinasi kelembagaan maupun kesiapan individu akan menjadi kunci untuk membangun masyarakat yang siap menghadapi masa depan, inklusif, dan berdaya secara teknologi. Pendekatan Indonesia yang menyatukan kebijakan, kolaborasi, dan aksi akar rumput menunjukkan dorongannya untuk memanfaatkan AI demi pertumbuhan, etika, ketahanan, dan kepemimpinan digital regional.