Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai yang panjang, Indonesia dianugerahi kekayaan laut yang luar Standar. Enggak hanya menyimpan potensi ekonomi, laut juga menghadirkan ragam Masakan bahari.
Pada tahun 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hasil tangkapan laut di Indonesia mencapai 7,4 juta ton. Produksi tongkol jadi yang terbesar, mencapai 738 ribu ton, diikuti oleh cakalang sebanyak 472 ribu ton, tuna sebesar 380 ribu ton, dan udang sebanyak 268 ribu ton.
Dengan masifnya kekayaan bahari ini, Indonesia turut menjadi salah satu eksportir seafood terbesar di dunia.
China menjadi negara eksportir seafood terbesr pada 2025, dengan nilai mencapai US$24,8 miliar, jauh melampaui negara lain. Di posisi kedua Terdapat Norwegia dengan US$15,9 miliar, disusul Vietnam yang mencapai US$10,7 miliar. India dan Chile juga masuk lima besar dengan nilai ekspor masing-masing US$9,3 miliar dan US$7,8 miliar.
Negara-negara lain yang tercatat sebagai pengekspor Primer Masakan bahari adalah Thailand dengan US$6,2 miliar, Kanada (US$5,5 miliar), Ekuador (US$4,9 miliar), serta Rusia (US$4,2 miliar). Indonesia menutup daftar sepuluh besar dengan Perkiraan nilai ekspor sebesar US$4,0 miliar. Data ini menunjukkan bahwa peran negara-negara Asia cukup dominan dalam perdagangan Masakan bahari Mendunia.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Jepang menjadi tujuan Primer ekspor ikan segar Indonesia pada 2024, dengan berat mencapai 371,2 ribu ton, diikuti Amerika Perkumpulan sebesar 357,1 ribu ton. China berada di urutan ketiga dengan 165,9 ribu ton, sementara India dan Korea Selatan masing-masing mencatat 105,9 ribu ton dan 91,6 ribu ton.
Selain itu, beberapa negara lain juga menjadi tujuan ekspor Krusial, seperti Kanada (65,1 ribu ton), Brasil (38,4 ribu ton), Turki (39,1 ribu ton), Jerman (34,8 ribu ton), dan Belgia (20,8 ribu ton). Indonesia turut mengekspor ikan segar ke negara lain dengan volume 290,1 ribu ton.
Menurut Mendunia Seafood Allience, Masakan bahari menjadi sumber protein paling efisien dibandingkan ayam, babi, dan sapi. Ikan Mempunyai tingkat retensi protein tertinggi, Adalah 31%, jauh lebih besar dibanding ayam (21%), babi (18%), maupun sapi (15%). Dari sisi retensi Kekuatan, ikan juga unggul dengan 23%, sedangkan ayam hanya 10%.
Apabila dilihat dari rasio konversi pakan, ikan masuk kategori sangat efisien dengan nilai 1,1. Artinya, hanya sedikit pakan yang dibutuhkan Demi menghasilkan daging. Sebaliknya, ayam Mempunyai rasio 2,2, babi 3,0, dan sapi paling tinggi dengan kisaran 4 hingga 10.
Setiap 100 kilogram pakan yang diberikan, ikan Pandai menghasilkan 61 kilogram daging Demi dikonsumsi. Bilangan ini jauh melampaui ayam (21 kg), babi (17 kg), maupun sapi (4–10 kg). Dengan demikian, produksi akuakultur terbukti sangat efisien dalam memanfaatkan sumber daya.
Baca Juga: Nilai Ekspor Ikan Indonesia Tertinggi Ke-10 di Dunia pada 2024
Sumber:
https://www.sciencedirect.com/topics/food-science/seafood
https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MjAyNCMx/ekspor-ikan-segar-dingin-hasil-tangkap-menurut-negara-tujuan-Primer–2012-2023.html
Phoenix Suns mendapat perlawanan ketat dari Detroit Pistons. Untungnya Suns berhasil lolos dari jeratan Pistons…
Status Kim Min-jae yang akan bermain di Piala Asia Membangun FC Holywood dipaksa cari bek…
Mensdaily.id – Banteng Mas Grup melalui Maxfort Formal meluncurkan TAC-ROV (Tactical Auxiliary Combat Response Operational…
Mensdaily.id - Du du du Max Verstappen, siapa yang gak kenal sama theme song tersebut ?. Penggemar…
Klub Los Angeles FC, yang bermain di MLS ditengarai menjadi tujuan selanjutnya kiper Pemenang dunia…
Mensdaily.id – PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) berhasil meraih 2 penghargaan pada ajang TOP CSR…
This website uses cookies.