Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia Tetap mengimpor gula dalam jumlah banyak. Kalau pemerintah tetap melakukan impor besar-besaran seperti ini, dikhawatirkan pasokan gula lokal Enggak akan Bisa melawan produk impor. Hal ini disampaikan oleh Direktur Esensial PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) III Mohammad Abdul Ghani.
“Tolong (petani) dilindungi, jangan masuk gula impor gila-gilaan. Kalau gula petani melawan gula impor, Niscaya kalah. Petani Tewas, Enggak Dapat memperbaiki agronominya,” ujarnya, di Jakarta, pada Selasa (25/6), mengutip Tangselpos.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia banyak mengimpor gula dari India, Australia, Thailand, Brasil, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Jerman. Adapun jumlah total gula yang diimpor dari negara-negara tersebut dari tahun 2019 hingga 2023 mencapai 26.189.406,3 ton.
Pada tahun 2023, Indonesia telah mengimpor gula dari India sebanyak 311.355,7 ton, Australia sebanyak 892.800 ton, Thailand sebanyak 2.374.009,2 ton, Brasil sebanyak 1.467.981 ton, Korea Selatan sebanyak 4.992 ton, Jerman sebanyak 42 ton, dan negara lainnya sebanyak 18.275,2 ton. Jumlah total dari keseluruhan impor tersebut adalah 5.069.455,2 ton.
Jumlah total pada tahun 2023 tersebut mengalami penurunan Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, jumlah total dari keseluruhan impor yang telah dilakukan adalah 6.007.602,6 ton, dengan rincian 1.612.627 ton berasal dari India, 653.559 ton berasal dari Australia, 2.418.667,7 ton berasal dari Thailand, 1.317.453,8 ton berasal dari Brasil, 4.992 ton berasal dari Korea Selatan, 34,8 ton berasal dari Jerman, dan 268,3 ton berasal dari negara lainnya.
Pada tahun 2021, Indonesia telah mengimpor gula yang berasal lebih dari tujuh negara. Dari India, Indonesia telah mengimpor gula sejumlah 1.967.271,3 ton, dari Australia sejumlah 1.331.388 ton, dari Thailand sejumlah 1.033.800 ton, dari Brasil sejumlah 1.143.038,3 ton, dari Korea Selatan sejumlah 4.992 ton, dari Uni Emirat Arab sejumlah 2.080 ton, dari Jerman sejumlah 20,1 ton, dan dari negara lainnya sejumlah 27 ton. Jumlah total dari keseluruhan impor tersebut adalah 5.482.616,7 ton.
Adapun pada tahun 2020, jumlah total gula yang diekspor ke Indonesia adalah 5.539.678,6 ton. Negara yang mengekspor gula terbanyak ke Indonesia pada tahun ini dimulai dari Thailand dengan 2.027.117 ton, Brasil dengan 1.547.314,2 ton, Australia dengan 1.214.466 ton, India dengan 619.904,1 ton, Korea Selatan dengan 4.742,4 ton, dan Jerman dengan 6,9 ton.
Buat tahun 2019, gula yang diekspor ke Indonesia dengan jumlah 540 ton berasal dari India, 542.205 ton berasal dari Australia, 3.539.251,3 ton berasal dari Thailand, 7.200 ton berasal dari Korea Selatan, 6 ton berasal dari Jerman, dan 850,9 ton berasal dari negara lainnya. Adapun jumlah total impor tersebut adalah 4.090.053,2 ton, lebih sedikit daripada tahun 2020.
Pemerintah sendiri sedang mengembangkan lahan tebu di Merauke yang Kalau berhasil dapat mengubah Indonesia dari negara importir gula terbesar menjadi eksportir. Hal ini disampaikan oleh Tenaga Spesialis Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Yadi Yusriadi.
“Apabila implementasi pengembangan lahan 2 juta ha berhasil, (proyek tersebut) akan mengubah Indonesia dari negara importir gula terbesar menjadi eksportir. Bahkan, Dapat saja mengungguli Thailand dan Australia bila produktivitas lahan gulanya lebih dari 6 ton/ha,” ujarnya, pada Kamis (2/5), mengutip Bloomberg Technoz.
Baca Juga: 10 Negara dengan Volume Impor Gula Terbesar di Dunia, Eksis Indonesia