Indonesia tengah menjajaki pembentukan perusahaan patungan dengan Rusia untuk membangun pabrik pupuk, menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, setelah kunjungan resminya baru-baru ini ke Moskow.
Berbicara di Jakarta pada hari Minggu, Amran mengatakan Rusia telah menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi dalam proyek tersebut, yang dimaksudkan untuk melayani kebutuhan domestik dan pasar ekspor.
“Kami berharap dapat mendirikan perusahaan patungan untuk membangun pabrik pupuk dalam kemitraan dengan Rusia,” kata Amran. “Tujuannya adalah untuk menciptakan investasi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.”
Pabrik yang diusulkan tidak hanya akan memasok pupuk untuk Indonesia dan Rusia tetapi juga memproduksi untuk ekspor ke negara-negara ketiga, Amran mencatat.
Selama kunjungannya, menteri tersebut mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Rusia Oksana Nikolaevna Lut, di mana kedua belah pihak juga membahas kerja sama pertanian yang lebih luas.
Amran mengatakan pembicaraan tersebut mencakup usulan perjanjian barter: Indonesia akan meningkatkan ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) ke Rusia, sementara sebagai imbalannya, Rusia akan memfasilitasi ekspor daging sapi ke Indonesia.
“Kami menerima undangan khusus dari Menteri Pertanian Rusia untuk melanjutkan pembicaraan pada bulan Oktober. Kami telah mengusulkan untuk meningkatkan ekspor CPO Indonesia ke Rusia sebagai bagian dari kerja sama ini,” imbuhnya.
Amran juga mengatakan Rusia telah menunjukkan minat untuk berkolaborasi dalam teknologi pertanian, yang menandakan area potensial lain dari kerja sama strategis.
Kunjungan menteri ke Rusia merupakan bagian dari delegasi Indonesia yang lebih luas yang mendampingi Presiden Prabowo Subianto, yang diundang sebagai pembicara di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg akhir pekan lalu.