Indonesia Batalkan Diskon Listrik, Alihkan Anggaran Ke Subsidi Upah

Pemerintah Indonesia telah membatalkan rencana pemberian diskon listrik sebesar 50 persen selama dua bulan dan akan mengalihkan dana tersebut ke program Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, mengatakan keputusan tersebut diambil setelah hasil kajian menemukan bahwa proses alokasi anggaran tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang ditetapkan.

“Kami melihat bahwa finalisasi anggaran diskon listrik akan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, pelaksanaan potongan harga pada Juni dan Juli tidak memungkinkan lagi,” katanya kepada wartawan seusai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto.

Sebaliknya, kata Sri Mulyani, persiapan program BSU sudah lebih matang, terutama dari sisi kesiapan data.

Ia mengakui bahwa program BSU menghadapi kendala terkait data selama masa COVID-19, terutama terkait data penerima manfaat yang tidak lengkap.

Namun, ia mencatat bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) kini telah melakukan verifikasi dan pemutakhiran data.

“Data dari BPJS Ketenagakerjaan kini valid, dan kami telah mempersempit fokus kepada pekerja yang berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta (sekitar US$215) per bulan,” jelasnya.

Rencana pemberian potongan harga listrik, yang awalnya diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 24 Mei, dijadwalkan berlangsung mulai 5 Juni hingga 31 Juli, dengan sasaran pelanggan dengan daya listrik 450 hingga 2.200 VA—mirip dengan program potongan harga pada Januari dan Februari.

Meski dibatalkan, pemerintah akan tetap melanjutkan paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun untuk mendongkrak daya beli masyarakat pada kuartal kedua.

Paket tersebut meliputi diskon tiket kereta api sebesar 30 persen, diskon tiket pesawat sebesar 6 persen melalui skema Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), dan diskon tarif angkutan laut sebesar 50 persen.

Sementara itu, pengguna jalan tol akan diuntungkan dengan diskon tarif sebesar 20 persen yang ditujukan untuk membantu sekitar 110 juta pemudik. Insentif tersebut akan diberikan selama musim liburan sekolah Juni–Juli.

Untuk bantuan sosial, sebanyak 18,3 juta keluarga akan menerima tambahan Rp200.000 per bulan melalui program Kartu Sembako, beserta 10 kilogram beras selama dua bulan.

Bagi pekerja, program BSU akan kembali memberikan bantuan sebesar Rp300.000 per bulan kepada 17,3 juta pekerja dengan penghasilan di bawah Rp3,5 juta, serta guru honorer kontrak. Bantuan ini akan disalurkan sekaligus pada bulan Juni.

Selain itu, pemerintah akan memberikan potongan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 50 persen untuk sektor padat karya, yang berlaku mulai Agustus hingga Januari mendatang.

James Hartanto

Recent Posts

QRIS Akan Dapat Digunakan di Sejumlah Negara ASEAN, di Mana Saja?

Bank Indonesia (BI) Berbarengan 3 bank sentral negara di Asia Tenggara menginisiasi kerja sama bilateral…

55 menit ago

Bank Terbesar di Indonesia Berdasarkan Kapitalisasi Pasar

Merilis data Stock Up Indonesia, bank swasta non pemerintah PT Bank Central Asia Tbk (BCA)…

2 jam ago

Jangan Asal Investasi Digital, Kenali Perbedaan NFT dan Kripto

Pasar investasi jual beli aset digital kini semakin diminati oleh masyarakat di Tanah Air. Beberapa…

3 jam ago

Hasil Pertandingan PSG vs Spurs, Les Parisiens Pemenang Usai Menangi Adu Penalti

Paris Saint-Germain (PSG) menjuarai UEFA Super Cup 2025. Hal itu terjadi setelah PSG menang dalam…

5 jam ago

Membedah Stigma Milenial Tak Pandai Beli Rumah Karena Gaya Hidup Boros

Gaya hidup serba boros, tak pandai mengatur keuangan, dan mengutamakan kesenangan sudah terlanjur melekat sebagai…

5 jam ago

Statistik dan Rating Pemain PSG vs Spurs, Winger Ousmane Dembele Jadi Bintang Laga

Paris Saint-Germain (PSG) tampil sebagai Pemenang UEFA Super Cup 2025. Hal itu terjadi setelah PSG…

6 jam ago

This website uses cookies.