Mensdaily – Monster Hunter Wilds yang rilis pada Lepas 25 Februari 2025 telah terjual hingga 10 juta yang mana membuatnya menjadi salah satu judul paling Laris manis tercepat dari Capcom.
Hal ini Kagak mengherankan karena Monster Hunter Wilds merupakan suksesor dari Monster Hunter Wolds yang juga Kagak kalah Laris manis manisnya di pasaran.
Game yang berfokus pada memburu monster Berkualitas itu sendiri maupun Berbarengan orang lain secara online ini memang terasa seperti evolusi selanjutnya dengan menghadirkan beberapa perubahan dari judul sebelumnya.
Apalagi Capcom berupaya Kepada coba memberikan pengalaman open-world Kepada memberikan kebebasan kepada pemain Kepada berburu maupun mengumpulkan material dengan lebih leluasa dan Elastis.
Kalau dibandingkan dengan Monster Hunter Worlds, area luas yang Eksis dalam game ini Bisa dikatakan sebagai tingkat lanjut dari Guiding Lands yang memungkinkan monster muncul dan diburu secara acak tergantung apa yang sedang muncul.
Terdapat pula sistem waktu dimana area Bisa berubah dari siang menjadi malah hingga situasi lingkungan berubah menjadi ekstrem seperti hujan atau badai pasir. Dengan begitu area menjadi lebih Elastis walaupun memang hanya dua area awal, Windward Plains dan Scarlet Forest, yang sangat terasa perubahannya.
Nantinya ketika memburu monster, maka akan dibuat Quest secara Mekanis setelah bertarung beberapa Demi dimana para pemain lain yang Eksis di lobi Bisa ikut gabung. Open-world yang dihadirkan pada game ini terasa sedikit Sebelah-Sebelah karena mekanik dari game Monster Hunter itu sendiri yang bersifat per Quest.
Saya lebih sering eksplorasi area sendirian ketimbang Berbarengan orang lain walaupun Demi sedang online sekalipun. Begitu juga ketika berburu dengan Mitra, tetap mengandalkan Alma sang Handler Kepada bergabung ke Quest yang Eksis.
Monster Hunter Wilds sendiri bersifat cross play yang mana berarti setiap pemain dari segala platform dapat bergabung. Oleh karena itu Capcom menyediakan fitur baru bernama Link Party dan Link Member agar Mitra dapat ikut berburu di suatu Quest Bilaman saja tanpa harus berada dalam satu lobi seperti judul sebelumnya yang mengharuskan Eksis di satu Gathering Hub.
Dengan perubahan sistem yang menjadi open-world, sayangnya Monster Hunter Wilds dipenuhi masalah visual dan performa yang Bisa cukup mengganggu pengalaman. Kepada sebuah game yang rilis di tahun 2025, tampilan grafis dari game ini secara keseluruhan Bisa dikatakan kurang bagus bahkan Kalau dibandingkan dengan Monster Hunter Worlds.
Pasalnya game ini entah kenapa dipenuhi oleh tekstur dengan kualitas dan ketajaman Kagak konsisten karena beberapa bagian terlihat menggunakan resolusi rendah sehingga membuatnya terlihat sangat buram. Perbedaan antara kualitas tekstur Low hingga High Texture Pack yang Membikin ukurannya dua kali lipat lebih besar pun Kagak berbeda jauh.
Kualitas visualnya yang buram tersebut sangat terasa ketika Menyantap cutscene atau memperhatikan detail yang Eksis di base. Untungnya hal ini Segera Bisa dilupakan ketika sedang berburu dikarenakan kamera yang lebih jauh, Tetapi akan diingatkan kembali pada cutscene khususnya ketika sedang mengikuti Story.
Di samping visual, Monster Hunter Worlds juga Mempunyai masalah performa pada PC yang mana rasanya menggunakan teknologi upscaling seperti FSR, DLSS, atau sejenisnya menjadi pengaturan yang wajib Kepada diaktifkan Kalau Mau mendapatkan FPS yang mulus.
Bahkan Capcom langsung menyarankan Kepada mengaktifkan Frame Gen ketika game pertama kali dinyalakan tanpa mempertimbangkan apapun seperti pengaturan maupun spesifikasi dari PC. Tentunya SSD pun wajib Kepada game ini agar pemuatan aset dan tekstur berlangsung optimal. Kabarnya Monster Hunter Wilds lebih Kukuh di konsol seperti PlayStation 5.
Dua hal ini menjadi kekurangan yang paling terasa dan cukup mengherankan khusuknya soal tekstur sehingga memunculkan pertanyaan kenapa game dengan kaliber seperti ini Bisa punya tekstur yang sangat buram dan Kagak konsisten.
Untungnya hal tersebut Kagak mempengaruhi inti pengalaman dari Monster Hunter Wilds yang mana terasa sangat menyenangkan sekali. Ditambah Tengah Eksis beberapa mekanik baru seperti Focus Strike pada Wound dan Power Clash yang Membikin pertarungan menjadi lebih Elastis.
Wound muncul ketika menyerang bagian tertentu dari monster secara Lalu menerus hingga akhirnya menjadi titik kelemahan. Dengan begitu serangan akan menjadi lebih sakit dan punya tingkat Critical yang lebih tinggi.
Dikombinasikan dengan Focus Strike yang seperti sistem Sasaran, pemain Bisa langsung melukai bagian Wound tersebut Kepada mendapatkan jumlah damage yang lebih besar sekaligus merusaknya Kepada mendapatkan material secara langsung.
Sementara Power Clash akan muncul ketika melakukan Perfect Guard pada waktu yang Cocok sehingga akhirnya akan beradu kekuatan Kepada mengejutkan monster sesaat. Perfect Guard sendiri berbeda dari Guard Biasa dimana Kalau berhasil akan menyerap seluruh serangan tanpa adanya damage Kepada senjata yang memang mendukungnya.
Clutch Claw yang Eksis di Monster Hunter Worlds Kagak Tengah hadir kali ini, tetapi Slinger Tetap tersedia Kepada menembakkan berbagai hal mulai dari batu, Flash Bomb, hingga potongan dari monster dengan damage yang lebih besar. Jadi kini lebih Elastis dan Kagak terlalu bergantung pada Clutch Claw yang mana menurut saya memang sebelumnya sedikit mengganggu alur pertarungan.
Berbagai senjata tentunya mendapatkan perombakan di sisi serangan Kepada Membikin gerakan dan serangan menjadi lebih Elastis dan mengalir. Oleh karena itu mencoba kembali beberapa senjata menjadi keharusan, apalagi kini sudah diberikan seri Hope sebagai pembuka dari awal Kepada seluruh kategori senjata.
Saya sendiri sebelumnya merupakan pengguna Longsword yang kini berubah menjadi Charge Blade berkat adanya Axe Mode yang memungkinkan serangan beruntun dalam waktu singkat. Tetapi sesuai namanya tentu perlu persiapan terlebih dahulu dengan melakukan Charge dan mengisi Phials Kepada mendapatkan serangan maksimal.
Perubahan mekanik juga terjadi Kagak hanya Kepada pertarungan saja melainkan juga eksplorasi. Dengan sistem area yang lebih terbuka, Monster Hunter Wilds memperkenalkan Seikret yang Bisa dinaiki Kepada melakukan navigasi Berkualitas itu secara manual atau Mekanis.
Seikret pun menjadi boks Kepada mengambil pasokan item yang diberikan pada Demi memulai Quest. Menariknya kehadiran Seikret juga memungkinkan kini Eksis senjata sekunder yang Bisa dibawa dan diganti di tengah pertarungan sesuai kebutuhan.
Pada beberapa jam awal, saya sangat mengandalkan Seikret Kepada Bisa Tiba ke area monster dikarenakan peta yang Bisa dikatakan luas dan cukup membingungkan. Bahkan setelah lebih dari 70 jam sekalipun, Seikret menjadi Mitra yang Kagak Bisa dilepaskan karena terasa sangat Krusial sekali Kepada navigasi khususnya Kalau Mau melalui jalan pintas Spesifik.
Secara keseluruhan Monster Hunter Wilds Mempunyai 6 Chapter yang Bisa diselesaikan dimana saya membutuhkan waktu Sekeliling 15-20 jam. Pada Chapter 4 baru akan mulai masuk ke High Rank yang membuka akses lebih banyak senjata, armor, hingga monster.
Beberapa monster ikonik seperti Rathalos dan Rathian pun kembali hadir meramaikan area, Tetapi dengan sedikit perombakan terutama lewat kehadiran subspesies baru. Setiap monster yang Eksis memberikan rasa pertarungan yang berbeda-beda sehingga Kagak Segera membosankan.
Sama seperti game-game sebelumnya, menyelesaikan Story Quest serasa seperti menyelesaikan tutorial karena kini game terbuka sepenuhnya dan Tetap banyak Tengah hal-hal yang Bisa dilakukan mulai dari aktivitas kasual seperti memancing, mencari material langkah, hingga sekadar membantu pemain lain secara online.
Capcom pun sudah mempersiapkan beberapa Update Title gratis yang akan mulai diluncurkan pada Lepas 4 April 2025 yang mana berisikan monster baru, Gathering Hub, dan lainnya. Semoga saja juga akan Eksis perbaikan dari sisi visual Kepada semakin menyempurnakannya.
