Menurut International Monetary Fund (IMF), proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 kembali meningkat, menjadi 4,8% pada publikasi terbaru Juli 2025. Sebelumnya, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7% pada 2025. Terdapat kenaikan tipis 0,1 poin persen.
Revisi IMF ini juga sejalan dengan kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, yang pada 2025 menjadi 3%, naik 0,2 poin persen, dan pada 2026 mencapai 3,1%, naik 0,1 poin persen dibanding proyeksi April 2025.
Menurut IMF, kenaikan ini didorong oleh permintaan yang lebih tinggi dibanding perkiraan sebelumnya, salah satunya akibat antisipasi terhadap tarif yang lebih tinggi, rerata tarif Trump yang turun dibandingkan pengumuman April, perbaikan kondisi finansial, pelemahan dolar AS, hingga Perluasan fiskal di sejumlah yurisdiksi Primer.
Sejauh ini, tarif resiprokal Buat Indonesia turun menjadi 19%, setelah sebelumnya diumumkan sebesar 32% pada April 2025. Penurunan ini merupakan hasil negosiasi antara kedua kepala negara dengan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, seperti bebas tarif Buat produk ekspor dari AS, Indonesia bakal membeli produk Daya AS senilai US$15 miliar dan produk pertanian senilai US$4,5 miliar, ditambah 50 unit pesawat Boeing, mayoritas seri 777.
IMF menilai, ketegangan geopolitik yang Ketika ini terjadi dapat melemahkan pertumbuhan ekonomi, mengganggu rantai pasok Dunia, dan Membikin harga komoditas naik. Meski begitu, proyeksi pertumbuhan ekonomi Dunia Ketika ini disinyalir dapat meningkat asalkan terdapat kebijakan yang Pandai menciptakan kepercayaan, prediktabilitas, dan keberlanjutan dalam meredam ketegangan dan menjaga stabilitas harga.
Menariknya, sedikit berbeda dari publikasi IMF, publik Indonesia menilai bahwa kondisi ekonomi Indonesia semakin memburuk. Survei Snapcart menyebutkan bahwa 41% responden percaya kondisi ekonomi Ketika ini lebih Jelek dibanding tahun-tahun berikutnya.
Alasannya yang melatarbelakangi penilaian ini Variasi, mulai dari kondisi harga kebutuhan yang semakin mahal, PHK di mana-mana, lowongan kerja yang semakin sedikit, hingga menurunnya daya beli,
Pengangguran Juga Tinggi
IMF juga memproyeksikan tingkat pengangguran di Indonesia sebesar 5% pada 2025 dan naik menjadi 5,1% pada 2026, jadi salah satu yang tertinggi di kalangan negara yang sedang berkembang dan berkembang di kawasan Asia. Indonesia hanya berada di bawah China yang proyeksi Nomor penganggurannya sebesar 5,1% Buat 2025 dan 2026.
Proyeksi pengangguran ini juga naik dari edisi sebelumnya yang sebesar 4,9%, mencerminkan tantangan yang semakin Konkret dalam memastikan seluruh angkatan kerja dapat terserap dan produktif. Proyeksi IMF ini merupakan gabungan dari angkatan kerja yang menganggur atau Tetap mencari pekerjaan.
Baca Juga: Kondisi Ekonomi RI Dinilai Memburuk
Sumber:
https://www.imf.org/en/Publications/WEO/Issues/2025/07/29/world-economic-outlook-update-july-2025