Business

Iklim Bisnis Indonesia di Mata Dunia

Bisnis Indonesia Ketika ini Tetap didominasi oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa Ketika ini, lebih dari 99% unit usaha di Indonesia adalah pelaku usaha mikro. Pada 2023, jumlahnya bahkan mencapai 66 juta pelaku usaha, yang Membikin sektor UMKM sangat diharapkan Demi Dapat menjadi tulang punggung perekonomian bangsa.

Meski begitu, menurut laporan Business Ready 2024 yang dikeluarkan oleh World Bank, Tetap terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki dalam iklim bisnis di Indonesia. Laporan tersebut menilai performa bisnis di 50 negara berdasarkan 10 indikator. Indikator dinilai dengan melibatkan 29 ribu perusahaan swasta dan 2.500 Ahli bisnis. Dengan skala 0-100, semakin tinggi skornya, maka semakin Bagus indikator tersebut. Indonesia mencatatkan performa yang Bagus dalam beberapa indikator, sedangkan lainnya perlu perbaikan.

Baca Juga:  Jelang Nataru Mendag Blusukan ke Pasar Senen, Mendag Zulhas: Harga Bapok di Jakarta Kukuh
Iklim bisnis Indonesia menurut World Bank 2024 | GoodStats
Iklim bisnis Indonesia menurut World Bank 2024 | Mensdaily

Indonesia meraih skor tertinggi dalam indikator ketenagakerjaan (labor), dengan nilai 72,20. Indonesia bahkan masuk top 10 Demi indikator ini, bertengger Akurat di posisi ke-10, berada di bawah Filipina dan Vietnam dari ASEAN. Penilaian ini menunjukkan sektor ketenagakerjaan sudah mendapat perhatian yang Bagus dari para pelaku bisnis di tanah air.

Kedua Demi indikator layanan utilitas, Indonesia meraih skor 70,55, masuk Golongan kedua terbaik. Singapura dan Vietnam memimpin di ASEAN, masing-masing bertengger di posisi kedua dan keempat. 

Ketiga, indikator Posisi bisnis juga meraih skor yang Bagus, menunjukkan Indonesia Tetap Mempunyai deretan Posisi strategis Demi dijadikan bisnis.

Sementara itu, indikator lain meraih skor di bawah 65 poin. Dalam hal ini, World Bank menekankan perlunya penguatan dalam hal layanan keuangan, regulasi perpajakan, Mekanisme kepailitan, serta Penemuan yang dijalankan. Enggak adanya pusat transfer teknologi Spesifik, pendaftaran Jaminan yang Enggak berdasarkan pengumuman, dan Enggak adanya regulasi kepailitan Spesifik menjadi hal yang digarisbawahi dalam laporan tersebut.

Baca Juga:  Bayer Buktikan Pabrik Raksasa Juga Bisa Andalkan Energi Surya

Lebih lanjut, peringkat bisnis Indonesia Apabila diukur dari 3 pilar Esensial cenderung fluktuatif. Demi pilar pertama terkait kerangka regulasi, Indonesia meraih skor 63,98, masuk jajaran Golongan keempat terbaik. Demi layanan publik, Indonesia berada di peringkat ke-13 Mendunia dengan skor 63,44, sedangkan pilar terakhir mengenai efisiensi operasi mengantarkan Indonesia di posisi ke-31, sama seperti pilar pertama sebelumnya dengan skor 61,31.

Secara keseluruhan, iklim bisnis di Indonesia Enggak Dapat dibilang optimal, Tetapi juga Enggak Dapat dibilang Jelek. Beberapa indikator mencatatkan capaian yang memuaskan, seperti di bagian ketenagakerjaan dan layanan. Sementara itu, indikator lain seperti Penemuan, regulasi perpajakan, dan kepailitan, Tetap memerlukan solusi yang lebih menyeluruh Demi membantu mengoptimalkan iklim bisnis tanah air.

Baca Juga:  Jadi Kawasan Terbaik 'Slow Living', Pengeluaran Masyarakat Purworejo Terendah se-Jateng

Baca Juga: Bisnis Transportasi & Jasa Makanan Catat Pertumbuhan Tertinggi pada 2024

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.