Hari Bhayangkara: Membangun Relasi Harmonis POLRI dan Masyarakat Sipil

Memperkuat Relasi POLRI dan Masyarakat Sipil di Momentum Hari Bhayangkara Oleh Iradat Ismail Sekjend FAPII. Direktur Kornas JAPI

Setiap tahun, pada tanggal 1 Juli, Indonesia memperingati Hari Bhayangkara sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa dan pengabdian Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI). Momentum ini seharusnya tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi juga menjadi refleksi untuk memperkuat relasi antara POLRI dan masyarakat sipil. Dalam konteks demokrasi, hubungan yang harmonis antara aparat penegak hukum dan warga adalah kunci terciptanya keamanan yang inklusif dan berkeadilan.

POLRI di Tengah Tantangan Masyarakat Sipil

Masyarakat sipil, yang terdiri dari aktivis, LSM, akademisi, dan kelompok masyarakat, memiliki peran penting dalam mengawal transparansi dan akuntabilitas penegakan hukum. Namun, seringkali terjadi ketegangan antara POLRI dan elemen masyarakat sipil, terutama dalam isu-isu seperti kebebasan berekspresi, penanganan demonstrasi, atau kasus-kasus HAM. Di satu sisi, POLRI bertugas menjaga ketertiban; di sisi lain, masyarakat sipil berjuang memastikan hak-hak konstitusional warga negara terlindungi.

Membangun Kepercayaan melalui Dialog dan Kolaborasi Hari Bhayangkara bisa menjadi momen untuk:

Meningkatkan Dialog

POLRI perlu membuka ruang diskusi dengan masyarakat sipil untuk mendengar aspirasi dan kritik konstruktif. Forum bersama dapat mengurangi mispersepsi dan membangun pemahaman yang lebih baik.

Transparansi Penegakan Hukum

Masyarakat sipil kerap mempertanyakan objektivitas POLRI dalam menangani kasus tertentu. Dengan meningkatkan transparansi, POLRI dapat memulihkan kepercayaan publik.

Pelibatan Masyarakat dalam Program Community Policing

Konsep polisi yang melayani masyarakat, harus diperkuat. POLRI bisa berkolaborasi dengan komunitas lokal dalam pencegahan kriminalitas dan hanya bertindak sebagai penghukum.

POLRI sebagai Pelindung, Bukan Penguasa

Citra POLRI sebagai “sahabat masyarakat” harus benar-benar diwujudkan. Masih ada kesan represif dalam beberapa kasus, seperti pembubaran paksa unjuk rasa atau penggunaan kekuatan berlebihan. Di momentum Hari Bhayangkara, POLRI perlu menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak sipil, bukan justru menjadi alat kekuasaan yang menekan kebebasan.

Penutup

Hari Bhayangkara adalah pengingat bahwa POLRI ada untuk rakyat. Dengan memperkuat relasi dengan masyarakat sipil—melalui dialog, transparansi, dan kolaborasi—POLRI dapat menjadi institusi yang benar-benar daulat dan dipercaya. Keamanan yang baik bukan hanya tentang ketertiban, tetapi juga tentang keadilan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia

Admin

Recent Posts

Kalah karena Blunder, Hasil Timnas Indonesia Musuh Irak Terasa Menyakitkan

Mensdaily.id - Kekalahan timnas Indonesia dari Irak terasa amat sangat menyakitkan. Hal ini diungkapkan oleh…

39 detik ago

Tracy McGrady Bergabung Kembali dengan adidas Basketball

Tracy McGrady akan selalu Mempunyai tempat istimewa di hati generasi Milenial. Sepatu khasnya dari adidas…

3 menit ago

Lini Depan Laskar Antasari yang ‘Tumpul’ di 2 Laga Terakhir

Banjarmasin, Mensdaily.id — Tumpulnya lini serang Barito Putera di dua laga terakhir yang terlihat sulit…

6 menit ago

Kalah Agregat, Stefano Pioli Percaya AC Milan Pandai Balikkan Keadaan di Leg 2

Juru taktik AC Milan, Stefano Pioli percaya anak asuhnya Pandai melenggang ke final Perserikatan Champions…

18 menit ago

Seri iPhone 15 Mudah Panas, Ini Penyebab dan Solusinya

Mensdaily – Dalam laporan Forbes, Apple akhirnya mengakui bahwa seri iPhone 15 terbaru mereka memang…

19 menit ago

Mazda Kembali Hadirkan Power Drive 2025, Banyak Penawaran Tertentu!

Mensdaily.id – PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) kembali menghadirkan Mazda Power Drive 2025. Acara ini…

21 menit ago

This website uses cookies.