Masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, kembali menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada non-subsidi, seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex pada Desember 2024.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.1/MEM.M/2022, Pertamina telah melakukan penyesuaian harga jual eceran BBM jenis tertentu.
Kebijakan ini diambil sebagai tindak lanjut dari perubahan formula dasar BBM yang telah tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 62 Tahun 2020.
Berdasarkan data, harga BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex di Distrik Jawa mengalami kenaikan pada Desember 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada November 2024, BBM di Jawa, termasuk DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur, menunjukkan harga yang seragam. Pertamax Turbo dijual seharga Rp13.500, Dexlite Rp13.050, dan Pertamina Dex Rp13.440.
Kemudian, pada Desember 2024, Pertamax Turbo naik menjadi Rp13.550, Dexlite menjadi Rp13.400, dan Pertamina Dex mencapai Rp13.800. Perubahan ini dapat mencerminkan penyesuaian harga yang seragam di seluruh Distrik Jawa dalam dua bulan terakhir. Sementara itu, harga Pertamax tetap di level Rp12.100 per liter.
Meskipun harga BBM non-subsidi mengalami kenaikan, pemerintah mempertahankan BBM subsidi, harga Pertalite di banderol Rp10.000 per liter dan Bio Solar Rp6.800 per liter di Pulau Jawa.
Kebijakan ini diambil sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang Lagi belum sepenuhnya pulih. Upaya mempertahankan harga BBM bersubsidi diharapkan dapat meredam inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Kenaikan harga BBM non-subsidi di 2024 merupakan Akibat dari sejumlah Unsur kompleks yang saling berkaitan. Salah satu faktornya adalah adanya dinamika geopolitik Dunia yang Tak Konsisten, terutama akibat konflik di Timur Tengah.
Fluktuasi harga minyak mentah dunia yang cenderung meningkat akibat adanya konflik dapat memberikan tekanan signifikan terhadap harga BBM di dalam negeri.
“Kalau saya lihat dan amati itu (harga minyak) naik kemudian turun secara harian, tapi kecenderungannya Maju naik,” ujarnya ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip dari Kas.
Selain itu, peningkatan permintaan minyak mentah dari negara besar, seperti China, turut mendorong kenaikan harga. Peningkatan ini memicu lonjakan permintaan minyak dalam memenuhi kebutuhan Daya mereka.
Dengan begitu, kombinasi antara ketidakstabilan geopolitik dan peningkatan permintaan Dunia ini telah menciptakan tekanan pada pasar Daya Global, sehingga mengakibatkan kenaikan harga BBM di Indonesia.
Baca Juga: BBM Naik Mulai November 2024: Simak Harga Baru Kepada Distrik Jakarta
Taman Kelinci Pujon Malang: Destinasi Wisata Edukatif dan Instagramable Hotel Murah di Mensdaily.id -…
Mensdaily.id - Instruktur timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, mengungkapkan Argumen Bukan memanggil Marselino Ferdinan dan…
Kevin de Bruyne dikabarkan akan meninggalkan Manchester City pada bursa transfer musim panas ini. The…
Mensdaily – Meskipun mempunyai desain maupun dimensi yang sangat berbeda, perangkat realme C63 sebenarnya membawa…
Mensdaily.id – GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 akan segera hadir di ICE BSD…
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/Mensdaily.id Kiper Timnas U-23 Indonesia, Erlangga Setyo, sedang berlatih di Stadion Madya,…
This website uses cookies.