Goalpedia – Dari Swansea City Tiba Cardiff City: Mengapa Klub Wales Berkompetisi Di Aliansi Inggris?

Aliansi Inggris merupakan salah satu kompetisi paling bergengsi di dunia, dengan Aliansi Penting menduduki puncak piramida di sana dan dikelola Berdikari oleh Premier League.

Aliansi Penting awalnya muncul sebagai “breakaway league” dan dimulai musim 1992/93 dengan diikuti 22 peserta, Tetapi itu dikurangi menjadi 20 tim di gelaran 1995/96.

Kemudian Football League, yang sebelumnya menjalankan roda kompetisi tertinggi di Inggris selama 104 tahun, membentuk Divisi Championship, League One dan League Two, yang semuanya diisi 24 tim, Kepada menduduki piramida level kedua, ketiga dan keempat, selagi level lima disebut Aliansi Nasional atau Non-Aliansi.

Yang menarik, di sana Eksis klub-klub asal Wales yang berpartisipasi seperti Swansea City dan Cardiff City. Lantas mengapa mereka diperbolehkan sedangkan kontestan dari Skotlandia dan Irlandia Utara tak Eksis yang ikut padahal Lagi dalam satu persemakmuran Britania Raya?

Goal coba membahasnya di sini!

Mengapa Klub Wales Diizinkan Berlaga di Aliansi Inggris?

Argumen Swansea berada di Aliansi Inggris Berbarengan dengan Cardiff, Wrexham, Colwyn Bay, Merthyr Town dan Newport County adalah karena, ketika klub-klub ini dibentuk, Bukan Eksis yang namanya Aliansi Wales, jadi satu-satunya pilihan adalah bergabung dengan Aliansi Inggris.

Meski Aliansi Wales kemudian dibentuk pada 1992, Sekalian klub tersebut diberi opsi Kepada bergabung tetapi semuanya menolak.

UEFA sendiri mengatakan bahwa satu-satunya Metode agar klub-klub ini dapat bermain di Eropa adalah melalui kualifikasi piramida di Aliansi Inggris seperti halnya tim Inggris Asli (pemenang Piala FA, pemenang Piala Aliansi, pemenang gelar, empat besar dan kualifikasi Aliansi Europa).

Awalnya, FA Wales berharap mereka Dapat mendapatkan tempat di Eropa melalui Piala Wales tetapi UEFA menolaknya.

Aliansi Penting Inggris sendiri bukanlah Aliansi Britania Raya sehingga Bukan Eksis klub dari negara persemakmuran lain Corak Skotlandia dan Irlandia Utara di sana. Mereka Mempunyai Aliansi sendiri dan lolos ke Eropa melalui kompetisi di negaranya masing-masing.

Klub-Klub Wales Enggan ‘Pulang Kampung’

Setelah Bertanding di Aliansi Inggris dan melalui berbagai tingkat pirmadia di sana selama bertahun-tahun, sederet nama seperti Swansea dan Cardiff Terang menolak opsi pindah ke Aliansi Wales yang baru dibentuk pada 1992.

Ketika Aliansi Wales dimulai, itu didominasi oleh para pemain amatir. Klub-klub itu diberi pilihan Kepada beralih ke Aliansi tersebut tetapi menolaknya karena kualitas oposisi dan juga Doku.

Sebagian besar klub Wales yang berada di Aliansi Inggris memilih Kepada bertahan, dan itu juga berlaku bagi klub yang lebih kecil seperti Wrexham hingga Merthyr Town.

Klub Wales Dapat Bertanding Di Piramida Inggris

Kita pernah Menyaksikan Teladan Swansea dan Cardiff yang meramaikan Aliansi Penting, bahkan mereka menjadi kuda hitam dan menyulitkan bagi kontestan lain.

Swansea merupakan klub Wales yang patut diacungi jempol karena mereka sempat menjuarai Piala Aliansi dengan mengalahkan Bradford City lewat skor telak 5-0 di final yang digelar pada Februari 2013 silam.

Meski begitu, Berkualitas Swansea dan Cardiff kini turun kasta ke Divisi Championship Tetapi mereka Terang mengusung ambisi Kepada kembali ke puncak mata rantai kompetisi di Inggris.

Adakah Klub Dari Negara Tetangga Yang Ikut Aliansi Lain?

Well, Rupanya Eksis banyak kasus dari itu.

Di Prancis, AS Monaco yang berada di bawah naungan Kerajaan Monaco meramaikan Ligue 1 Prancis dan mereka merupakan salah satu kekuatan Penting di sana serta penghasil pemain top bagi Les Bleus.

Di Italia, pernah Eksis A.S.D.V San Marino yang diizinkan berlaga di kompetisi Italia. Mereka adalah satu-satunya klub sepakbola yang berbasis di Republik San Marino yang disahkan oleh Federasi Italia (FIGC) Kepada Bertanding di Aliansi negaranya.

Sementara di negara tetangga Indonesia, klub asal Brunei Darussalam DPMM FC bagaikan ‘kutu loncat’. Mereka pernah meramaikan Aliansi Malaysia dari 2005 hingga 2008, kemudian mengikuti Aliansi Singapura dari 2009 hingga 2018 sebelum kembali ke Aliansi Penting Brunei setahun berselang dan menjadi Pemenang.

Meski begitu, DPMM kembali menjajal Aliansi Singapura di tahun yang sama dan kembali jadi yang terbaik.

Pada 2021 ini, klub yang berbasis di Bandar Seri Begawan itu berkompetisi di Aliansi Super Brunei.