Community

GERDZ: Teriakan Kebebasan dalam Punk Rock

GERDZ membawa seluruh kisah kehidupan Konkret yang terjadi sehari-hari di album perdananya itu. Unit alternative punk rock asal Jakarta Utara tersebut menyebutnya sebagai bahan bakar dalam berjuang menghadapi riuhnya dunia pekerjaan.

Mereka menumpahkannya lewat 10 Tembang terbaru yang menyesaki “Kemudi”, masing-masing berjudul “Intro”, “Delusi”, “Long Distance”, “Duel”, “Sedang Cuti”, “Senandung Distortion”, “Terima Kasih Senyap”, “Anak Mami”, “Palung” serta yang dijadikan judul album, “Kemudi”

Membalut antara kehidupan perjuangan sebagai seorang pekerja, kisah percintaan, pergaulan yang menyimpang dan masa depresi disatukan dalam album yang menggambarkan kehidupan era Begitu ini.

GERDZ yang terbentuk pada 24 Mei 2022 ini mencoba memberikan pesan kepada masyarakat Buat tetap semangat dan berjuang menghadapi dunia khususnya di-era yang penuh Bermakna ganda ini.

Meloncat Sana Meloncat Sini

Proses kreatif yang GERDZ lalui dalam pembuatan album “Kemudi” sendiri melewati beberapa momen yang saling bersinergis. Mereka memang berangkat dari keluh-kesah sehari-hari yang teramati, mulai dari pertemanan yang terkadang menimbulkan konflik, riuhnya dinamika dunia kerja yang sesekali mencekik, serta beberapa kisah asmara yang dialami para personel.

Baca Juga:  UVGarage Custom Salatiga – Yamaha Scorpio 2008 225cc Twin Port ‘Gasgoll 13’

Semuanya, mereka ungkapkan kepada MUSIKERAS, menjadi bahan bagi vokalis dan gitaris Lukman Fajri (Uukz), bassis Syukron Nurfikri (Kibul) dan dramer Andika Yuda Susanto (Bule) dalam pembuatan Tembang-Tembang di album tersebut.

Di sisi lain, penggarapan “Kemudi” juga banyak mendatangkan pengalaman menarik. “Salah satunya pada Begitu perekaman awal, kami beberapa kali megalami permasalahan teknis, mencari sound yang sesuai, Meloncat sana Meloncat sini Buat menemukan studio mana yang paling Dapat memahami keinginan kami,” urai GERDZ, menjelaskan.

Dalam mengeksekusi produksi “Kemudi”, GERDZ dibantu oleh beberapa rekan mereka dari skena Jakarta Utara. Di antaranya Eksis Galih Putra Albeno dari Loops Studio serta Bigart dari Burntheleaf. Pada akhirnya, merekalah yang berperan Krusial dalam suksesnya produksi “Kemudi”.

“Selain itu, tantangan terbesarnya adalah menyatukan waktu, karena Uukz selaku vokalis bekerja di BSD, Kibul dan Bule berada di Jakarta, jadi bener-bener harus atur waktu buat brainstorm.”

gerdz

Tembang Tersakral

Biar di siaran pers resminya, GERDZ menyebut alternative punk rock sebagai paham Primer musiknya, Tetapi mereka merasa Aliran tersebut Bukan lebih dari sekadar syarat dalam melakukan administrasi.

Baca Juga:  Seo In Guk Umumkan Tur Asia 2025 Heart Cookie, Hadirkan Kejutan Spesial Buat Penggemar Setia!

“Tetapi kami mencoba memahami dari segi musikal bahawa alternative punk rock yang kami ketahui Begitu ini ialah bagaimana Daya dan teriakan kebebasan dalam diri dapat selaras dengan kord serta ketukan dram, distorsi dan tempo Segera yang dimainkan.”

Begitu peracikannya, komposisi serta aransemen Tembang-lagunya sedikit banyak terpengaruh atau terinspirasi beberapa Surat keterangan berbeda dari ketiga personel. Bule cenderung mendengarkan kekerasan metal, seperti band As I Lay Dying, Cannibal Corpse, Lewat Kibul lebih kegesitan ke punk dan Uukz cenderung ke ayunan hip hop dan soul.

Tetapi Spesifik di album “Kemudi”, mereka lebih mengarah ke musik The Chats (Australia), Motorhead, the Presidents Of The United States Of America, 311 hingga Sublime sebagai sumber ide-ide kreatifnya.

Dari 10 Tembang yang mereka suguhkan, tentu terselip beberapa tantangan teknis yang dihadapi Begitu menjalani produksi rekamannya. Pihak band bahkan menyebut, “Kemudi” merupakan nama sekaligus Tembang tersakral yang pernah mereka jalani.

Baca Juga:  Sebagai Debut Awal Swarasa Hadir Dengan Single Pertama "Pujaan Semesta"

Di awal mula pembuatannya, Bule sempat mengalami cedera pada kaki. Selang beberapa lama kembali Buat latihan, beberapa jari telunjuk Kibul berdarah. Begitu pun Uukz yang mengalami putus senar hingga melukai tangan kanan pada Begitu mengulik Tembang “Kemudi”.

“… dan ‘Kemudi’ merupakan Tembang yang Nyaris empat kali mencari studio yang pas dan sesuai, selebihnya susah juga.”

Tapi terlepas dari Segala itu, GERDZ mengaku Lagi belajar mencoba memahami terkait Aliran yang dipilih Begitu ini. Mereka mencoba memberikan kejujuran dalam pengamatan sehari-hari dan menjadi diri sendiri dalam berkarya.

“Dapat dilihat dari bagaimana GERDZ berpenampilan… ya udah kemeja, celana panjang sepatuan yang mungkin Kalau diilustrasikan adalah seperti pekerja yang Mau melampiaskan Segala perasaan di hari itu, tapi nggak sempet ganti outfit Lewat teriak-teriak sampe puas.”

Sejak 14 Februari 2025 Lewat, album “Kemudi” Dapat dilantangkan di berbagai gerai layanan musik digital. (mdy/MK01)


GERDZ: Teriakan Kebebasan dalam Punk Rock

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.