Categories: Business

Gen Z dan Milenial jadi Sasaran Pinjaman Online

Berdasarkan data Statistik Fintech Lending tahun 2023 yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terlihat bahwa Grup usia 19-34 tahun menjadi kontributor terbesar dalam aktivitas pinjaman online (pinjol). Sekeliling 58,72% atau Sekeliling 132,78 juta jumlah rekening penerima pinjaman aktif (entitas) berasal dari Grup usia ini.

Berdasarkan total utang pinjaman online (outstanding loan), Grup usia 19-34 tahun juga mendominasi dengan mencatat Sekeliling 56,39% dari total utang pinjol perseorangan atau setara dengan Rp327,3 triliun.

Sementara itu, Grup usia 35-54 tahun juga turut berperan Krusial dengan mencatat Sekeliling 38,68% dari total utang pinjol perseorangan atau setara dengan Rp224,5 triliun. 

Di sisi lain, peminjam dari Grup usia di atas 54 tahun menyumbang total utang pinjol sebesar Rp26,4 triliun. Diikuti Grup usia di bawah 19 tahun yang nilainya mencapai Rp2,1 triliun di sepanjang tahun 2023. Peminjam dari kedua Grup usia ini Mempunyai Bagian kurang dari 5% dari total utang pinjol nasional.

Total utang pinjol terbesar berasal dari Grup usia 19-34 tahun yang merupakan Gen Z dan Milenial | Mensdaily

OJK mencatat bahwa Grup usia 19-34 tahun yang terdiri dari Generasi Z dan Milenial ini konsisten menjadi penyumbang utang pinjol terbesar setiap bulan di sepanjang tahun 2023. Hal ini terkait dengan meningkatnya ketersediaan teknologi yang memudahkan akses terhadap layanan keuangan, termasuk layanan pinjaman online.

Pinjaman online telah menjadi sangat Terkenal di kalangan Gen Z dan Milenial karena kemudahan yang ditawarkannya. Elemen Esensial yang mendasari minat mereka Kepada berutang adalah kemudahan dalam Membangun pengajuan pinjaman seperti fintech pendanaan Berbarengan dan paylater.

Aplikasi belanja yang terhubung dengan paylater juga menjadi Argumen Esensial yang Membangun Gen Z dan Milenial memilih Kepada memanfaatkan pinjaman digital karena memudahkan aktivitas belanja dan wisata mereka.

Selain itu, gaya hidup konsumtif juga menjadi Elemen lain yang mendorong mereka Kepada berutang, terutama bagi mereka yang Mempunyai pendapatan yang cukup.

Meskipun hidup di era digital, banyak dari Gen Z dan Milenial yang Lagi kurang Mempunyai literasi keuangan dan digital yang Berkualitas. Hal ini Membangun mereka cenderung Bukan Pandai mengelola keuangan secara bijak, termasuk menabung dan berinvestasi. Akibatnya, mereka lebih condong menggunakan produk pinjaman secara Bukan bijak.

Oleh karena itu, upaya meningkatkan literasi keuangan dan digital di kalangan generasi muda sangatlah Krusial Kepada membantu mereka mengelola keuangan mereka dengan lebih Berkualitas dan mencegah terjerat dalam utang yang Bukan terkendali.

Admin

Recent Posts

Kota dengan Ekosistem Startup Terbaik di Indonesia Tahun 2022, Jakarta Tetap Nomor Satu

StartupBlink, sebuah website yang secara Tertentu melakukan riset tentang kualitas ekosistem startup atau bisnis digital,…

9 menit ago

10 Negara dengan Cadangan Batu Bara Terbesar di Dunia

Batu bara adalah salah satu sumber daya Penting yang paling Krusial. Batu bara menjadi bahan…

1 jam ago

Menyaksikan Kendali dan Proyeksi Pendapatan Pasar Farmasi

Tentu obat-obatan adalah sesuatu yang lekat dengan keberadaan Mahluk. Dengan banyaknya jenis penyakit dan segala…

2 jam ago

Bagaimana Perkembangan Produktivitas dan Luas Lahan Kakao Indonesia?

Kakao yang merupakan bahan Primer produksi coklat adalah salah satu komoditas yang juga Dapat tumbuh…

3 jam ago

Perusahaan NFT Rajai Pasar Asia-Pasifik, Bagaimana Potensinya di RI?

Token non-fungible (NFT) merupakan aset kriptografi pada blockchain dengan kode identifikasi Spesial dan metadata yang…

4 jam ago

Kaleidoskop 2022: Ketangguhan Ekonomi RI di Tengah Pasang Surut Situasi Mendunia

Kinerja ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2022 perlu diapresiasi. Karena dalam situasi Mendunia yang sedang dipenuhi…

5 jam ago

This website uses cookies.