Gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang Indonesia pada Kamis malam, dengan warga yang ketakutan melaporkan bangunan berguncang di tengah kekacauan.
Gempa bumi terjadi 38 km selatan-barat daya Bengkulu, Indonesia pada pukul 19.52 waktu setempat, dengan kedalaman 10 km, GFZ melaporkan. Indonesia terletak di apa yang disebut Cincin Api – pusat aktivitas seismik di sekitar Samudra Pasifik.
Seseorang berkata di X/Twitter: “Demi Tuhan, ada gempa bumi di Bengkulu dan hotel saya berguncang, lemari pakaian berguncang dan hampir runtuh. Ya Tuhan, saya sangat terkejut.” Itu terjadi setelah gempa berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang Kreta pada Kamis pagi.
Bengkulu, yang secara historis dikenal sebagai Bencoolen, adalah sebuah kota di provinsi dengan nama yang sama. Kota ini terletak di pantai barat daya Sumatera dan berpenduduk lebih dari dua juta jiwa.
Provinsi Bengkulu juga mencakup Pulau Mega dan Pulau Enggano di Samudra Hindia. Bengkulu memiliki garis pantai sepanjang 525 km di sepanjang Samudra Hindia di sisi baratnya, dari Dusun Baru Pelokan di Kabupaten Mukomuko hingga Tebing Nasal di Kabupaten Kaur.
Untungnya, sejauh ini belum ada peringatan tsunami yang dikeluarkan setelah gempa berkekuatan 6,3 skala Richter di Indonesia malam ini.
Namun, penduduk setempat telah diminta untuk waspada terhadap gempa susulan, dan peringatan akan adanya gelombang besar masih dapat dikeluarkan.
Seseorang menulis di X/Twitter tak lama setelah gempa mengguncang Bengkulu, mengatakan bahwa hotel tempat mereka menginap berguncang dan perabotan di dalam kamar hampir runtuh.
Pengguna tersebut menulis: “Demi Tuhan, ada gempa di Bengkulu dan hotel saya berguncang, lemari pakaian berguncang dan hampir runtuh. Ya Tuhan, saya sangat terkejut.”
Para ahli mencatat bahwa Indonesia, yang terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik tempat lempeng tektonik bertemu, sangat rentan terhadap aktivitas seismik. Wilayah yang tidak stabil ini sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi, dengan lebih dari 9.200 gempa bumi melanda negara ini setiap tahun.
Badan Meteorologi Nasional (BMKG) mengatakan: “Indonesia dianggap sebagai salah satu zona yang paling rawan gempa bumi. Hal ini disebabkan posisinya di perbatasan 3 lempeng tektonik utama: Hindia-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
“Batas lempeng tersebut berada di bawah laut. Oleh karena itu, gempa bumi besar dan dangkal yang dihasilkan dari zona ini berpotensi menimbulkan tsunami. Oleh karena itu, situasi ini menggolongkan Indonesia ke dalam salah satu wilayah yang paling rawan tsunami.”