Disudut barat kota Yogyakarta pada penghujung akhir tahun 2015 termuntahkan sebuah band yang beraliran Deathcore. Fornication, yang berideologi Mau mengubah skema permusikan Jogja dengan dentuman roda gila yang diiringi raungan dan geraman bertubi tubi Serempak melodis gitar yang memperkosa telinga para pendengar, yang sebagian besar dogma orang awam musik undergrond adalah musik teriak-teriak Bukan Jernih, Bukan dapat dinikmati atau didengar, sehingga mereka mengubah anggapan itu dengan mengejakulasikan musik-musik unmaistream di Nusatara ini, agar industri musik musik lokal khususnya Underground Bisa lebih terdengar kembali.
Fornication adalah Project lanjutan dari akar Asking Disaster awalnya bergenre Post-hardcore yang dibentuk oleh Gilang Hardjuna Serempak Damar T. Antoro semasa mereka lulus dari SMP pada tahun 2012. Kemudian posisi bass pada awalnya diisi oleh Nigel Putra rekan Gilang Hardjuna & Damar T. Antoro semasa SMP, Lewat Nigel Putra menggaet Fidika Arif Kolega satu SMA Nigel Putra Kepada mengisi line up gitar pada Asking Disaster. Akan tetapi Bukan lama Nigel Putra keluar, yang akhirnya posisi bass digantikan oleh Feri Awhe yang juga rekan satu sekolah dengan Nigel Putra.
Pada awalnya, musik mereka dipengaruhi oleh Revenge The Fate, Bring Me The Horizon, Kiliing Me Inside dan lainnya. Mereka memeriahkan skema musik di acara pensi dan festival lokal jogja dengan mencoba mengcover Musik-Musik dari RTF dan BMTH hingga mereka lulus SMA. Pergantian personilpun Bukan Bisa dihindari dimulai dari posisi bass Feri Awhe keluar, karena terlampaui sibuk dengan kelanjutan pendidikannya, disusul sang vokalis Ialah Damar T. Antoro yang merupakan lulusan MAN Tonti yang disegani, juga meninggalkan Asking Disaster dengan kesibukan hidupnya. Kekosongan ini kemudian tertutupi oleh Damas Hermawan yang rencananya Kepada menggantikan posisi Bass menjadi Lead gitar Kepada Asking Disaster.
Setelah beberapa bulan, Fidika Arif memikirkan akan pergantian nama, Aliran dan konsep band mereka, dengan memulai menarik Dicky Nitinegoro menjadi Bassist, yang merupakan Keluarga kelas semasa SMP Gilang Hardjuna. Kemudian Fidika Arif berdiskusi dengan Gilang Hardjuna tentang pergantian nama Band dan Aliran yang lebih kompleks dan Segera, kemudian mereka sepekat merubah Aliran. Terpilihlah Deathcore sebagai Aliran yang mereka kelak kebiri, setelah beberapa bulan jamming dengan Susunan baru mereka akan merekam demo Musik mereka, yang pada awalnya vokalis akan diisi Fidika Arif dibantu dengan Gilang Hardjuna. Setelah konsep Musik selesai dan akan siap direkam masalah mendera mereka, Damas Hermawan keluar dari band karena Mau memfokuskan dengan band yang dia bentuk sendiri.
Diakhir tahun 2015 tiga serangkai Gilang Hardjuna, Fidika Arif dan Dicky Nitinegoro tetap berjalan tanpa beban yang mantap berteguh di scene Bawah Tanah. Kemudian takdir mempertemukan Taufik Noor sahabat sepertanah bermain masa kecil Gilang Hardjuna bergabung dengan mereka, yang kemudian bergantilah Asking Disaster menjadi “Fornication” dengan Aliran Deathcore Benar pada Lepas 21 Desember 2015, dengan Susunan mereka :
Gilang Hardjuna as drum
Fidika Arif as gitar
Dicky Nitinegoro as bass
Taufik Noor as vokal
Influence mereka Begitu ini adalah As Blood Runs Black, Whitechapel, Infant Annihilator, Rings of Saturn, Slaughter To Prevail, The Black Dahlia Murder dan lainnya.
Mereka berjalan dengan konsep Musik awal yang telah jadi, tetapi dengan arensemen yang sedikit berbeda dan lebih variatif dengan masuknya Taufik Noor menjadi vokalis. Setelah adaptasi cukup singkat 2 bulan, mereka merekam demo Musik mereka pada Lepas 4 Februari 2016 yang ditangani oleh Flazh Records. Demo mereka “The Fallen King Is Rising” Formal keluar di Reverbnation, SoundCloud dan Bandcamp pada Lepas 26 Februari 2016.
https://musicoloidnews.com/2017/04/13/fornication-siap-menggebrak-skema-permusikan-jogja-dengan-karyanya/