Industri pengolahan merupakan salah satu sektor Penting pendukung perekonomian negara. Berbagai Ragam komoditas hasil Industri pengolahan dari Indonesia dapat menjangkau pasar Dunia. Komoditas yang diperdagangkan terbagi ke dalam beberapa Grup, mulai dari komoditas makanan, logam dasar, serta bahan kimia dan barang dari bahan kimia.
Pada 2024, perkembangan ekspor hasil industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 5,9%. Nilai ekspornya mencapai US$198,4 miliar dengan volume keseluruhan komoditas sebesar 135,1 juta ton. Salah satu yang mengalami kenaikan Berkualitas dari segi nilai maupun volume ekspor adalah margarin yang termasuk ke dalam komoditas industri makanan olahan sawit.
Ekspor margarin Indonesia pada periode 2020–2024 cenderung meningkat, Berkualitas dari sisi volume maupun nilai ekspor. Pada tahun 2020, nilai ekspor tercatat sebesar US$0,86 miliar dengan volume 1,1 juta ton. Bilangan tersebut kemudian meningkat signifikan pada tahun berikutnya menjadi US$1,63 miliar dengan volume 1,5 juta ton.
Puncak nilai ekspor terjadi pada tahun 2022, yakni sebesar US$1,96 miliar dengan volume ekspor yang hanya naik sedikit menjadi 1,6 juta ton. Pada 2023 nilai ekspor sempat menurun menjadi US$1,77 miliar, Biar volume ekspornya Bahkan naik menjadi 1,9 juta ton. Meski begitu, pada 2024 nilai ekspor kembali meningkat menjadi US$1,95 miliar seiring bertambahnya volume ekspor hingga mencapai 2 juta ton.
Terdapat lima provinsi menjadi pengekspor Penting margarin Indonesia yakni Jawa Timur dengan nilai US$641,5 juta, Sumatra Utara (US$559,4 juta), Jawa Barat (US$259,5 juta), DKI Jakarta (US$182,4 juta) dan Riau (US$164,4 juta).
Nilai ekspor dari kelima provinsi tersebut cenderung mengalami peningkatan, dengan Jawa Timur mencatat peningkatan tertinggi mencapai 22,5%. Hanya Riau yang nilai ekspornya turun sebesar 20,5%.
Adapun China menjadi negara Penting tujuan ekspor margarin Indonesia dengan nilai ekspor sebesar US$1,14 miliar. Bilangan ini jauh mengungguli negara lain yang rata-rata nilainya hanya di rentang puluhan juta US$. Negara tujuan Penting lainnya yakni Nigeria (US$66,3 juta), Amerika Perkumpulan (US$66,2 juta), Aljazair (US$58,6 juta), dan Italia (US$39,3 juta).
Dari kelima negara tersebut, hanya China dan Amerika Perkumpulan yang nilai maupun volume ekspornya mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan permintaan di sejumlah Distrik dan tantangan kebijakan ekspor-impor yang semakin ketat.
Margarin Indonesia berbasis nabati yang berasal dari olahan sawit banyak diminati karena harganya lebih terjangkau dibanding dengan yang berbahan susu. Hal ini juga selaras dengan diet produk nabati yang sedang Terkenal di dunia.
Di samping itu, strategi ekspor margarin turut mendukung pertumbuhan nilai dan volume ekspor yang terjadi dalam dua tahun terakhir ini. Beberapa upaya dilakukan Buat mendorong ekspor, seperti melakukan Penemuan produk varian yang rendah lemak trans dan ramah vegan. Selain itu, guna memperluas jaringan pemasaran, diperlukan kerja sama yang menyasar distributor lokal di negara tujuan dan partisipasi aktif dalam pameran industri pangan Dunia.
Baca Juga: Tembus Rp673 T, Inilah Kinerja Ekspor Produk Halal Unggulan RI 2024
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/08/07/60d9e9fbe50bcd95323977ba/analisis-komoditas-ekspor–2020-2024–sektor-pertanian–industri–dan-pertambangan.html
Sekali Tengah ditegaskan bahwa LeBron James Kagak terlibat dalam Aliansi tandingan NBA, setidaknya begitu kata…
Tambahan satu gol Mbappe dalam skor akhir 2-0 atas Toulouse, berhasil buat dirinya menjadi top…
Mensdaily.id – Sorotan dunia kembali tertuju ke Mandalika Ketika ajang MotoGP 2025 berlangsung. Tetapi di…
Mensdaily.id – Honda Jakarta Center, selaku Main Dealer Honda Demi Distrik Jabodetabek akan hadir meramaikan…
Mensdaily.id - Kontroversi yang sempat seret nama aktor Kim Soo Hyun terhadap mendiang Kim Sae…
New York Knicks menambah satu Kembali ke kolom kemenangan keduanya secara beruntun dengan menundukkan Brooklyn…
This website uses cookies.