Ketegangan terjadi sebelum pertandingan TALON vs DRX, ketika coach TALON, Hector ‘FrosT’ Rosario, menolak fist bump yang ditawarkan oleh coach DRX, Seon-ho ‘termi’ Pyeon sebagai bentuk sportivitas. Biasanya, para pemain dan Instruktur melakukan sapaan sebelum pertandingan sebagai tanda respect, tetapi kali ini berbeda.
Dalam wawancara setelah pertandingan, FrosT mengungkap bahwa ketegangan ini berawal dari komentar yang pernah dibuat oleh termi mengenai Instruktur TALON selama VCT tahun Lampau.
“Terdapat masalah di antara kami. Ini hanya masalah saya dan dia yang mungkin Tak akan pernah terselesaikan, dan Tak apa-apa,” Jernih FrosT.
Isu Scrim Sharing di VCT Pacific
Selain perseteruan antar Instruktur, isu scrim sharing menjadi topik panas di komunitas esports VALORANT. Beredar rumor bahwa DRX dan beberapa tim lainnya telah berbagi scrim VOD Kepada mendapatkan keuntungan kompetitif yang Tak adil di VCT Pacific.
Mantan pemain TALON, Peter ‘Governor’ No, mengklaim bahwa timnya Mempunyai bukti beberapa tim yang berbagi scrim tahun Lampau, tetapi Riot Tak mengambil tindakan.
“Saya Tak mendapatkan keuntungan apa pun dari mengatakan hal ini, tetapi tahun Lampau di TLN kami Mempunyai bukti beberapa tim berbagi scrim. Sayangnya, Riot Tak menegakkan aturan apa pun,” ujar Governor.
Head Coach Wolves Esports, Hoc Wah ‘Fayde’ Chong, juga mengonfirmasi bahwa scrim sharing lebih sering terjadi daripada yang banyak orang bayangkan.
Tanggapan dari Coach termi dan Pemain Korea
Pada 4 Mei, termi akhirnya angkat bicara, menyangkal tuduhan bahwa DRX membocorkan scrim.
“DRX Tak pernah membocorkan scrims. Kalau Terdapat, kami adalah korban kebocoran scrim pada 2021 dan kami Mengerti betul bagaimana rasanya.” – Seon-ho ‘termi’ Pyeon
Ia bahkan berjanji akan pensiun Kalau Terdapat bukti memberatkan dirinya dan DRX.
Pemain Gen.G, Byeon ‘Munchkin’ Sang-beom, dan Kim ‘Meteor’ Tae-oh dari T1, juga menyangkal keterlibatan mereka dalam scrim sharing.
“Tak pernah sekalipun selama saya berada di DRX, Terdapat insiden seperti kebocoran scrim. Sangat menyedihkan dan menjengkelkan bahwa orang-orang ini diabaikan dan disalahkan seperti ini,” tulis Yu ‘BuZz’ Byung-chul dari T1.
Hasil: Regulasi yang Lebih Ketat Diperlukan di VCT Pacific?
Hingga Demi ini, Tak Terdapat bukti Jernih yang mengonfirmasi kebocoran scrim oleh DRX atau tim lain. Tetapi, komunitas esports dan para profesional VALORANT setuju bahwa regulasi yang lebih ketat dari Riot Games diperlukan Kepada memastikan integritas kompetitif dalam Aliansi Istimewa game ini.
Apakah Riot akan menindaklanjuti isu ini? Atau akan berlalu begitu saja tanpa tindakan lebih lanjut?