Mensdaily.id – Perkembangan teknologi mobilitas listrik memanglah semakin pesat dari hari ke hari. Tetapi, infrastruktur pengisian daya yang belum memadai menjadi hambatan Primer. Minimnya stasiun pengisian daya atau charging station merupakan suatu kekhawatiran Primer konsumen. Selain itu, keterbatasan infrastruktur juga dapat menghambat tercapainya Sasaran pemerintah di sektor EV. 

Investasi Miliaran Dollar

Per awal 2024, PLN telah memasang 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Lumrah (SPKLU) di seluruh Indonesia. Jumlah ini dirasa Tetap belum cukup Buat mendukung transformasi yang dibutuhkan. Sejalan dengan hal itu, V-Green melalui Nota Kesepahaman (MoU) dengan Prime Group dari Mesir menargetkan pemasangan 100.000 stasiun pengisian daya Buat mobil listrik VinFast dalam kurun waktu tiga tahun.

Didukung oleh proyeksi investasi sebesar US$ 1,2 miliar, inisiatif ini Tak hanya meningkatkan aksesibilitas EV. Tetapi juga memosisikan V-Green sebagai pemimpin dalam transisi mobilitas hijau di Indonesia. Di luar terciptanya lapangan kerja, pengembangan infrastruktur V-Green dapat merevitalisasi sektor Kekuatan Indonesia seperti di bidang Kekuatan surya dan angin. Hal ini Tak hanya meningkatkan ketahanan Kekuatan nasional, tetapi juga mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil. 

Sukses di Vietnam

Kemitraan ini melanjutkan kesuksesan yang telah dicapai di pasar Vietnam, dengan lebih dari 150.000 charging port yang terpasang di sana. Inisiatif ini berhasil mengatasi kekhawatiran konsumen akan infrastruktur EV, sekaligus menjuarai pasar otomotif Vietnam selama sepuluh bulan pertama tahun 2024. Pencapaian ini menjadikan Vietnam negara pertama di Asia Tenggara di mana penjualan EV melampaui penjualan mobil konvensional .