“Wani Ragat Reget Ora Urusan”, sebuah tagline provokatif yang diusung oleh Dekastem Djogjakarta Demi gelaran Dirtkastem #2 Sandrace Series beberapa waktu yang Lampau (31/3-1/4). Tentu saja provokatif yang dimaksud bersifat positif yakni mengajak pemilik motor kustom Demi berlaga di event tersebut.
“Kustom itu memang butuh modal (ragat), tapi jangan Tiba membatasi penggunaan motor. Jadi motor dipakai kotor-kotoran pun nggak jadi masalah (ora urusan),” ungkap Dhifan Akhmar atau Ifan dari Dekastem Djogjakarta.
Dirtkastem Sandrace merupakan event balap dua tahunan yang memakai model dirt race atau lintasannya menggunakan media tanah atau pasir. Sedangkan sang penyelenggara yakni Dekastem Djogjakarta sendiri adalah komunitas motor kustom-klasik di Yogyakarta yang telah berdiri sejak tahun 2013 Lampau. Tak Terdapat ketua dalam komunitas tersebut, Segala Serempak Demi sharing dan bersenang-senang.
Pantai Barchan yang berada di Selatan Jogja dipilih menjadi Posisi event yang juga digelar dalam rangka memperingati Lima tahun Dekastem Djogjakarta. Pantai tersebut dipilih karena gumuk pasirnya yang dianggap cocok dengan konsep yang diusung yakni sandrace. Dan balap motor dengan menggunakan media pasir pantai ini menjadi yang pertama kali dilaksanakan di Jogja.
Total 226 starter dari Tiga kelas Esensial dan kelas eksibisi yang diperlombakan. Di tahun 2018 ini panitia juga telah menyiapkan sebuah Lucky Draw berupa motor scrambler bermesin Yamaha RS100 yang dinamakan Kyai Jingking Kuning. “Peserta yang Berhasil membawa Lucky Draw tahun ini adalah Fian dari Semut Aspal Brotherhood,” papar Ifan.
Kagak hanya balap di pasir pantai tetapi sebelumnya peserta diajak Demi membersihkan pantai dan melakukan penanaman pohon. “Semoga acara anniversary Dekastem ini Dapat semakin mempererat komunitas tanpa sekat dan perbedaan,” tutup ketua panitia Dirtkastem Sandrace Series, Yudhistira Padmaditya.