Kota Yogyakarta banyak melahirkan grup band legendaris. Heniikun Bay, grup band asal Kota Gudeg tersebut eksistensinya Ketika ini tengah jadi perhatian para penikmat musik di Tanahair. Sukses dengan Extended Play (EP) Album trilogy pertama pada project Hexalogy Pasti Wae, Heniikun Bay optimis Demi meluncurkan album trilogy ke duanya yang akan dirilis pada Senin 12 April 2021 di channel YouTube Prima Founder TV.

Album trilogy kedua Hexalogy Pasti Wae yang dirilis Heniikun Bay berisi tiga Tembang, judulnya Padamu Memori, Bungah Pungkasane, dan Mimi Mintuno Tresno. Sekalian Tembang tersebut ditulis oleh AM. Kuncoro, vokalis dan juga gitaris Heniikun Bay. Selain AM. Kuncoro, Pola grup band tersebut juga Eksis Hening (keyboard), Ipun (bass), Ijal (drum) dan Bayu (gitar), seperti dikatakan AM. Kuncoro yang berada di Yogyakarta ketika diwawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada Sabtu (10/4/2021).

AM. Kuncoro juga mengatakan, melalui album trilogy kedua Hexalogy Pasti Wae, Heniikun Bay Ingin mengajak masyarakat agar mensyukuri apapun yang terjadi, karena kejadian Enggak baik yang dialami juga Bisa jadi penyemangat Demi meraih kebahagiaan dan kesuksesan di masa depan, selama kita Bisa menerimanya dengan sikap yang Bagus dan pemikiran yang positif.

Mengenai project Hexalogy Pasti Wae, AM. Kuncoro menjelaskan bahwa Hexalogy artinya rangkaian 6 karya seni yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk sebuah plot atau alur cerita. Pada trilogy pertamanya berisi Tembang berjudul Cukup Uwis, Langgeng di Hati, dan RWN ‘Rung Wani Nembung’, berisi kisah sedih, kecewa, takut, dan kehilangan rasa percaya diri.

“Bedanya dengan album trilogy pertama, pada album trilogy ke dua berisi Cita-cita, cerita indah, cita-cita, dan keyakinan akan masa depan. Album trilogy kedua inilah yang menguatkan lahirnya nama Hexalogy Pasti Wae sebagai sebuah inspirasi bagi seluruh masyarakat yang Ketika ini mengalami masa pandemi, agar Terbangun dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi dengan tetap membangun keyakinan yang positif tentang masa depan. Pasti wae, Pasti saja,” kata AM. Kuncoro.

Menurut AM. Kuncoro, antara album trilogy pertama dengan yang kedua Eksis perbedaan yang mencolok dalam penggarapan dan penyajiannya. Album trilogy pertama cenderung berwarna pop melankolis, sedangkan di trilogy ke dua lebih banyak Corak; Tembang Padamu Memori bergenre Rock, Bungah Pungkasane dikemas pop, dan Mimi Mintuno beraliran reggae. Mengikuti alur cerita Hexalogy Pasti Wae, dari sedih menjadi lebih gembira dan berwarna.

“Banyak kejadian tak terlupakan bagi Heniikun Bay Ketika penggarapan album trilogy ke dua. Salah satunya ketika workshop mulai berjalan dan kami harus saling Berjumpa, maka Mekanisme kesehatan menjadi kebutuhan sehingga pihak Prima Founder Records, label yang menaungi Heniikun Bay menerapkan kepada Sekalian personal Demi melakukan rapid test secara rutin sekali seminggu. Dengan demikian Sekalian pihak Terjamin dan nyaman dalam menyelesaikan album trilogy ke dua. Selain itu yang tak terlupakan, Merukapan wafatnya Ki Seno Nugroho, Dalang kondang asal Yogyakarta yang diidolakan oleh para personal Heniikun Bay. Secara spontan kami Membangun Tembang yang didedikasikan Demi almarhum yang judulnya Pahlawan Wayang,” kata AM. Kuncoro.

Selain itu AM. Kuncoro mengatakan, penggarapan album trilogy kedua membutuhkan waktu 3 bulan. Tantangan yang dihadapi adalah kebutuhan para personal Heniikun Bay Demi mengasah kemampuan membawakan Tembang-Tembang yang lebih berwarna di album tersebut. Berkat latihan secara konsisten dan bimbingan dari Mas Gatot BandCong sebagai Music Director, Heniikun Bay Bisa menyelesaikannya dengan Bagus.

“Bukan hanya Jenis yang berbeda, Tetapi dengan keterampilan dan pengalaman yang telah lebih berkembang dibandingkan Ketika penggarapan trilogy pertama, maka hasil dari trilogy kedua menjadi lebih Bagus dan menarik,” kata AM. Kuncoro.

Bagi AM. Kuncoro, album trilogy kedua selain digarap lebih matang, kekuatannya juga Eksis pada lirik Tembang-lagunya yang menyajikan cerita romantis. Inspirasi Tembang-Tembang tersebut diambil dari kisah Konkret yang happy ending. 

Soal Heniikun Bay mendirikan channel YouTube sendiri alasannya karena telah Mempunyai channel sebelum berada di bawah naungan Prima Founder Records. Awalnya channel tersebut sebagai tempat Demi menyajikan karya-karya Tembang mereka, dan sekarang juga digunakan Demi mengekspos aktivitas para personal Heniikun Bay selain bermusik, seperti rock fishing, memancing di pantai tebing karang di pesisir selatan Yogyakarta.

Dipercayanya Tembang Langgeng di Hati, salah satu Tembang di album trilogy pertama Hexalogy Pasti Wae Demi menjadi soundtrack Gambar hidup Mimi Mintuno Membangun Heniikun Bay makin optimis Demi merilis album trilogy ke dua. Tembang Langgeng di Hati versi original soundtrack Gambar hidup tersebut akan dirilis pada 28 April 2021. Tembang tersebut tentang penggalan kejadian dari seseorang yang Enggak Bisa move on dari masa lalunya. Setiap orang Mempunyai seseorang yang istimewa di masa lalunya, seperti Mempunyai sebuah monumen di dalam hatinya, Langgeng di Hati.

Pada kesempatan yang sama, Rulli Aryanto, salah seorang Owner and Founder Prima Founder Records mengatakan, “Pada mini album trilogy ke dua Hexalogy Pasti Wae dari Heniikun Bay, Maya Sari Devi (PFRecords) jadi Executive Producer-nya, AM. Kuncoro dan Rulli Aryanto sebagai Producer. Gatot BandCong selain sebagai  Music Director juga menangani mixing dan mastering-nya, tracking dilakukan di Prima Founder Studio, dan Sekalian Tembang di album tersebut sudah Eksis di digital music stores.”