Lifestyle

Diet Intermiten Diketahui Memperlambat Pertumbuhan Rambut


MALE INSPIRE.id – Diet intermiten atau juga diet puasa dikenal efektif membantu menurunkan berat badan.

Tetapi, diet yang membatasi jam makan dalam sehari ini juga dapat memperlambat pertumbuhan rambut di kepala.

Hasil itu terungkap berdasarkan studi terbaru oleh tim peneliti dari Westlake University di Zhejiang, China, yang diterbitkan dalam jurnal Cell.

Baca juga: Sayuran Paling Sehat Demi Dikonsumsi, Menurut CDC

Diet intermiten adalah metode diet yang mengatur pola makan dengan Metode membatasi waktu makan atau berpuasa dalam durasi tertentu.

Diet ini Kagak menekankan pada jenis makanan yang boleh dikonsumsi, tetapi berapa lama seseorang boleh makan dalam sehari.

Dilansir Medical News Today, para peneliti menemukan bahwa diet intermiten dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti menurunkan berat badan, risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan penyakit Alzheimer.

Tetapi, studi lain juga menunjukkan potensi kerugian diet ini, seperti risiko lebih tinggi terkena batu empedu, Kematian kardiovaskular, dan kanker usus besar.

Baca Juga:  Volvo Perkenalkan Truk Listrik Pertamanya di Indonesia Mining Expo 2024

Kini, sebuah studi terhadap Orang dan hewan terbaru melaporkan, diet intermiten dapat memperlambat pertumbuhan rambut.

Peneliti memulai studi terhadap tikus yang dicukur Lewat diberi makan dengan menggunakan metode diet intermiten 16:8, yakni waktu makan 8 jam dan berpuasa 16 jam.

Baca juga: No Sugar Diet Viral, Haruskah Asupan Gula Dihentikan Total?

Sebagai Komparasi, peneliti juga menyiapkan Golongan kontrol berupa tikus yang dicukur tapi diberi akses tak terbatas ke makanan atau tanpa puasa intermiten.

Setelah dianalisis, para peneliti menemukan, tikus-tikus yang menjalani diet intermiten hanya mengalami pertumbuhan rambut sebagian setelah 96 hari.

Sementara, Golongan kontrol yang makan dengan normal menumbuhkan kembali rambutnya setelah 30 hari.

Tim peneliti menilai, pertumbuhan rambut yang melambat pada hewan yang melakukan diet intermiten disebabkan oleh stres pada sel induk folikel rambut atau hair follicle stem cells (HFSC).

Pada dasarnya, sel induk folikel rambut Kagak Pandai mengatasi stres yang terkait dengan peralihan dari penggunaan glukosa ke lemak.

Baca Juga:  Awali 2025, Penjualan Honda Brio Tetap Mendominasi!

Proses pertumbuhan rambut terjadi Ketika folikel rambut berada pada fase aktif. Pada Golongan kontrol, folikel menjadi aktif Sekeliling hari ke-20 dan tetap aktif Demi menumbuhkan rambut.

Tetapi, pada Golongan tikus yang menjalani diet intermiten, periode puasa yang lama menyebabkan folikel Wafat, sehingga pertumbuhan rambut Mandek.

Hasil uji klinis pada orang dewasa

Tim peneliti menindaklanjuti studi pada tikus dengan uji klinis kecil yang melibatkan 49 orang dewasa muda sehat.

Hasilnya, diet dengan Metode berpuasa selama 18 jam setiap hari mengurangi pertumbuhan rambut rata-rata sebesar 18 persen.

Perlu dicatat, studi ini hanya menawarkan ukuran sampel yang kecil dan periode pengujian yang singkat.

Para peneliti berpendapat, hasil studi yang berbeda mungkin ditemukan pada sampel yang lebih besar.

Baca juga: Benarkah Diet Mediterania Bantu Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2?

“Populasi Orang sangat heterogen, jadi efeknya mungkin berbeda Demi setiap orang,” kata Bing Zhang, asisten profesor dan peneliti Esensial di School of Life Sciences di Westlake University, dikutip BBC Science Focus.

Zhang melanjutkan, tikus juga Mempunyai tingkat metabolisme yang sangat tinggi dibandingkan Orang.

Baca Juga:  Hotel Per Jam Terdekat: Pilihan Akomodasi Elastis Kepada Anda - Mensdaily.id

Oleh karena itu, menurut dia, diet intermiten dan pergantian metabolisme Mempunyai Dampak yang lebih parah pada sel induk folikel rambut tikus.

Tim peneliti juga berencana menindaklanjuti studi ini melalui kerja sama dengan rumah sakit Demi menyelidiki bagaimana diet intermiten memengaruhi jenis sel punca lain.

Salah satu Pusat perhatian Esensial tim peneliti adalah mengidentifikasi Interaksi antara diet intermiten dan kecepatan penyembuhan luka.

“Kami Menonton Dampak yang lebih ringan pada Orang. Tetap Terdapat sel induk yang mengalami apoptosis (Wafat), tetapi banyak HFSC yang bertahan hidup,” ujar Zhang.

“Jadi, Tetap Terdapat pertumbuhan kembali rambut, hanya saja sedikit lebih lambat dari biasanya.”

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.