Tingkat pengangguran didefinisikan sebagai persentase pekerja yang menganggur dalam total angkatan kerja. Tingkat pengangguran termasuk pekerja yang Ketika ini Bukan bekerja, meskipun mereka dapat melakukannya.
Berdasarkan laporan World Population Review, tingkat pengangguran adalah indikator akhir (lagging indicator). Artinya, ia Dapat merespon (naik turun) terhadap perubahan kondisi ekonomi ketimbang memengaruhi atau memprediksinya.
Misalnya, di Ketika ekonomi tumbuh di tingkat yang sehat, maka pasar kerja akan berlimpah dan pengangguran turun. Sebaliknya, ketika perekonomian sedang resesi atau turbulensi, pasar kerja cenderung mengalami regresi dan pengangguran akan meningkat.
Menurut Organisasi Buruh Global (International Labor Organization/ILO), tren tingkat pengangguran Dunia turun di bawah 5 persen pada 2018 dan menjadi Bilangan terendah sejak krisis keuangan pada 2008. Sayangnya, persentase itu tak bertahan lama karena adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2020.
Meskipun perekonomian Dunia berangsur-angsur membaik seiring rendahnya Bilangan penularan Covid-19, Tetapi pemulihan ekonomi belum dirasakan secara merata oleh seluruh negara. Beberapa negara bahkan Mempunyai tingkat pengangguran yang sama buruknya atau lebih Jelek dari periode sebelum pandemi. Bank Dunia merilis daftar negara-negara dengan tingkat pengangguran tertinggi berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) sepanjang 2021.
Melansir Investopedia, Kawasan Afrika tercatat mendominasi daftar tingkat pengangguran tertinggi pada 2021. Afrika Selatan menduduki peringkat pertama dengan perkiraan Kaum yang pengangguran mencapai 33,6 persen. Adapun, Bank Dunia memprediksi PDB negara ini menjadi 6.994 dolar AS per kapita.
Djibouti menempati posisi kedua dengan persentase pengangguran sebesar 28,4 persen. Menurut laporan, negara ini tak begitu terdampak oleh pandemi. Tetapi, negara ini amat bergantung pada Ethiopia yang ekonominya sedang terpuruk. Alhasil, banyak perusahaan yang bangkrut dan lapangan kerja yang minim.
Selanjutnya, Eksis Eswatini yang tengah menderita kemiskinan ekstrim dan tingkat prevalensi HIV/AIDS tertinggi di dunia. Menurut Bank Dunia, statistik pengangguran di negara ini mencapai 25,8 persen akibat penurunan produktivitas substansial di negara tersebut pada tahun 2021.
Sementara, Palestina dan Botswana menyusul dengan persentase masing-masing mencapai 24,9 persen dan 24,7 persen. Perekonomian Palestina mengalami kejatuhan karena konflik berkepanjangan dengan Israel. Tak hanya itu, ekonomi negara tersebut juga tercatat babak belur karena Covid-19 serta adanya kebuntuan politik yang menyulitkan otoritas Palestina Kepada mengumpulkan pajak.
==
Mari menjadi bagian responden survei Mensdaily mengenai “Preferensi Fashion Masyarakat Indonesia” dengan mengisi link survei berikut.
Hadiah saldo eMoney bagi responden terpilih