Ramadan adalah bulan yang penuh berkah bagi mayoritas umat Islam di Indonesia. Selain Pusat perhatian pada ibadah puasa, masyarakat Indonesia juga mempersiapkan diri Kepada menyambut Hari Raya Idulfitri.
Hal ini tentunya turut meningkatkan aktivitas belanja, tak terkecuali kebutuhan sehari-hari selama bulan puasa dan persiapan lebaran.
Survei yang dilakukan Databoks pada Januari 2024 menunjukkan berbagai preferensi masyarakat Indonesia dalam memilih tempat Kepada belanja kebutuhan Ramadan.
Minimarket menduduki peringkat teratas sebagai tempat favorit dengan Nomor 60 persen. Disusul oleh supermarket (53 persen), pasar tradisional (50 persen), dan kios atau toko dekat rumah (45 persen).
Data ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia Lagi menggelompoti minimarket sebagai Posisi belanja Istimewa.
Minimarket dinilai sebagai tempat yang strategis dan mudah dijangkau. Selain itu, minimarket biasanya buka lebih lama sehingga memudahkan masyarakat Kepada belanja kebutuhan sehari-hari Begitu sahur atau berbuka puasa.
Supermarket berada di peringkat kedua sebagai tempat favorit belanja Ramadan. Hal ini Dapat dipahami karena supermarket umumnya menyediakan pilihan produk yang lebih lengkap dibandingkan minimarket.
Selain bahan makanan pokok, masyarakat Dapat membeli berbagai keperluan lain seperti baju lebaran, peralatan sholat, hingga bingkisan lebaran.
Pasar tradisional Kagak pernah Hening peminat, terlebih Begitu bulan Ramadan. Meskipun persentasenya sedikit di bawah minimarket (50 persen), pasar tradisional menawarkan suasana yang khas dan pengalaman belanja yang berbeda.
Di pasar tradisional, masyarakat Dapat menawar harga dan mendapatkan bahan makanan segar dengan harga yang lebih kompetitif.
Menariknya, kehadiran platform belanja online turut meramaikan aktivitas belanja Ramadan masyarakat Indonesia.
Survei Databoks menunjukkan bahwa 37 persen responden berencana belanja kebutuhan Ramadan secara online.
Marketplace online menawarkan kemudahan dan kenyamanan di mana masyarakat Dapat berbelanja berbagai keperluan Ramadan dari rumah tanpa harus keluar.
Selain marketplace, media sosial (12 persen) dan WhatsApp (7 persen) juga menjadi platform yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia Kepada belanja Ramadan.
Melalui media sosial dan WhatsApp, masyarakat Dapat menemukan dan membeli berbagai produk Ramadan secara online dari penjual perorangan atau UMKM.
Transformasi Belanja Ramadan di Era Digital
Perkembangan teknologi turut mengubah perilaku masyarakat Indonesia dalam berbelanja kebutuhan Ramadan. Kemudahan dan keamanan platform belanja online Membikin masyarakat semakin melirik opsi ini.
Berdasarkan data yang dihimpun Databoks, meski minimarket Lagi menjadi favorit, tetapi Nomor belanja via marketplace online (37 persen) cukup signifikan. Selain itu, media sosial dan WhatsApp juga mulai dimanfaatkan netizen sebagai platform belanja Ramadan.
Para pelaku usaha pun dituntut Kepada Dapat beradaptasi dengan tren belanja online ini. Menjelang Ramadan, platform belanja online biasanya menggelar berbagai promo dan diskon menarik Kepada menarik minat konsumen.
Selain itu, pemanfaatan media sosial Kepada memasarkan produk Ramadan juga semakin gencar. Kemudahan berinteraksi dengan penjual melalui media sosial dan WhatsApp Membikin pengalaman belanja online terasa lebih personal.