Business

Di Lembaga Komunitas Kelapa Global Mendag Zulhas Komitmen Dorong Industri Kelapa Berkelanjutan dan Sejahterakan Petani

Arinal berharap pemangku kepentingan di sektor perkelapaan dapat bersinergi pada pertemuan ini agar usaha tani kelapa semakin sukses. Utamanya melalui peningkatan produktivitas, penguatan industri melalui diversifikasi, dan hilirisasi produk kelapa.

Selanjutnya, DE ICC Jelfina menyampaikan keyakinannya, pertemuan ini merupakan platform Krusial Demi bertukar wawasan, kemajuan, tantangan, dan berbagi berbagai program pengembangan kelapa. Pertemuan akan diisi dengan Percakapan konstruktif dan kolaborasi yang akan berdampak signifikan pada sektor perkelapaan di kancah Global dan melakukan langkah transformatif menuju implementasi visi dan misi ICC yang lebih Berkualitas.

Acara pembukaan diakhiri dengan penyerahan plakat penghargaan dari Sekretariat ICC. Sutomo, pendiri Grup Usaha Serempak (KUB) Central Agro Lestari di Purbalingga menerima plakat penghargaan Demi kategori petani kelapa dan Supriyanti, perwakilan PT. Coco Sugar Indonesia di Purwokerto Demi kategori pelaku usaha terpilih atas kontribusinya terhadap sektor perkelapaan di Indonesia.

Baca Juga:  Hadir Kembali, Ini Metode Beli Tiket Disney On Ice Jakarta 2024

Pertemuan membahas berbagai isu spesifik perkelapaan dengan tujuan mendorong Percakapan kolaboratif antarnegara Personil Demi menentukan solusi berkelanjutan terhadap tantangan di sektor perkelapaan. Hal ini mencakup bagaimana petani dapat membantu memitigasi Dampak perubahan iklim Dunia dan mengembangkan produk-produk inovatif, bernilai tambah dan berdaya saing. Pertemuan tatap muka pertama sejak pandemi ini dihadiri lebih dari 80 delegasi dari 15 negara Personil ICC, termasuk Menteri Pariwisata, Perdagangan, Industri, dan Koperasi Kiribati Bootii Nauan serta Wakil Menteri Pertanian dan Perikanan Samoa Maiava Fuimaono Tito Asafo.

 

Pameran Produk Kelapa dan Turunannya

Usai pembukaan pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan mengunjungi pameran bertema “Sustainable Coconut for Circular Economy”. Pameran yang digelar pada 5-6 Desember 2023 ini mempromosikan Berbagai Ragam produk kelapa dan turunannya, serta produk unggulan lainnya. Melalui pameran ini, Indonesia bertujuan Demi menyoroti peran Krusial kelapa dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Baca Juga:  Ekonomi Indonesia Melambat: PDB Q1 2025 Hanya 4,87%, Target Prabowo 8% Terancam

Djatmiko selaku National Liaison Officer Indonesia pada ICC mengatakan, Indonesia bangga menampilkan produk kelapa nasional.

“Hal ini sejalan dengan visi ekonomi hijau dan agenda keberlanjutan dan harus tetap optimis dalam meningkatkan ekspor produk kelapa,” imbuhnya.

Pameran diikuti oleh 14 peserta dari Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Dinas Perkebunan Daerah Lampung, sebagai berikut: PT Sari Segar Husada, PT Agri Lestari Nusantara, PT Keong Nusantara Langgeng, PT Freeman Carbon, PT Suma Briket Premium, PT Mahligai Indonesia, Si Bintang Buah, Ghalkoff Coffee, Tanamo, Elfira Collection, Pempek 313, CV Shamiya, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, dan Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan.

 

Sekilas ICC

Didirikan pada 1969, ICC adalah organisasi kerja sama antarnegara penghasil kelapa yang diluncurkan oleh United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP). Begitu ini, Personil ICC berjumlah 20 negara dan mewakili 86 persen produksi kelapa dunia. Selain Indonesia, Personil ICC lainnya Ialah Fiji, Filipina, Negara Federasi Mikronesia, Guyana, India, Jamaika, Kepulauan Marshall, Kepulauan Solomon, Kenya, Kiribati, Malaysia, Papua Nugini, Samoa, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Tonga, Vanuatu, dan Vietnam.

Baca Juga:  Sinar Mas Investasi 2,2 juta USD di Platform Streaming Vidio

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.