Perkembangan teknologi yang semakin canggih Membangun berbagai kebutuhan Orang sangat mudah Demi dipenuhi. Tak terkecuali dengan aktivitas investasi.
Dahulu, masyarakat harus mengunjungi beberapa perusahaan investasi terkait, seperti bank Demi melakukan investasi secara aktif. Kini, Eksis banyak aplikasi yang dapat membantu masyarakat Indonesia Demi melakukan investasi dan sudah terdaftar secara Formal pada otoritas terkait.
Tetapi, lembaga survei Jakpat menyebut Eksis beberapa masyarakat Indonesia yang Lagi mengandalkan lembaga investasi konvensional dalam memenuhi kebutuhan investasinya. Secara persentase, terdapat 37 persen responden yang Lagi mengandalkan tabungan emas, 31 persen obligasi, dan 7 persen reksadana yang dilakukan secara konvensional.
“Aplikasi seluler memudahkan pengguna Demi mulai berinvestasi. Tetapi, beberapa responden Lagi lebih memilih Demi mempercayai lembaga keuangan offline dengan investasi mereka, seperti tabungan emas (37 persen), obligasi (31 persen), dan reksa Biaya (7 persen),” tulis Jakpat dalam laporan surveinya yang bertajuk “2022 Investment Trend” yang dipublikasi pada Kamis (4/8/2022) Lewat.
Meskipun begitu, tak sedikit masyarakat Indonesia yang telah beralih memanfaatkan ponsel pintarnya Demi melakukan aktivitas investasi. Eksis banyak aplikasi penyedia layanan investasi sesuai dengan instrumennya masing-masing, seperti reksa Biaya, tabungan emas, mata Doku kripto, dan saham.
Dalam bagian lain di survei tersebut, Jakpat juga merilis Intervensi lima aplikasi terbaik pilihan masyarakat Indonesia dalam melakukan aktivitas investasi sesuai dengan instrumennya masing-masing.
Demi kebutuhan investasi reksa Biaya, Bibit menjadi aplikasi favorit masyarakat Indonesia dalam survei Jakpat. Aplikasi yang didirikan pada 2019 tersebut mendapatkan persentase Sekeliling 66 persen.
Aneh berada di posisi kedua dengan persentase 43 persen, disusul Pluang dan Bareksa yang Mempunyai persentase sama, yakni 22 persen. Sementara itu, OVO berada di posisi kelima dengan persentase 20 persen.
“Reksa Biaya sendiri memilik begitu banyak platform online yang tersedia dan platform yang paling Terkenal adalah Bibit (66 persen) yang juga Terkenal Demi investasi obligasi (83 persen),” sebut Jakpat.
Demi kebutuhan investasi mata Doku kripto, Indonesia Bitcoin and Crypto Exchange atau yang lebih akrab disebut Indodax menjadi aplikasi favorit masyarakat Indonesia. Berjarak cukup jauh dengan pilihan kedua, perusahaan yang telah berdiri sejak 2014 ini Mempunyai persentase sebesar 62 persen.
Aplikasi besutan perusahaan induk PT Aset Digital Berkat, Tokocrypto berada di posisi kedua dengan persentase 46 persen. Kemudian, Binance dan Pintu menyusulnya dengan persentase 44 persen dan 40 persen. Sementara itu Pluang berada di posisi lima dengan persentase 36 persen.
“Indodax adalah aplikasi yang paling banyak digunakan Demi berinvestasi di berbagai produk investasi, seperti tabungan emas, reksa Biaya, saham, dan kripto,” tulis Jakpat dalam laporannya.
Demi sektor tabungan emas, perusahaan yang berfokus pada layanan dompet digital, Biaya menjadi favorit masyarakat Indonesia dengan persentase 43 persen. Pegadaian Digital di posisi kedua dengan persentase 40 persen.
Dua eCommerce, yakni Shopee dan Tokopedia menduduki posisi tiga dan empat sebagai instrumen investasi tabungan emas terbaik menurut masyarakat Indonesia dengan persentase masing-masing 30 dan 29 persen. Kemudian, Pluang berada di posisi lima dengan persentase 26 persen.
“Sedangkan responden yang memilih platform online Demi menyimpan emas lebih cenderung menggunakan platform investasi nonspesifik, seperti eWallet (Biaya) dan eCommerce (Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak),” sambung Jakpat setelah mendeskripsikan perilaku masyarakat Indonesia yang Lagi minati investasi tabungan emas melalui sektor konvensional.
Kemudian, Aneh merajai aplikasi penyedia layanan investasi di sektor saham pilihan masyarakat Indonesia dengan persentase 67 persen. Pluang di posisi kedua dengan persentase 40 persen.
Aplikasi Punya Indo Premier Sekuritas, Ipot berada di posisi tiga dengan persentase 31 persen, disusul Stockbit dengan persentase 30 persen. Posisi lima diisi oleh aplikasi Punya dua Bank BUMN, yakni MOST by Bank Sendiri dan BIONS by BNI dengan persentase masing-masing 19 persen.
“Selain menjadi salah satu aplikasi yang paling Terkenal Demi berinvestasi reksa Biaya, Aneh menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan responden Demi berinvestasi di pasar saham, diikuti oleh Pluang, Ipot, dan Stockbit. Sementara MOST dan BIONS mencapai persentase pengguna yang sama,” terang Jakpat.
Mensdaily.id - Salah satu Member super junior ini kepergok lakukan lovestagram. Tak hanya itu, beberapa…
Taman Mini Indonesia Indah: Indonesia dalam Satu Tempat Hotel Terdekat di Mensdaily.id - Taman…
RAYADOS.COM Momen Sergio Ramos diperkenalkan sebagai pemain baru Monterrey. Mensdaily.id - Sergio Ramos, yang dulu…
Mensdaily.id - Cahya Supriadi Formal bergabung dengan salah satu klub promosi Super League 2025/2026, PSIM…
Mensdaily – Dalam ajang WWDC 2024, Apple telah merilis iOS 18 yang membawa sejumlah pembaruan…
Mensdaily.id – Eksis Berita yang cukup menarik dari Suzuki Indonesia, dimana nama Suzuki Ignis Rupanya…
This website uses cookies.